bt_bb_section_bottom_section_coverage_image

5 Tips Membantu Persalinan Anabul. Yuk Simak!

Pada umumnya anjing maupun kucing yang akan melahirkan apalagi yang baru pertama melahirkan memerlukan bantuan. Beda dengan anjing atau kucing liar yang ada di hutan atau sekitar kita.

Anjing maupun kucing sudah terbiasa hidup ketergantungan dari manusia sehingga insting alamnya berkurang atau hilang. Anjing maupun kucing menjadi tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah anaknya lahir. Ada anjing atau kucing yang sehabis melahirkan membiarkan begitu saja anaknya yang masih terbungkus dengan plasenta. Kalau didiamkan terlalu lama, anak anjing atau kucing tersebut akan mati karena tidak bisa bernafas. 

Beda dengan anjing atau kucing yang hidup liar, mereka masih memiliki insting alam. Biasanya menjelang kelahiran anjing atau kucing akan mencari tempat bersembunyi. Tempat yang paling ideal untuk anjing melahirkan adalah di bawah tanah. Anjing  atau kucing akan menggali tanah sampai dia bisa masuk dan bersembunyi.

Anjing maupun kucing yang memiliki insting alam akan segera merobek plasenta anaknya, menjilati cairan ketuban sehingga anaknya kering, lalu menggigit tali pusat dan memakan ari-arinya. Beberapa tips membantu persalinan anabul yang bisa kamu lakukan:

Baca juga: Do’s & Don’ts Saat Anabul Diare!

1. Langsung Pisahkan Bayi

Setelah bayi keluar segera angkat, pisahkan bayi tersebut supaya kita dengan mudah membersihkannya. Ingat, semua plasenta dan ari-ari harus dikeluarkan. Kalau putus, usahakan tarik dengan tissue atau kain supaya tidak licin. Ari-ari boleh diberi makan ke induknya.

2. Segera Robek Plasenta

Segera robek plasenta yang membungkus bayi, pegang bayi dengan benar karena cairan ketuban sangat licin. Gunakan kain handuk untuk mengeringkan cairan. Gosokkan handuk dari bagian punggung bayi supaya bayi dapat bernafas dan hangat.

3. Gunakan Alat Pembersih Debu Jika Anabul Tidak Bernafas

Jika bayi tersebut tidak bernafas gunakan alat untuk membersihkan debu yang bisa didapatkan di toko kamera, Masukan penyedot ke dalam rongga mulut dengan mengempiskan atau menekan bagian balon . Lalu lepas bagian balon supaya alat ini segera menghisap cairan yang ada dimulut.

Ingat, jangan mengempiskan alat ini didalam rongga mulut atau hidung karena akan meniup atau mendorong cairan masuk lebih dalam. Setelah cairan tersedot, segera mengembang kempiskan alat ini supaya cairan yang tersedot bisa keluar. Ulangi langkah ini berulang kali sampai cairan ketuban hilang.

Baca juga: Kenali Bahaya Sakit Gigi pada Anabul, Baca Gejala dan Pencegahannya!

4. Ikat dengan Benang Nilon

Setelah bayi bernafas dan menangis (tangisan yang keras menandakan bayi anjing sehat) segera ikat dengan benang nilon atau benang jahit operasi. Jangan menggunakan benag jahit baju karena bisa menyayat . Ikat tali pusat sekitar 0,5 cm dari pangkal lalu gunting tali pusat sekitar 0,5 cm- 1 cm dari ikatan benang.

5. Gosok Bagian Anabul dengan Handuk

Setelah selesai urusan tali pusar, gosok terus bagian punggung bayi anjing dengan handuk. Kalau perlu gunakan tissue untuk mengeringkan cairan yang masih ada di badan. Tempelkan badan bayi di telinga  , lalu coba dengar apakah nafasnya bersih. Kalau masih terdengar suara cairan seperti orang pilek segera ulangi penyedotan seperti diatas. 

6. Berikan Madu

Setelah semuanya selesai, segera berikan madu sedikit saja (kira-kira 1 tetes kecil) supaya bayi mempunyai tenaga dan naluri menghisap. Segera menetekan bayi tersebut kepada induknya. Beberapa saat setelah induk  menyusui bayinya biasanya akan segera terjadi kontraksi lagi. Pindahkan bayi ketempat yang aman selama induknya kontraksi karena akan membahayakan bayi (tergigit, terinjak atau ditendang oleh induknya).

Baca juga: Radang Telinga pada Anabul : Pengertian, Penyebab, dan Pengobatan

Perawatan Setelah Melahirkan

Lingkungan anak anjing dan kucing yang baru lahir harus dalam suasana yang bersih dan hangat. Anakan ditempatkan di tempat yang bersih, aman dan tenang dengan alas yang baik (handuk atau kain bersih, guntingan kertas koran) dalam suatu keranjang.

Suasana tempat anakan harus yang hangat terutama pada malam hari. Lampu bohlam 20 watt bisa diletakkan dengan jarak 40 cm dari anakan serta dalam suasana ruangan non AC.  Karena anakan yang kedinginan akan menyebabkan perut kembung dan sering sekali berakhir dengan kematian.

Pada indukan yang bersifat manja maka sebaiknya anakan dipisah dahulu dari induknya sampai induknya sayang. Induk yang sayang dengan anaknya terlihat dari perilaku mau menjilati anaknya daan menangisa jika dipisahkan dari anaknya.

Hal-hal yang bisa terjadi apabila induk belum sayang anaknya antara lain anakan bisa termakan, tergigit ataupun terinjak oleh induknya sendiri. Induk-induk tersebut diajarkan menyayangi anak-anaknya dengan cara mendekati anakan ke induk untuk mecium-cium bau anaknya. Pada indukan anjing maupun kucing yang beranak melalui bedah Caesar biasanya belum atau tidak merasa sayang.

Induk anjing dan kucing yang beranak banyak harus disediakan susu pengganti untuk anak-anaknya. Pengaturan pemberian susu diatur bergantian antara  susu formula maupun ASI. Baiknya anakan diberi susu induk selama 24 jam pertama setelah lahir karena mengandung antibodi yang banyak yang sering disebut susu kolostrum. Susu kolostrum penting untuk imunitas anakan.  

Untuk pemberian susu pengganti diberikan selang waktu antara 3-4 jam. Sebelum anakan menyusu ke induk, baiknya putting susu dilap dengan waslap hangat untuk membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada putting susu. Apabila ASI terlihat kuning-lengket atau kehijauan atau bernanah jangan diberikan kepada anak anjing karna kelenjar susu sedang meradang atau yang sering disebut dengan mastitis. ASI tersebut mengandung banyak bakteri yang bersifat jahat sehingga dapat menyebabkan anak anjing maupun kucing mengalami diare.

Makanan padat (bubur susu) diberikan setelah anak berumur 1 bulan. Selain itu, induk harus diberi makanan tambahan terutama jika anaknya banyak. Kekurangan energy dan makanan dapat menyebabkan induk kekurangan kalsium atau yang sering disebut hipokalsemia atau milk fever.

Hipokalsemia akan menunjukkan gejala induk akan kejang-kejang, suhu badan tinggi dan kekakuan pada otot-otot tubuhnya. Baiknya induk anjing atau kucing tersebut langsung dibawa ke dokter hewan untuk diberikan penanganan secepatnya. Kejadian tersebut dapat dihindari dengan pemberian supplement kalsium tambahan ataupun susu.

Tanyakan Tips Membantu Persalinan Anabul pada Ahlinya

Itulah beberapa tips membantu persalinan anabul yang bisa kamu coba. Untuk informasi lebih lengkap soal masalah ini, kamu bisa melakukannya dengan melakukan konsultasi dokter hewan secara online di Hewania. Yuk jaga kesehatan anabul kesayanganmu di Hewania!

Writer: drh. Novendra Sitepu

Editor: Galih Primananda Mulyana

Leave a Reply

hewania
appstore
playstore
Hewania Head Office

PT Hewania Solusi Digital

Boulevard Elang Laut Blok D 50, Jl. Pantai Indah Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara 14470
+62 812 3000 9607
Anda Dokter Hewan?

Mari Berkolaborasi Mengedukasi Masyarakat Indonesia tentang Kesehatan Hewan!

Daftar Sekarang!