bt_bb_section_bottom_section_coverage_image

Waspada Abses Pada Kucing! Kenali Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

April 3, 2023by HEWANIA0

Abses pada kucing merupakan area infeksi yang umumnya terjadi di permukaan kulit dan jaringan yang berada di bawah permukaan kulit tersebut. Munculnya abses biasanya dipicu oleh masuknya bakteri melalui permukaan kulit yang terluka karena gigitan atau tusukan. Simak ulasan lebih lengkap mengenai penyebab, gejala, serta penanganan pada abses kucing di bawah ini.

Penyebab Abses Kucing 

Abses atau kantung nanah ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satu penyebab yang paling umum adalah gigitan dari sesama kucing atau hewan lainnya. Luka gigitan pada kucing akan rentan terinfeksi oleh bakteri, yang kemudian memicu munculnya abses. Mulut dan cakar kucing mengandung banyak bakteri yang bisa dengan mudah berpindah ke luka dan memicu infeksi.  

Saat infeksi berganti menjadi abses, pada saat itulah kantung nanah akan mulai terbentuk. Jaringan di bawah kulit pada area yang terinfeksi ini pun akan mengalami peradangan. Seiring dengan perkembangan abses tersebut, maka abses akan pecah dan mengeluarkan nanah. Jika abses dibiarkan begitu saja akan bisa memicu gangguan kesehatan yang lebih serius ke depannya. 

Perlu diketahui kalau ada spesies bakteri tertentu yang berperan dalam pembentukan abses pada kucing tersebut. Bakteri yang memicu pembentukan nanah seperti Staphylococcus, Escheria coli, spesies Streptococcus tertentu, Pseudomonas, Mycoplasma, dan Bartonella. Sedangkan bakteri yang bisa hidup dan berkembang tanpa oksigen meliputi Bacteroids, Clostridium, dan Fusobacterium

Gejala yang Ditimbulkan oleh Abses 

Abses bisa muncul di bagian mana pun pada tubuh kucing, termasuk di bawah permukaan kulit, mulut, bahkan di organ seperti hati dan pankreas. Bagian tubuh kucing yang umumnya terpapar oleh abses ini seperti kepala, leher, tungkai, punggung, dan pangkal ekornya. Kamu bisa deteksi abses pada kucing dengan melihat kemunculan gejala abses berikut ini. 

  1. Tanda-tanda kesakitan, seperti pincang atau mencakar area abses. 
  2. Demam, khususnya jika abses muncul di bagian dalam tubuh. 
  3. Permukaan kulit yang memerah dan membengkak. 
  4. Rasa gatal yang berlebihan, sehingga kucing terus-menerus menggaruknya. 
  5. Nanah atau darah yang muncul di permukaan kulit. 
  6. Kerontokan bulu pada area abses. 
  7. Bengkak pada kepala dan gusi.
  8. Kehilangan nafsu makan. 
  9. Keluarnya air liur. 
  10. Letargi 

Penanganan untuk Abses 

Penanganan untuk abses yang diberikan akan disesuaikan dengan area tubuh tempat terbentuknya abses, serta tingkat keparahan infeksi yang memicu abses tersebut. Pada intinya, penanganan abses dilakukan dengan cara mengeluarkan kantung nanah pada abses tersebut, baik dengan cara pembedahan, pengeringan, dan pembilasan. 

Pemberian antibiotik juga akan dilakukan untuk menangani abses yang dialami oleh kucing. Antibiotik yang diberikan pada kucing nantinya akan disesuaikan dengan tipe bakteri yang memicu infeksi, serta lokasi absesnya. Biasanya, dokter hewan akan mengambil sampel nanah terlebih dahulu, untuk mengetahui bakteri apa yang memicu infeksi tersebut. 

Abses yang dialami oleh kucing pada umumnya akan bisa sembuh dalam waktu 2 minggu saja, jika kucing diberi penanganan yang tepat. Agar abses tidak dialami lagi oleh kucing, kamu bisa pilih opsi sterilisasi pada kucing, sehingga sikap agresifnya bisa ditekan. Alhasil, risiko kucing terluka karena bertengkar dengan kucing lainnya pun bisa berkurang. 

Bisakah Abses Sembuh dengan Sendirinya?  

Abses merupakan kondisi yang tidak bisa sembuh dengan sendirinya atau seiring dengan berjalannya waktu. Meskipun pengobatannya tidak begitu kompleks atau bahkan tidak membutuhkan obat-obatan sekalipun, penanganan abses dengan sebagaimana mestinya akan bisa membantu menyembuhkan abses, sehingga kondisi kucing kembali sehat dan normal. 

Jika abses dibiarkan begitu saja tanpa adanya penanganan apapun, maka infeksi yang awalnya hanya terjadi di area luka saja, akan menyebar ke seluruh tubuh kucing. Hal ini akan bisa membuat kucing makin sakit. Selain itu, abses yang tidak ditangani juga bisa memicu infeksi yang disebabkan karena bakteri sudah resisten akan antibiotik. 

Itulah tadi ulasan mengenai penyebab, gejala, serta penanganan abses pada kucing. Abses ditandai dengan keberadaan kantung nanah di bawah permukaan kulit kucing, serta kondisi luka yang berlubang. Abses tidak bisa sembuh dengan sendirinya, sehingga kamu harus pastikan abses kucing mendapatkan penanganan kesehatan yang tepat, sehingga bisa kembali sehat dan normal. 

Ingin membaca artikel lainnya terkait penyakit kucing? Simak rekomendasi artikel berikut:

https://bit.ly/3nGZrjh

https://bit.ly/3K92uIq

Sumber: 

Grota, Jennifer. (2021, Desember 02). Cat Abscesses. PetMD. Diakses pada tanggal 24 Januari 2023 melalui https://www.petmd.com/cat/conditions/skin/c_ct_abscessation 

Weir, Malcolm. Abscessess in Cats. VCA Animal Hospitals. Diakses pada tanggal 24 Januari 2023 melalui https://vcahospitals.com/know-your-pet/abscesses-in-cats

Tim Sydney Veterinary. Cat Abscesses: Causes and Treatments. Sydney Veterinary. Diakses pada tanggal 24 Januari 2023 melalui https://www.sydneyvetspecialists.com.au/cat-abscesses-causes-and-treatments/

Writer: drh. Carene Naomi

Leave a Reply

hewania
appstore
playstore
Hewania HQ

PT Hewania Solusi Digital

Boulevard Elang Laut Blok D 50, Jl. Pantai Indah Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara 14470
+62 812 3000 9607
Anda Dokter Hewan?

Mari Berkolaborasi Mengedukasi Masyarakat Indonesia tentang Kesehatan Hewan!

Daftar Sekarang!