bt_bb_section_bottom_section_coverage_image

5 Jenis Cacing pada Kucing yang Bisa Sebabkan Penyakit Cacingan!

October 11, 2022by Galih Primananda0

Hewanians, infeksi cacing pada kucing kamu bisa terjadi kapan saja. Faktanya, cacingan merupakan masalah umum pada kucing dan sebanyak 45 % populasi kucing pernah mengalami masalah kesehatan ini.

Meski terkesan sepele, namun penyakit cacingan pada kucing ternyata bisa berbahaya loh. Meski begitu, efek dari cacingan pada kucing sendiri akan tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis cacing yang menyerang kucing kamu.

Ada 5 jenis cacing pada kucing yang paling umum. Nah, jenis-jenis kucing ini punya efek serta penyebaran yang berbeda-beda. Yuk kenali jenis cacing pada kucing di bawah ini supaya kucing kamu bisa bebas dari cacingan!

Baca juga: Perhatikan, Ini Tanda-tanda Kucing Cacingan Berdasarkan Jenisnya!

Bagaimana Penyakit Cacingan Terjadi pada Kucing?

Sebelum membahas jenis cacing pada kucing yang menyebabkan cacingan, ada baiknya kamu tahu dulu bagaimana masalah kesehatan ini bisa terjadi pada kucing kamu.

Menurut medivet, kebanyakan kucing akan terkena penyakit ini setidaknya dalam beberapa fase dalam hidupnya. Meski begitu treatment cacingan yang benar dan konsisten dapat mencegah penyakit ini terjadi pada kucing kamu.

Tak hanya menjijikan, cacingan juga bisa membuat kucing kamu merasakan rasa sakit dan tidak nyaman sepanjang waktu. Lebih parahnya lagi, kucing kamu juga bisa mengalami kematian akibat penyakit ini!

Namun kabar baiknya, kebanyakan infestasi kucing tidak memiliki efek yang fatal dan mudah disembuhkan. Meski begitu, kamu tetap harus selalu aware terhadap penyakit cacingan pada kucing.

Jenis Cacing pada Kucing

Secara umum, ada 4 jenis cacing pada kucing yang bisa sebabkan penyakit cacingan yaitu:

1. Roundworm

Roundworms merupakan cacing yang paling umum menyerang kucing. Kebanyakan kucing yang terinfeksi parasit ini adalah anak kucing. Mereka biasanya hidup di usus kucing dan bertahan hidup dengan cara mengkonsumsi makanan yang dimakan oleh kucing kamu.

Cacing betina jenis ini bisa memproduksi telur yang subur yang dikeluarkan dari feses kucing. Telur-telur ini membutuhkan waktu beberapa hari hingga berminggu-minggu untuk berkembang menjadi larva yang menular.

Penularan jenis cacing ini bisa terjadi ketika kucing menelan telur atau hewan pengerat yang sudah terinfeksi penyakit ini. Mereka bisa mendapatkannya dari larva yang sudah menginfeksi jaringan tubuhnya.

Sementara itu, anak kucing dapat terinfeksi larva cacing ini dari susu induk mereka. Tak hanya itu, beberapa anak kucing juga bisa langsung terinfeksi setelah anak kucing tersebut lahir.

Secara umum, infeksi roundworm termasuk jinak. Meski begitu, anak kucing yang terinfeksi jenis cacing ini akan mengalami berbagai gejala seperti:

  • Muntah-muntah
  • Diare
  • Sembelit
  • Nafsu makan berkurang

Dalam kasus yang lebih parah – jika tidak segera diobati –, anak kucing bisa mengalami anemia serius serta perut pecah. Meski kasusnya jarang, namun jenis cacing ini juga bisa menyerang manusia. Terutama anak kecil.

Baca juga: 6 Cara Mengobati Kucing Cacingan. Yuk Simak!

2. Hookworm

Hookworms adalah cacing yang berbentuk seperti benang yang hidup di lapisan dinding usus. Karena ukurannya yang kecil, mereka sangat sulit terdeteksi pada kotoran kucing yang terinfeksi.

Mereka termasuk cacing yang bisa hidup dengan lama pada inangnya. Infeksi hookworm tidak terlalu umum seperti halnya roundworm. Kucing dewasa seringkali terinfeksi dari larva yang menembus kulitnya ataupun tertelan. Ketika larva sudah berhasil masuk, mereka kemudian akan bermigrasi menuju paru-paru dan kemudian usus.

Di usus inilah larva ini kemudian akan berkembang menjadi cacing dewasa. Tak ada kejelasan apakah cacing ini bisa menginfeksi kucing dari hewan pengerat ataupun susu induk kucing.

Kasus yang tidak terlalu parah dari jenis cacing ini dapat menyebabkan gejala diare hingga berat badan yang turun. Beberapa kasus dapat membuat kucing mengalami anemia. Ketika hal ini terjadi, kotoran kucing akan terlihat gelap dan lembek.

Beruntungnya, hookworm termasuk jenis cacing yang mudah untuk didiagnosis dan diobati. Sanitasi yang baik serta pembersihan yang reguler terhadap box pasir dapat mencegah munculnya jenis cacing ini.

Cacing ini juga bisa menginfeksi manusia lewat kontak terhadap hewan yang terkontaminasi. Mereka dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal hingga iritasi pada kulit manusia.

3. Tapeworm

Tapeworms memiliki bentuk tubuh yang pipih dan panjang seperti pita. Oleh karena itu, jenis cacing ini sering disebut dengan cacing pita. Mereka hidup di usus kecil pada kucing.

Beruntungnya, cacing pita tidak memiliki efek yang signifikan terhadap kucing kamu. Kucing biasanya terinfeksi jenis kucing ini ketika mereka tidak sengaja menelan kutu yang terinfeksi ketika grooming. Mereka juga bisa terinfeksi ketika menelan hewan pengerat yang terkontaminasi.

Melakukan pengawasan kutu pada kucing kamu dapat mencegah kehadiran salah satu jenis cacing pada kucing ini.

4. Whipworm

Whipworm atau cacing cambuk merupakan cacing yang tidak terlalu umum menginfeksi kucing. Whipworm dewasa dapat hidup di usus besar kucing dan biasanya tidak menyebabkan penyakit serius. Namun beberapa kasus yang parah dapat menyebabkan gejala seperti diare.

5. Stomach Worm

Stomach worm atau cacing perut adalah cacing yang hidup di perut kucing. Infeksi ini seringkali menyerang kucing liar. Mereka bisa terinfeksi dengan cara menelan muntahan kucing lain yang terinfeksi.

Kebanyakan kucing yang terinfeksi jenis cacing ini tidak menunjukan gejala yang spesifik. Oleh karena itu, deteksi penyakit ini cukup sulit dilakukan. Namun, beberapa gejala yang dapat muncul adalah:

  • Nafsu makan hilang
  • Berat badan menurun
  • Gizi buruk

Baca juga: 4 Tanda-tanda Rabies pada Kucing yang Harus Kamu Waspadai!

Kesimpulan

Itulah beberapa jenis cacing pada kucing yang bisa sebabkan masalah cacingan. Masih penasaran dengan penyakit cacingan pada kucing? Tanyakan langsung pada dokter hewan di aplikasi Hewania.

Aplikasi Hewania menyediakan konsultasi dokter hewan secara online. Selain konsultasi dokter hewan online, kamu juga bisa membaca artikel kesehatan hewan lainnya di aplikasi ini. Tunggu apalagi? Yuk download aplikasi Hewania sekarang juga!

Writer: Galih Primananda Mulyana

Leave a Reply

hewania
appstore
playstore
Hewania Head Office

PT Hewania Solusi Digital

Boulevard Elang Laut Blok D 50, Jl. Pantai Indah Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara 14470
+62 812 3000 9607
Anda Dokter Hewan?

Mari Berkolaborasi Mengedukasi Masyarakat Indonesia tentang Kesehatan Hewan!

Daftar Sekarang!