Hello Hewanians! Gangguan saluran pencernaan merupakan kasus yang hampir setiap hari dokter hewan temui. Dan kasusnya pun sangat bervariasi, dari gangguan pencernaan ringan sampai yang berat sehingga membutuhkan operasi. Berikut adalah kasus-kasus gangguan pencernaan yang umum terjadi pada anjing, terutama anjing ras besar.
Baca Juga: Heatstroke: Rentan Terjadi saat Musim Panas pada Anabul Berbulu Panjang!
1. Gastric Dilatation and Volvulus (bloat) :
Yaitu kondisi saat lambung membesar karena terisi udara dalam jumlah banyak dan terpuntir (GDV). Lambung yang terpuntir turut mencekik pembuluh darah besar dan bisa diiringi dengan terpuntirnya duodenum, pankreas, dan limpa, sehingga darah tidak bisa kembali ke jantung. Hal ini menyebabkan kondisi shock sistemik yang bisa berakibat kematian karena organ dan jaringan tubuh tidak mendapatkan suplai darah dan oksigen. GDV sering disebut sebagai true emergency karena tingkat kematian yang tinggi apabila tidak segera mendapatkan penanganan. Situasi ini bisa terjadi di anjing ras apa saja, namun lebih sering pada anjing ras besar dan ras giant serta deep-chested seperti Great Dane, Mastiff, St Bernard, Akita, Standard Poodle dan juga Samoyed.
Gejala : Anjing yang mengalami GDV akan mengalami gejala berliur berlebihan, retching atau berusaha memuntahkan sesuatu namun tidak ada yang keluar, perut tampak membesar atau kembung terutama di bagian kiri, napas berat, pulsus lemah, dan kerap kali mondar-mandir yang sering pet owner keliru sebagai “anjing tidak lemas dan masih aktif”.
Penanganan:
Kenali gejala sedini mungkin dan karena kondisi ini termasuk emergensi, segera bawa ke dokter hewan secepat mungkin. Penanganan yang umumnya dilakukan adalah pemeriksaan fisik dan XRAY untuk memastikan diagnosa, pemasangan infus untuk mengatasi kondisi shock, dan upaya pengeluaran gas menggunakan stomach tube atau evakuasi gas langsung dari lambung menggunakan jarum besar, tergantung kondisi pasien saat itu. Apabila lewat XRAY terkonfirmasi GDV, maka tindakan operasi harus dilakukan segera setelah hewan stabil guna menyelamatkan nyawanya. Operasi yang dilakukan bertujuan untuk mengeluarkan gas secara maksimal dan mengembalikan posisi lambung dan organ perut lainnya yang terkena dampak. Tindakan operasi gastropexy atau pengaitan lambung ke dinding perut juga umum dilakukan untuk mencegah GDV terjadi lagi di masa mendatang.
Tindakan pencegahannya:
Penyebab sesungguhnya GDV belum bisa dipastikan sampai sekarang secara sains, namun ada beberapa faktor yang diduga berkaitan dengan GDV seperti:
- Bertambahnya usia
- Jenis anjing purebreed dan deep chested
- Anjing ras besar dan ras giant
- Anjing yang memiliki kebiasaan makan cepat
- Anjing yang exercise segera setelah makan
Perlu kita ketahui bahwa anjing-anjing di luar kriteria ini pun pernah dilaporkan mengalami GDV, jadi yang bisa kita lakukan untuk mencegah adalah mengeliminasi resiko sebanyak mungkin dengan cara:
- Gunakan slow feeder apabila anjing kita memiliki kebiasaan makan cepat
- Lakukan exercise pada anjing sebelum makan dan bukan setelah makan
- Di luar negeri, prosedur gastropexy berbarengan dengan steril mulai disarankan kepada pada ras-ras anjing yang memiliki kecenderungan terkena GDV, terutama Great Dane yang memiliki kemungkinan 36% terkena GDV selama hidupnya.
2. Gastroenteritis:
Yaitu peradangan yang terjadi pada lambung dan usus.
Gejala yang tampak biasanya ada muntah, diare, dan tidak mau makan.
Penyebab dari peradangan bisa karena bakteri, parasit seperti cacing dan protozoa, dan juga virus seperti parvo virus dan distemper virus.
Pertolongan pertama tidak selalu bisa diberikan di rumah karena sangat tergantung dengan penyebab gastroenteritis dan kondisi dari anjing. Namun apabila anjing kamu masih mau makan, tidak ada muntah setelahnya, dan tidak lemas, berikut hal-hal yang bisa kamu coba:
- Berikan minum yang cukup untuk mencegah dehidrasi akibat diare
- Berikan makanan yang mudah dicerna, hindari pemberian raw food di saat anjing mengalami gastroenteritis
- Berikan probiotik untuk mengembalikan kesehatan ususnya setelah diare
Selalu konsultasikan dengan dokter hewan kamu dan jangan tunggu kondisi anjing memburuk.
Tindakan pencegahannya
- Berikan makanan bernutrisi seimbang yang sudah teruji keamanannya
- Pastikan anjing kamu sudah vaksin tepat waktu, komplit, dan up to date terutama untuk mencegah parvo virus dan distemper.
- Berikan obat cacing secara rutin yaitu minimal 3 bulan sekali
- Hindari memberi makanan-makanan yang tinggi lemak dan berminyak pada anjing kamu karena saluran pencernaan mereka tidak bisa mencerna dengan baik.
2. Obstruksi atau Penyumbatan Usus:
Yaitu kondisi dimana terjadinya sumbatan di usus disebabkan oleh keberadaan benda asing yang tidak bisa dicerna. Hal ini dikarenakan sifat anjing yang suka penasaran, sehingga tidak sengaja menelan mainan mereka atau makanan-makanan yang tidak bisa dicerna seperti biji salak, biji mangga, bonggol jagung, handuk, atau sampah. Penyumbatan pada usus ini bisa bersifat sebagian, yaitu sebagian saluran usus tertutup sehingga masih ada sedikit makanan yang bisa lewat, dan bisa bersifat komplit yaitu usus tersumbat sempurna sehingga makanan tidak bisa masuk
Gejalanya adalah muntah setelah makan, anjing mengalami penurunan berat badan yang kronik, diare, kesakitan di bagian perut.
Tindakan pencegahannya
- Kontrol lingkungan. Selalu pastikan anjing tidak memiliki akses bebas ke tempat sampah atau benda-benda yang beresiko dia gigit dan tertelan.
- Berikan chewing toy yang ukurannya jauh lebih besar dari mulutnya sehingga tidak mudah tertelan, dan juga jangan berikan yang mudah rusak.
Tindakan penanganan pertama
- Jangan berikan makanan apabila kamu mencurigai anjing kamu makan sesuatu yang tidak seharusnya.
- Segera kontak dokter hewan dan jangan stimulasi muntah sendiri di rumah tanpa pengawasan dokter hewan karena bisa resiko tersedak dan gagal napas.
Penanganan oleh dokter hewan
- Pemeriksaan fisik, beritahu obyek apa yang diduga dimakan oleh anjing kamu dan perkiraan kapan hal itu terjadi.
- Stimulasi muntah bisa dilakukan tergantung kondisi anjing, besar obyek, dan apabila insiden baru terjadi.
- Xray dan USG abdomen bisa dilakukan untuk melihat lokasi sumbatan usus.
- Pada kasus obstruksi komplit, tindakan operasi akan diperlukan untuk mengeluarkan benda asing sebelum menyebabkan kerusakan pada organ pencernaan terutama usus.
Untuk menjaga kesehatan anabulmu konsultasikan secara rutin dengan dokter hewan! Anda bisa melakukan medical checkup di Hewania Vet Clinic karena kami siap memberikan perawatan terbaik untuk hewan peliharaan kamu. Klinik Hewania menawarkan berbagai jenis layanan, mulai dari pemeriksaan rutin hingga perawatan spesialis.
Jadi, tunggu apalagi? Segera buat janji dengan Hewania Vet Clinic untuk merawat hewan peliharaan kamu dan pastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang terbaik.
Writer: drh. Talita Milani