Mengenal Limfadenitis pada Anjing: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Limfadenitis pada Anjing 

     Peradangan kelenjar getah bening, suatu kondisi yang dikenal sebagai limfadenitis, ditandai dengan peradangan pada kelenjar getah bening akibat migrasi aktif sel darah putih. Ada beberapa jenis sel darah putih yang dapat menyebabkan hal ini: neutrofil, jenis sel darah putih yang paling banyak di dalam tubuh; makrofag, sel yang menelan dan mencerna serpihan sel dan patogen dalam aliran darah; atau eosinofil, sel darah putih dari sistem imun. Karena fungsi penyaringan kelenjar getah bening, kelenjar getah bening cenderung terpapar agen infeksius. Limfadenitis biasanya terjadi akibat agen infeksius yang masuk ke kelenjar getah bening dan menimbulkan infeksi, yang kemudian menimbulkan respons oleh sistem imun untuk melawan infeksi dengan peningkatan produksi sel darah putih. Agen infeksius tersebut meliputi jamur dan mikrobakteri (patogen yang diketahui menyebabkan penyakit serius pada mamalia). 

      Tidak ada dasar genetik yang diketahui untuk limfadenitis, kecuali untuk kasus defisiensi imun yang jarang terjadi; Misalnya, kerentanan familial anjing ras basset tertentu terhadap mikobakteriosis (mikobakteri tersebar luas di alam, terutama di lingkungan perairan), yang mana limfadenitis merupakan manifestasi yang sering terjadi. Namun, anak anjing yang baru lahir mungkin memiliki tingkat kejadian yang lebih tinggi daripada anjing yang lebih tua, karena sistem kekebalan tubuh mereka yang masih belum berkembang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi. 

Baca Juga: Mengenal Bakteri Mycoplasma: Ancaman Tersembunyi untuk Kesehatan Anjing

Gejala dan Jenis 

     Limfadenitis jarang menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening yang cukup parah untuk diamati oleh seseorang yang tidak terbiasa dengan kedokteran hewan. Namun, dokter anjing Anda akan dapat menemukan kelenjar getah bening yang keras melalui palpasi, yang sering kali menyakitkan bagi hewan tersebut. Anjing tersebut mungkin juga mengalami demam, menderita kurang nafsu makan (anoreksia), atau menunjukkan tanda-tanda infeksi sistemik lainnya. Infeksi bakteri, khususnya, dapat mengembangkan abses di dalam kelenjar getah bening, yang dapat terbuka ke luar dan muncul sebagai saluran drainase. Komplikasi lain akan bergantung pada lokasi infeksi dan apakah infeksi tersebut memengaruhi organ di sekitarnya. 

Penyebab 

Bakteri 

• Spesies yang paling patogenik kadang-kadang dilaporkan 
• Agen yang paling mungkin adalah Pasteurella, Bacteroides, dan Fusobacterium spp
• Beberapa, seperti Yersinia pestis (wabah pes), dan Francisella tularensis (tularemia), memiliki afinitas khusus terhadap kelenjar getah bening dan sangat mungkin bermanifestasi sebagai limfadenitis 
• Infeksi Bartonella vinsonii dapat menyebabkan limfadenitis granulomatosa (nodular) pada anjing 

Jamur 

• Infeksi umumnya mencakup limfadenitis sebagai salah satu manifestasi penyakit sistemik
• Organisme yang mungkin termasuk Blastomyces, Cryptococcus, Histoplasma, Coccidiodes, Sporothrix 
• Agen jamur lainnya kadang-kadang dilaporkan 

Baca Juga: Mengenal Kissing Bug Disease: Gejala, Penularan, dan Pencegahan pada Anjing

Virus 

• Banyak infeksi virus yang terlibat dalam hiperplasia limfoid 
• Kelenjar getah bening mesenterika (dinding perut) paling sering terkena 

Lainnya 

• Protozoa – anjing dengan toksoplasmosis dan leishmaniasis sering mengalami limfadenitis meskipun tidak mungkin menjadi temuan klinis yang paling jelas
• Penyebab noninfeksi (misalnya, terkait dengan penyakit eosinofilik paru atau sistemik) biasanya tidak diketahui 

Faktor Risiko 

• Anjing dengan fungsi kekebalan tubuh yang terganggu rentan terhadap infeksi dan, oleh karena itu, terhadap limfadenitis 

Diagnosis 

     Anda perlu memberikan riwayat kesehatan anjing Anda secara menyeluruh sebelum timbulnya gejala. Dokter hewan Anda perlu memastikan bahwa massa yang teraba atau terlihat sebenarnya adalah kelenjar getah bening dan bukan tumor atau jenis peradangan lainnya. Selain itu, mungkin sulit untuk membedakan berdasarkan temuan klinis dari penyebab lain pembesaran kelenjar getah bening, atau proliferasi sel di kelenjar getah bening karena alasan lain, seperti kanker. Untuk memastikan diagnosis yang benar, dokter hewan Anda akan meminta hitung darah lengkap dan urinalisis untuk mencari bukti penyakit bakteri dan jamur. Jika kelenjar getah bening yang bengkak berada di dada dan perut, pengujian diagnostik akan mencakup sinar-X dan pencitraan ultrasonografi untuk membuat keputusan. Aspirasi jarum halus pada kelenjar getah bening itu sendiri juga dapat dilakukan untuk mengumpulkan sampel cairan dan jaringan yang ada di dalam kelenjar tersebut, sehingga komposisi internal kelenjar getah bening yang tepat dapat dianalisis. 

Pengobatan 

      Karena limfadenitis merupakan lesi dan bukan penyakit tertentu, tidak ada satu pun rekomendasi terapi yang tepat. Karakteristik peradangan dan agen penyebab akan menentukan pengobatan yang tepat. Dokter hewan Anda akan merencanakan pengobatan berdasarkan bukti yang telah dikumpulkan, dan akan meresepkan pengobatan setelahnya. Antibiotik dapat diresepkan; namun, pilihan pengobatan akan didasarkan pada temuan. 

Perawatan dan Penatalaksanaan 

      Anda harus mengikuti pedoman dokter hewan Anda untuk pengobatan. Pemeriksaan lanjutan perlu dijadwalkan untuk memastikan bahwa semua infeksi telah dihilangkan. Beberapa organisme yang menyebabkan limfadenitis bersifat zoonosis (dapat ditularkan ke manusia dan spesies lain). Jika demikian halnya, dokter hewan Anda akan membahas pedoman pengobatan di rumah dengan Anda sehingga Anda dapat melindungi diri sendiri, keluarga, dan hewan peliharaan lainnya dari infeksi.

Baca Juga: Cara Mengobati Cacingan pada Anjing