bt_bb_section_bottom_section_coverage_image

Salah Kaprah Mengenai Suntik Jamur pada Hewan

September 30, 2022by Galih Primananda0

Selama ini di dalam dunia praktisi kedokteran hewan, seringkali pemilik hewan kesayangan khususnya kucing mengeluh dengan penyakit kulit yang menyerang peliharaan mereka dan meminta kepada dokter hewan untuk melakukan suntik jamur atau sering juga disebut suntik ivomec.

Perlu diketahui bahwasanya ivermectin penggunaannya tidak diperuntukkan untuk hewan kecil (dalam hal ini adalah kucing) karena resiko kucingnya terkena gangguan ginjal dikemudian hari cukup besar akibat penggunaan ivermectin pada hewan yang masih muda.

Ivomec (Ivermectin) bukanlah anti jamur dan tidak boleh diberikan pada hewan muda berumur kurang dari 2 bulan dan harus sangat hati-hati diberikan pada kucing berumur kurang dari 4 bulan karena sifat obat yang dapat merusak hati dan ginjal.

Tentang suntik jamur ivomec (ivermectin)

Ivermectin adalah obat yang termasuk golongan macrolide avermectin. Obat ini digunakan untuk memberantas parasit, baik itu ektoparasit (kutu, pinjal, caplak, tungau, dll) atau endoparasit (cacing).

ivermectin bekerja dengan cara meningkatkan pelepasan Gamma Amino Butiric Acid (GABA) di sistem syaraf serangga dan otot polos cacing. GABA berfungsi memblokir impuls syaraf, akibatnya terjadi kegagalan sistem syaraf pada parasit (parasit seperti cacing dan kutu menjadi lumpuh).

Ivermectin mempunyai waktu paruh yang lama, artinya kerja obat ini termasuk lama berada di dalam tubuh. Seperti halnya obat-obatan dan racun lain, semua bahan kimia tersebut dipecah di hati dan dibuang melalui ginjal atau feces.

Karena ivermectin dipecah di hati dan dibuang melalui ginjal, sebaiknya tidak diberikan pada hewan sebelum berumur 8 minggu. Organ hati dan ginjal hewan muda belum sepenuhnya berkembang. Pemberian obat-obatan yang berlebihan ditakutkan akan mempengaruhi perkembangan organ tersebut.

Perbedaan Jamur (Fungus) dan Parasit Kulit

Jamur adalah organisme multisel yang banyak tumbuh di tempat dengan kelembaban tinggi. Karena tidak mempunyai sistem syaraf seperti hewan dan strukturnya selnya, organisme ini lebih menyerupai tumbuhan.

Jadi salah besar bila ivermectin dianggap sebagai anti jamur, karena jamur tidak mempunyai sistem syaraf yang merupakan target kerja ivermectin.

Pada beberapa kasus, penyakit kulit pada hewan bisa disebabkan oleh beberapa macam penyebab sekaligus, seperti : alergi, luka, bakteri, ektoparasit dan jamur.

Untuk menentukkan diagnose daripada penyebab penyakit kulit tersebut, diperlukan prosedur pemeriksaan yaitu dilakukan kerokan kulit (skin scrapping), lalu kerokan kulit tersebut diperiksa secara mikroskopik.

Jamur adalah penyakit yang paling lama perkembangannya dibandingkan penyebab yang lain dan biasanya berkembang pada bagian yang telah lemah akibat lebih dahulu terinfeksi oleh penyebab yang lainnya.

Pada kasus ini bisa saja jamur hilang setelah daya tahan tubuh kembali meningkat karena penyebab lain yang lebih ganas seperti ektoparasit telah musnah oleh ivermectin. Tetapi tetap saja ivermectin bukanlah anti jamur.

Serangan Tungau/kutu mempunyai gejala yang mirip dengan infeksi jamur, yaitu terlihat adanya kemerahan, kulit berkerak dan kering menyerupai ketombe dan kerontokan bulu. Jadi jika setelah diberi suntikan ivermectin  (yang sering salah kaprah disebut sebagai suntik jamur) kucing menjadi sembuh, berarti kucing memang terserang tungau/kutu. kalau tidak sembuh juga tentu perlu dilakukan evaluasi kembali dalam proses penegakkan diagnosa dan juga perlakukan terapi.

Writer: drh. Novendra Sitepu

Editor: Galih Primananda Mulyana

Leave a Reply

hewania
appstore
playstore
Hewania HQ

PT Hewania Solusi Digital

Boulevard Elang Laut Blok D 50, Jl. Pantai Indah Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara 14470
+62 812 3000 9607
Anda Dokter Hewan?

Mari Berkolaborasi Mengedukasi Masyarakat Indonesia tentang Kesehatan Hewan!

Daftar Sekarang!