bt_bb_section_bottom_section_coverage_image

Mengenal Pyometra pada Kucing. Yuk Simak!

February 27, 2023by Galih Primananda0

Hewanians, sama seperti pada manusia, kucing juga bisa terkena sakit yang bisa mengancam jiwa. Salahs satu penyakit serius yang perlu kamu perhatikan adalah pyometra. Apa itu pyometra pada kucing? Apa saja penyebabnya? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Apa Itu Pyometra pada Kucing?

Dilansir dari VCA Hospital, pyometra pada adalah infeksi rahim yang serius dan mengancam jiwa. Kondisi tersebut harus ditangani dengan cepat dan agresif.

Istilah ini berasal dari kata Latin “pyo” (yang berarti nanah) dan “metra” (yang berarti rahim). Jika diterjemahkan, artinya nanah di dalam rahim. Kondisi ini lebih sering terjadi pada kucing betina yang lebih tua dan tidak disterilisasi, yang telah mengalami beberapa siklus birahi dalam hidup mereka tanpa hamil. 

Selain itu, pyometra pada kucing paling sering terjadi pada kucing yang mengalami birahi dalam sebulan terakhir. Ketika seekor kucing siap untuk kawin dan memiliki anak kucing, terjadi perubahan hormon di dalam tubuh kucin betina yang membuat mereka lebih mudah hamil. 

Selama fase ini, kucing kamu mungkin bersuara berlebihan (sering mengeong) atau menjulurkan pantatnya ke atas. Mengikuti siklus ini, hormon pun berubah, dan membuat bakteri lebih mudah memasuki rahim, tumbuh dan menyebabkan infeksi. 

Meskipun pyometra adalah kondisi yang tidak biasa pada kucing, penyakit ini dapat mengancam jiwa dan memerlukan perawatan medis darurat.

Gejala Pyometra pada Kucing

Gejala pyometra pada kucing bisa sangat bervariasi dan tergantung dari tingkat keparahannya. Penyakit ini dapat bervariasi dari yang halus (hampir tidak terlihat) sampai kelesuan, muntah, dan kelemahan yang parah. 

Tanda-tanda umum pyometra meliputi: 

  • Nanah yang keluar dari vulva: Ini bisa sulit dikenali karena kucing sangat teliti dalam perawatan. Perhatikan drainase di sekitar pangkal ekor atau di tempat tidur. 
  • Kelesuan, depresi, atau kelemahan 
  • Anoreksia atau penurunan nafsu makan 
  • Meningkatnya rasa haus 
  • Muntah atau diare 
  • Demam

Penyebab Pyometra pada Kucing

Kondisi ini terjadi setelah masa estrus atau “panas” pada kucing, saat hormon progesteron tetap berada pada tingkat yang lebih tinggi. Ketika hal ini terjadi, lapisan rahim kucing akan mulai mempersiapkan potensi kehamilan dengan menjadi tebal. 

Jika tidak terjadi kehamilan, lapisan ini seharusnya menipis lagi, tetapi beberapa kucing akan mulai mengalami pertumbuhan kistik yang tidak normal. Hal Ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk tumbuh, dan jika itu terjadi, hasilnya adalah pyometra, yang merupakan infeksi rahim. 

Setiap kucing betina yang matang secara seksual berisiko mengembangkan pyometra, namun mereka yang mengonsumsi obat berbasis progesteron berisiko lebih tinggi.

Kesimpulan

Itulah artikel lengkap tentang pyometra pada kucing. Masih penasaran tentang hal ini? Yuk tanyakan langsung pada dokter hewan di aplikasi Hewania. Aplikasi Hewania menyediakan layanan konsultasi dokter hewan secara online.

Yuk download aplikasi Hewania sekarang juga!

Writer: Galih Primananda Mulyana

Leave a Reply

hewania
appstore
playstore
Hewania HQ

PT Hewania Solusi Digital

Boulevard Elang Laut Blok D 50, Jl. Pantai Indah Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara 14470
+62 812 3000 9607
Anda Dokter Hewan?

Mari Berkolaborasi Mengedukasi Masyarakat Indonesia tentang Kesehatan Hewan!

Daftar Sekarang!