Shell rot, atau dalam istilah medis dikenal sebagai “ulcerative shell disease,” adalah kondisi umum yang sering menyerang kura-kura, terutama spesies air seperti kura-kura slider dan kura-kura air tawar. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan pada cangkang yang memungkinkan bakteri, jamur, atau parasit masuk, menyebabkan infeksi. Shell rot dapat terjadi pada bagian atas (carapace) maupun bagian bawah (plastron) cangkang. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi yang lebih parah dan mengancam nyawa kura-kura.
Gejala Shell Rot pada Kura-Kura
Gejala awal shell rot mungkin sulit dikenali, terutama bagi pemilik yang tidak terbiasa dengan kondisi cangkang kura-kura. Namun, beberapa tanda berikut bisa menjadi petunjuk adanya shell rot:
- Perubahan Warna Cangkang: Adanya bercak putih, kuning, atau kehitaman yang tidak wajar pada cangkang.
- Kerusakan Permukaan Cangkang: Bagian cangkang yang terlihat lunak, retak, mengelupas, atau berlubang.
- Bau Tidak Sedap: Infeksi bakteri seringkali menimbulkan bau busuk yang berasal dari cangkang.
- Pembengkakan atau Keluarnya Cairan: Pada kasus yang lebih parah, area cangkang yang terinfeksi dapat mengeluarkan cairan seperti nanah.
- Kelesuan dan Penurunan Nafsu Makan: Kura-kura yang terinfeksi mungkin terlihat kurang aktif dan kehilangan nafsu makan.
Penyebab dan Penularan Shell Rot
Shell rot disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau parasit yang menyerang cangkang kura-kura. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya shell rot antara lain:
- Lingkungan yang Kotor: Kura-kura yang hidup dalam lingkungan air yang tidak bersih atau penuh kotoran lebih rentan terkena infeksi.
- Kondisi Air yang Tidak Optimal: pH air yang tidak seimbang atau air yang terlalu asam dapat merusak cangkang.
- Cedera pada Cangkang: Luka atau retak pada cangkang, baik akibat perkelahian dengan hewan lain atau terbentur benda keras, dapat menjadi pintu masuk bagi mikroorganisme penyebab infeksi.
- Kurangnya Sinar UVB: Kura-kura yang tidak mendapatkan sinar UVB yang cukup rentan mengalami penurunan kekuatan cangkang, membuatnya lebih mudah terinfeksi.
Shell rot tidak menular antar kura-kura, namun lingkungan yang sama-sama tidak bersih dapat menyebabkan lebih dari satu kura-kura dalam satu habitat terinfeksi.
Baca Juga: Dehidrasi pada Kura-kura: Gejala dan Solusi Perawatan
Diagnosa oleh Dokter Hewan
Untuk mendiagnosa shell rot, dokter hewan akan melakukan beberapa langkah berikut:
- Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa kondisi cangkang, mencari tanda-tanda kerusakan, perubahan warna, atau keluarnya cairan dari cangkang.
- Tes Laboratorium: Dokter hewan mungkin akan mengambil sampel dari bagian cangkang yang terinfeksi untuk dilakukan uji kultur guna menentukan jenis bakteri atau jamur yang menjadi penyebab infeksi.
- X-Ray atau Radiografi: Pada kasus yang lebih parah, X-ray dapat digunakan untuk melihat apakah infeksi telah menyebar ke jaringan tulang di bawah cangkang.
Penanganan dan Pengobatan
Pengobatan shell rot tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Beberapa langkah yang dapat diambil adalah:
- Pembersihan Luka: Dokter hewan akan membersihkan bagian cangkang yang terinfeksi dengan antiseptik dan menghilangkan jaringan yang rusak.
- Antibiotik atau Antijamur: Jika infeksi disebabkan oleh bakteri atau jamur, dokter hewan akan meresepkan obat antibiotik atau antijamur, baik dalam bentuk salep yang dioleskan langsung ke cangkang maupun obat oral.
- Perawatan Lingkungan: Pemilik harus memastikan air di dalam habitat kura-kura tetap bersih dan memiliki pH yang sesuai. Penggantian air secara teratur sangat penting.
- Sinar UVB: Memberikan akses sinar UVB yang cukup untuk membantu penyembuhan cangkang dan mencegah infeksi lebih lanjut.
Pencegahan Shell Rot
Untuk mencegah shell rot, pemilik kura-kura harus memperhatikan beberapa hal berikut:
- Kebersihan Lingkungan: Pastikan habitat kura-kura selalu bersih, dengan air yang diganti secara teratur.
- Kualitas Air: Jaga pH air agar tetap seimbang, dan hindari air yang terlalu asam.
- Sinar UVB yang Cukup: Pastikan kura-kura mendapatkan sinar UVB yang cukup untuk menjaga kesehatan cangkangnya.
- Periksa Cangkang Secara Berkala: Rutin memeriksa cangkang untuk mendeteksi adanya luka atau kerusakan.
Dengan perawatan yang baik dan pencegahan yang tepat, shell rot dapat dihindari, sehingga kura-kura peliharaan dapat hidup sehat dan bebas dari infeksi.
Baca Juga: Kapan Bayi Kelinci Bisa Dimandikan?
Pastikan kamu memberikan yang terbaik bagi hewan kesayangan kamu. Salah satu hal penting yang harus dilakukan adalah dengan membawa hewan peliharaan kamu ke klinik hewan secara rutin untuk memeriksakan kesehatannya.
Di klinik hewan, dokter hewan akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan peliharaan kamu untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Dokter hewan juga dapat memberikan saran dan rekomendasi tentang perawatan yang tepat bagi hewan peliharaan kamu.
Jangan biarkan hewan peliharaan kamu menderita karena tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Segera buat janji dengan klinik hewan dan bawa hewan peliharaan kamu untuk diperiksa.
Jika kamu mencari tempat yang tepat untuk merawat hewan peliharaan kamu, Klinik Hewania adalah pilihan yang tepat untuk kamu!
Klinik Hewania menyediakan berbagai pilihan dokter hewan yang berkualitas, siap memberikan perawatan terbaik untuk hewan peliharaan kamu. Klinik Hewania menawarkan berbagai jenis layanan, mulai dari pemeriksaan rutin hingga perawatan spesialis.
Jadi, tunggu apalagi? Segera buat janji dengan Klinik Hewania untuk merawat hewan peliharaan kamu dan pastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang terbaik
Writer: drh. Talita Fauziah Milani