bt_bb_section_bottom_section_coverage_image

Menghilangkan Jamur pada Kucing dengan Betadine, Memang Bisa?

January 27, 2023by Galih Primananda0

Sebagai pet owners, Hewanians pasti sudah pernah dengar penyakit yang satu ini, dong? Ya, penyakit kulit pada kucing yang sering terjadi adalah karena infeksi jamur. Infeksi jamur tersebut bisa berasal dari kucing atau hewan lain yang terinfeksi ataupun juga karena kontak kucing dengan tanah yang sudah terkontaminasi. Simak ulasan mengenai infeksi jamur pada kulit kucing tersebut, berikut dengan cara menghilangkan jamur pada kucing dengan Betadine.

Apa Itu Infeksi Jamur pada Kulit Kucing? 

Sebagai organ terbesar dalam tubuh, kulit merupakan bagian tubuh yang rentan mengalami infeksi oleh jamur. Dua rute penyebaran infeksi jamur adalah dengan kontak langsung antar kucing atau hewan lain yang sebelumnya terinfeksi ataupun dari kontak dengan tanah yang terkontaminasi oleh jamur tersebut. Selain memicu masalah pada permukaan kulit, infeksi jamur ini juga bisa memicu masalah pernapasan pada kucing.

Kucing yang terinfeksi oleh jamur ini umumnya merupakan kucing dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, sedang menderita penyakit, atau sedang stres. Bagi kucing dewasa yang sehat, sistem kekebalan tubuhnya cukup kuat untuk melawan jamur yang mencoba menginfeksi tersebut. Infeksi jamur pada kulit kucing ini sendiri umumnya terjadi di kondisi yang lembap dan hangat.

Gejala yang Ditimbulkan oleh Infeksi Jamur pada Kulit Kucing 

Saat permukaan kulit kucing terinfeksi oleh jamur, gejala yang umum ditimbulkannya seperti kerontokan bulu, kulit yang kemerahan, scaling, peningkatan pigmentasi kulit, kerak, serta pustula atau bengkak pada kulit yang berisi nanah. Jika infeksi jamur pada kulit kucing sudah makin parah, maka akan bisa memicu timbulnya abses di bawah permukaan kulit. Ini disebabkan akibat infeksi bakteri sekunder yang ikut menyerang kucing.

Selain gejala yang muncul pada permukaan kulit kucing tersebut, infeksi jamur pada kucing juga bisa menyerang organ dalam tubuh kucing, umumnya seperti paru-paru dan sistem saraf. Adapun gejala non-dermatologis yang disebabkan oleh infeksi jamur pada kucing ini seperti demam, kesulitan untuk bernapas, batuk, kehilangan berat badan, kebutaan, hingga kejang. 

Tipe Infeksi Jamur pada Kulit Kucing 

1. Ringworm

Ringworm merupakan infeksi jamur pada kulit kucing yang paling umum dialami oleh kucing. Penyakit yang juga disebut sebagai dermatophytosis ini identik dengan lesi kemerahan yang berbentuk menyerupai cincin pada permukaan kulit kucing. Pada area di bagian dalam bulatan cincin tersebut, umumnya terjadi kerontokan bulu dan muncul plak di permukaan kulit. 

2. Cryptococcosis 

Infeksi jamur yang menyerang kulit kucing selanjutnya adalah cryptococcosis. Cryptococcosis tak hanya bisa memicu munculnya lesi di permukaan kulit, namun juga bisa memicu gangguan pada sistem pernapasan, sistem saraf, dan mata. Umumnya, jamur penyebab cryptococcosis berpindah dari tanah yang terkontaminasi dan kotoran burung, umumnya burung merpati. 

3. Coccidioidomycosis 

Selanjutnya, ada yang namanya coccidioidomycosis, infeksi jamur pada kulit kucing yang hidup di wilayah yang kering dan dengan curah hujan yang rendah. Infeksi jamur ini umum terjadi setelah badai pasir, hujan lebat, atau gempa bumi. Infeksi jamur satu ini akan memicu lesi kulit, kerontokan bulu, serta gangguan sistemik pada kucing. 

Menangani Infeksi Jamur pada Kucing dengan Betadine 

Salah satu bentuk penanganan yang dilakukan pada kulit kucing yang terinfeksi oleh jamur adalah membersihkannya menggunakan Betadine. Betadine memiliki kandungan bahan aktif povidoneiodine, yang bisa bermanfaat untuk melawan jamur yang menginfeksi. Selain infeksi jamur, Betadine juga dimanfaatkan untuk infeksi bakteri, virus, spora, dan protozoa. 

Penggunaan Betadine dalam penanganan infeksi jamur lebih untuk sebagai antiseptik. Betadine bermanfaat untuk membersihkan lesi pada kulit kucing yang terinfeksi, membersihkan plak yang menempel di kulit kucing, serta mencegah infeksi yang lebih parah pada kulit kucing yang telah terluka sebelumnya. Dengan begini, maka obat topikal khusus anti jamur nantinya yang dioleskan akan lebih efektif. 

Cara menghilangkan jamur pada kucing dengan Betadine dimulai dengan menyiapkan kasa steril dan cairan infus atau saline. Selanjutnya, tuang cairan saline tersebut ke area kulit kucing yang terinfeksi, lalu bersihkan dari kerak yang menempel. Lalu, larutkan Betadine dengan air hingga warnanya menyerupai warna teh, lalu aplikasikan dengan kasa steril ke area lesi di kulit kucing. 

Infeksi jamur merupakan kondisi yang umum terjadi pada kulit kucing. Jamur yang menginfeksi bisa memicu munculnya lesi kemerahan di permukaan kulit kucing. Salah satu bentuk penanganan yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengikuti cara menghilangkan jamur pada kucing dengan Betadine yang sudah dipaparkan sebelumnya. 

Tapi, Hewanians perlu ingat, Betadine hanya bertindak sebagai antiseptik. Kucing yang terinfeksi masih butuh obat antijamur. Obat antijamur bisa berbentuk topikal mau pun oral. Untuk pemilihan obat yang tepat, konsultasikan ke dokter hewan, ya! Mau konsultasi online? Di Hewania saja!

Writer: drh. Carene Naomi

Editor: Galih Primananda Mulyana

Sumber: 

Ortiz, Laura Garcia. (2022, Juni 06). Betadine for Cats – Is It Safe? Animal Wised. Diakses pada tanggal 20 Januari 2023 melalui https://www.animalwised.com/betadine-for-cats-is-it-safe-4219.html

Jones, Lauren. (2022, Juni 17). Skin Fungal Infections in Cats. PetMD. Diakses pada tanggal 20 Januari 2023 melalui https://www.petmd.com/cat/conditions/skin/skin-fungal-infections-cats

Paszkowski, Carla. (2022, Februari 09). Ringworm in Cats. Diakses pada tanggal 20 Januari 2023 melalui https://www.petcircle.com.au/discover/ringworm-in-cats

Leave a Reply

hewania
appstore
playstore
Hewania HQ

PT Hewania Solusi Digital

Boulevard Elang Laut Blok D 50, Jl. Pantai Indah Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara 14470
+62 812 3000 9607
Anda Dokter Hewan?

Mari Berkolaborasi Mengedukasi Masyarakat Indonesia tentang Kesehatan Hewan!

Daftar Sekarang!