bt_bb_section_bottom_section_coverage_image

Canine Parvovirus: Penyakit virus Mematikan yang Menyerang Puppy

Punya puppy pertama kalinya memang sangat menyenangkan, tidak jarang kita tidak sabar untuk membawa mereka kemana-kemana dan mengenalkannya dengan dunia luar. Namun apabila puppy kamu belum divaksin komplit, keinginan kamu untuk membawanya keluar dari rumah lebih baik ditunda. Canine Parvovirus (CPV) merupakan salah satu alasannya.

Canine Parvovirus (CPV), atau lebih sering dikenal dengan parvo, merupakan penyakit virus yang menyerang sistem pencernaan umumnya pada anjing di bawah umur 5 bulan. Namun virus ini juga bisa menyerang anjing di usia lebih tua terutama yang belum pernah divaksinasi.

CPV awalnya menyerang kelenjar imunitas di tenggorokan dan akan merusak sel darah putih sehingga membuat imunitas semakin turun, sebelum akhirnya menyerang dinding lambung dan usus yang akan menyebabkan gangguan pencernaan yang hebat pada anjing yang terinfeksi. 

Masa kritis anjing yang terinfeksi adalah 3 hari sampai seminggu dari awal infeksi. 

Virus parvo bisa bertahan dalam waktu yang lama di lingkungan, menyebabkan anjing bisa terinfeksi virus parvo tanpa harus kontak langsung dengan anjing yang terinfeksi. Virus ini ditularkan lewat kontak dengan feses anjing yang terinfeksi dan juga lewat benda-benda yang terkontaminasi oleh virus, seperti air minum, baju, sepatu, ataupun orang yang habis kontak dengan anjing yang terinfeksi. 

Virus parvo di lingkungan hanya bisa dibasmi menggunakan desinfektan yang khusus. Dikarenakan sifat virus yang tahan oleh berbagai cuaca dan paparan lingkungan, penanganan anjing yang terinfeksi parvo perlu secara khusus dan diisolasi dari anjing lainnya.

Virus parvo berbahaya dikarenakan tingkat kesembuhan yang rendah dan tingkat kematian yang tinggi. Namun dengan penanganan yang agresif dan cepat pada gejala dini, tingkat kesembuhan dari virus ini bisa meningkat lebih dari 50%. Yuk Hewanians kita pelajari sama-sama mengenai gejala canine parvovirus dan juga penanganannya.

Apa Saja Gejala Canine Parvovirus pada Anjing?

  • Lemas
  • Demam
  • Depresi
  • Kurang atau tidak nafsu makan
  • Muntah
  • Diare
  • Pada kasus komplikasi, muntah dan diare darah bisa muncul

Apa Saja Tes yang Perlu Dilakukan untuk Mendiagnosis CPV?

Pemeriksaan fisik dan test kit antigen CPV diperlukan untuk mendiagnosis penyakit ini. Selain itu pemeriksaan profil darah untuk melihat tingkat infeksi dan pemeriksaan feses untuk melihat kemungkinan adanya infestasi parasit lain bisa dilakukan untuk menentukan obat dan penanganan terhadap kasus ini.

Bagaimana Cara Penanganannya?

CPV menyebabkan kerusakan dinding usus yang hebat yang menyebabkan kehilangan cairan yang parah dan juga terganggunya penyerapan nutrisi, sehingga anjing yang terinfeksi akan mengalami dehidrasi parah dan juga kekurangan protein darah. Selain itu karena kerusakan dinding usus, bakteri normal yang tinggal di usus bisa masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke seluruh tubuh menyebabkan kondisi anjing yang terinfeksi semakin parah.

Penanganan yang umumnya dilakukan oleh dokter hewan pada anjing yang terkena parvo adalah penanganan simptomatis karena CPV belum ada obatnya sejauh ini. Penanganan simptomatis dilakukan untuk membantu memperbaiki kondisi tubuh saat tubuh melawan virus menggunakan sistem imunnya sendiri. Penanganan simptomatis yang dilakukan umumnya sebagai berikut:

  1. Terapi cairan berupa infus untuk menangani dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit parah yang umumnya terjadi
  2. Anti muntah untuk mengatasi muntah-muntah yang memperparah kondisi dehidrasi.
  3. Antibiotik melawan infeksi bakteri sekunder/ikutan yang umum terjadi pada infeksi virus ini. Antibiotik injeksi langsung ke pembuluh darah berfungsi untuk melawan bakteri yang kemungkinan sudah berada dan beredar lewat pembuluh darah.
  4. Obat cacing apabila ditemukan infeksi kecacingan yang mengikuti, namun biasa diberikan saat gejala sudah mereda dan tidak ada muntah.

Bagaimana Cara Mencegah Canine Parvovirus?

Vaksinasi menjadi cara terampuh untuk mencegah anjing terkena parvo. Dikarenakan sifat virus yang bertahan kuat di lingkungan, disarankan untuk mencegah anjing yang belum mendapat vaksinasi komplit keluar rumah dan bergabung dengan anjing-anjing lain yang tidak jelas status vaksinasinya.

Vaksinasi dimulai saat anjing berusia 6-8 minggu dan diulang setiap 3-4 minggu sampai anjing berusia 4 bulan. Hal ini untuk mencegah kegagalan vaksinasi akibat masih terkandungnya maternal antibodi di tubuh anjing.

Untuk anjing dewasa, vaksinasi diulang setiap tahunnya untuk menjaga sistem imun mereka tetap stabil untuk melawan virus parvo bila terpapar.

Kesimpulan

Canin parvovirus merupakan penyakit yang berbahaya bagi anjing, khususnya puppy. Oleh karena itu, kamu wajib mencegahnya dengan cara melakukan vaksinasi di Hewania.

Selain itu, kamu juga bisa melakukan konsultasi dokter hewan secara online disini. Tersedia berbagai pilihan dokter hewan yang bisa kamu pilih. Selain itu, kamu juga bisa mengatur jadwal konsultasi ini secara fleksibel.

Writer: Drh Talita Milani

Editor: Galih Primananda Mulyana

Leave a Reply

hewania
appstore
playstore
Hewania Head Office

PT Hewania Solusi Digital

Boulevard Elang Laut Blok D 50, Jl. Pantai Indah Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara 14470
+62 812 3000 9607
Anda Dokter Hewan?

Mari Berkolaborasi Mengedukasi Masyarakat Indonesia tentang Kesehatan Hewan!

Daftar Sekarang!