bt_bb_section_bottom_section_coverage_image

Mengenal Sifat Agresif pada Anjing

January 19, 2023by Galih Primananda0

Memiliki anjing yang agresif mungkin menjadi salah satu mimpi buruk bagi para pawrents. Terutama jika anjing tidak ramah pada pemilik maupun pada orang asing, karena dapat membahayakan keselamatan. 

Penting untuk diketahui, sifat agresif adalah buah emosi dari suatu keadaan mental. Sehingga sikap agresif tidak dapat diselesaikan hanya dengan kepatuhan / obedience. Yang perlu anda lakukan adalah dengan merehabilitasi atau memberikan pandangan yang berbeda pada anjing anda sehingga mereka dapat meregulasi emosi dan memiliki keadaan mental yang berbeda daripada sebelumnya. 

Baca juga: 3 Jenis Anjing Pudel yang Harus Kamu Tahu. Mana Favoritmu?

Penyebab Sifat Agresif pada Anjing

Sangat penting untuk menelaah terlebih dahulu penyebab sikap agresif sebelum melakukan rehabilitasi. Sifat agresif dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti: sifat dominasi, sifat protektif, keadaan ketakutan, kondisi frustasi, kelaparan, maupun dalam keadaan kesakitan. 

Fakta menarik yang perlu anda ketahui, penyebab utama anjing bersikap agresif dan bahkan menggigit justru bukan karena sifat dominasi namun sering ditemui pada anjing penakut atau dalam keadaan ketakutan. 

Baca juga: Mau Pelihara Anjing Boxer? Baca Dulu Informasinya Disini!

Tahapan Anjing Menjadi Agresif

Pada kondisi mental ketakutan atau insecurity, sikap agresif akan secara normal ditunjukkan baik oleh manusia maupun binatang, sebagai bentuk mekanisme pertahanan diri. Pada buku BSAVA Manual of Canine and Feline Behaviour disebutkan bahwa ada tahapan perilaku yang ditampakkan oleh anjing ketika bersikap agresif. 

Tahapannya adalah sebagai berikut: 1.) Berkedip, menguap, dan menjilat hidung, 2.) Memalingkan kepala, 3.) Memalingkan badan, duduk, dan menghalau dengan kaki, 4.) Berjalan menjauh, 5.) Rambut naik/mengembang, telinga ditekuk kebelakang, 6.) Badan menekuk, ekor turun kebawah dan diselipkan diantara kedua kaki, 7.) Kaki depan menempel pada tanah, sedangkan kaki belakang berdiri tegak (bersiap melompat), 8.) Badan tegang dan menatap sumber agresi, 9.) Menggeram, 10.) Menggertak menunjukkan gigi, 11.) Menggigit. 

Anda dapat mencoba mengoreksi anjing anda ketika tahapan awal sikap agresif mulai ditunjukkan. Semakin dini anda mengidentifikasi tahapan sikap agresif anjing anda, semakin besar kemungkinan untuk menghindarkan anjing memunculkan sikap agresif. 

Hal lain yang tidak kalah penting adalah anjing dapat merasakan emosi kita, tanpa kita sadari terkadang kita menjadi penyebab anjing merasa tegang atau takut. Sebagai contoh ketika anda harus berpapasan dengan anjing lain ketika sedang berjalan-jalan dengan anjing anda. Kemudian anda menunjukkan sikap gugup dengan menarik kencang tali kendali, memberikan arahan atau teriakan yang menginstruksikan anjing anda untuk diam atau memberikan tanda-tanda lainnya. 

Tanpa anda sadari pada saat itu anda sama reaktifnya dengan anjing anda yang agresif. Sikap tersebut tidak akan memperbaiki kondisi mental anjing anda, justru bisa berakibat sebaliknya. 

Pastikan anda dalam kondisi tenang dan yakin bahwa anda dapat mengontrol keadaan. Yang perlu anda lakukan berikutnya adalah memberikan mereka pemahaman bahwa situasi yang dialami bukan merupakan sebuah ancaman, mereka akan baik-baik saja sehingga tidak perlu memunculkan sikap agresif. 

Pada tahap awal, anda dapat memberikan ruang pada anjing anda untuk melakukan apa yang dia mau seperti mencium atau melewati jalan lain sembari memberikan afirmasi pada anjing anda bahwa akan baik-baik saja. Selain itu, anda dapat mengalihkan perhatian mereka dengan memberikan sesuatu yang dia suka. 

Motivasi anjing anda dengan cara memberikan camilan atau mainan sambil berjalan melewati seseorang atau anjing yang biasanya membuatnya agresif. Pastikan untuk memuji dan menghadiahi anjing anda ketika dia memilih untuk tidak bersikap agresif. Gangguan mental tidak hanya dapat menyerang manusia, namun juga pada hewan. 

Anda dapat mengkonsultasikan masalah pada hewan peliharaan anda yang sekiranya berhubungan dengan kesehatan mental kepada dokter hewan maupun pada animal expert atau animal behaviourist. Kesehatan mental penting tidak hanya bagi manusia, namun juga bagi hewan peliharaan anda.

Writerz: drh. Retorika Galunggung 

Editor: Galih Primananda Mulyana

Leave a Reply

hewania
appstore
playstore
Hewania HQ

PT Hewania Solusi Digital

Boulevard Elang Laut Blok D 50, Jl. Pantai Indah Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara 14470
+62 812 3000 9607
Anda Dokter Hewan?

Mari Berkolaborasi Mengedukasi Masyarakat Indonesia tentang Kesehatan Hewan!

Daftar Sekarang!