bt_bb_section_bottom_section_coverage_image

Mengenal Penyakit Diabetes Milletus pada Anjing dan Kucing

Anjing dan kucing merupakan hewan peliharaan yang digemari oleh masyarakat saat ini, karena anjing maupun kucing memang merupakan hewan yang sangat lucu, ramah terhadap manusia, dan mudah dipelihara. Anjing dan Kucing mempunyai daya tarik pada bentuk tubuh, mata dan warna bulu yang beraneka ragam, dengan karakter dan sifat yang manja, lincah, dan aktif.

Anjing dan kucing sering terserang penyakit, baik penyakit infeksius maupun penyakit metabolisme. Salah satu penyakit metabolisme yang dapat menyerang kucing ialah diabetes mellitus.

Apa Itu Diabetes Mellitus pada Anjing dan Kucing?

Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit yang melibatkan pankreas, yang menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Penyakit diabetes milletus merupakan penyakit kronis yang terjadi karena kelenjar pankreas tidak dapat memproduksi insulin secara normal yang ditandai dengan hiperglikemia, dan intoleransi glukosa.

Sejalan dengan perkembangan zaman, pemberian pakan dan pola pemeliharaan juga berubah. Anjing ataupun kucing diberi pakan siap saji, obesitas, kurangnya latihan (terutama pada anjing dan kucing rumah), dan umur terutama pada anjing dan kucing yang lebih tua.

Kencing manis atau dalam istilah medis disebut diabetes mellitus, merupakan penyakit sistemik yang bersifat umum yang diakibatkan oleh tingginya kadar glukosa darah secara permanen. Pada kondisi normal, jika terjadi penurunan kadar glukosa darah maka akan terjadi rangsangan pada otak sehingga hewan akan merasakan lapar.

Makanan yang dimakan pada umumnya mengandung lemak, protein dan karbohidrat. Sumber energi utama bagi sel-sel tubuh untuk bermetabolisme yang berasal dari karbohidrat adalah glukosa.

Glukosa akan diabsrobsi dan dimanfaatkan oleh sel-sel tubuh sebagai energi jika pada saat yang sama tersedia hormon insulin yang memadai (dihasilkan oleh sel beta pulau langerhans di pankreas). Sedangkan kelebihan glukosa yang tidak digunakan oleh sel-sel tubuh secara otomatis akan disimpan di hati dalam bentuk glycogen.

Sebaliknya jika terjadi penurunan glukosa darah maka pankreas (sel alfa pulau langerhans akan mensekresikan hormon glucagon yang berfungsi merubah simpanan glycogen dalam hati menjadi glukosa),

Proses ini berlangsung secara selaras dan seimbang sehingga kadar glukosa darah dapat dipertahankan pada level optimal. Kadar glukosa darah normal pada anjing adalah berkisar 60-115 mg/dl dan pada kucing antara 600-13 mg/dl.

Jika peningkatan kadar glukosa darah terjadi secara konsisten pada kondisi puasa, 2 jam setelah puasa dan acak yang diambil pada waktu yang berbeda (>200 mg/dl pada anjing dan >250 mg/dl pada kucing) maka dapat dinyatakan hewan tersebut menderita diabetes mellitus.

Tanda-tanda Diabetes Milletus pada Anjing dan Kucing

Tanda-tanda awal dari anjing dan kucing menderita diabetes mellitus adalah sering kencing (polyuria), haus dan minum terus (polydipsia). Tanda-tanda lain adalah meningkatnya nafsu makan namun kadang-kadang juga terjadi penurunan nafsu makan.

Pada kondisi lanjut hewan mengalami penurunan berat badan, kurus, lemah, muntah, diare, ikterus (wara kuning pada selaput mukosa akibat gangguan fungsi hati, lethargy dan gangguan penglihatan yaitu timbulnya katarak, muncul gangguan saraf berupa neuropathy, gangguan sistem sirkulasi (jantung dan pembuluh darah).

Cara Mengobati Diabetes Milletus pada Anjing dan Kucing

Pengobatan yang dilakukan pada kejadian diabetes milletus adalah dengan pemberian obat-obatan hypoglycemik secara peroral dengan tujuan meminimalisir absorbsi glukosa oleh intestinal dan juga menekan konversi glycogen dalam hati menjadi glukosa.

Obat-obatan ini juga membantu menstimulasi sekresi insulin oleh pankreas. Injeksi insulin juga dapat diberikan dengan dosis individual disesuaikan dengan respon individual (progress penurunan kadar glukosa darah) terhadap insulin. Tujuan terapi dengan obat-oabatan tersebut adalah menjaga dan mempertahankan kadar glukosa darah dalam ambang batas normal.

Program diet dilakukan dengan meningkatkan asupan komplek karbohidrat dengan serat yang tinggi untuk mencegah meningkatnya dengan cepat kadar glukosa darah. Pemberian makanan tinggi protein juga dapat mencegah peningkatan kadar glukosa secara cepat .

Diabetes mellitus merupakan penyakit degeneratif yang bersifat sistemik dan dapat menyerang anjing dan kucing kesayangan kita.

Jika hewan kesayangan kita sudah menderita diabetes mellitus maka komitmen tinggi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka sangat diperlukan karena hal itu berkaitan dengan kedisiplian kita dalam pemberian obat, diet, pemeriksaan glukosa darah serta kontrol rutin ke dokter hewan.

Kamu bisa melakukan konsultasi dokter hewan secara online di Hewania. Tersedia berbagai pilihan dokter hewan yang bisa kamu pilih. Selain itu, kamu juga bisa mengatur jadwal konsultasi ini secara mudah dan fleksibel. Yuk jaga kesehatan hewan kesayangan kamu di Hewania!

Writer: drh. Novendra Sitepu

Editor: Galih Primananda Mulyana

Leave a Reply

hewania
appstore
playstore
Hewania HQ

PT Hewania Solusi Digital

Boulevard Elang Laut Blok D 50, Jl. Pantai Indah Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara 14470
+62 812 3000 9607
Anda Dokter Hewan?

Mari Berkolaborasi Mengedukasi Masyarakat Indonesia tentang Kesehatan Hewan!

Daftar Sekarang!