Penyakit kulit merupakan masalah umum yang kerap menyerang anabul. Sebagai pet owner, mungkin kamu sudah pernah menjumpai berbagai penyakit kulit seperti infestasi kutu, caplak, kudisan, jamuran, infeksi bakteri, dan lain-lain.
Meski begitu, ternyata penyakit kulit pada anabul kamu tidak hanya itu saja loh, masih banyak lagi penyakit kulit yang penyebabnya tidak kasat mata, mulai dari yang mudah disembuhkan sampai yang sangat sulit untuk disembuhkan. Hal ini butuh pemeriksaan yang kompleks bahkan butuh waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan permasalahan pada kulit anabul kamu.
Untuk mengetahui penyakit yang diderita anabul tentu tidak semudah yang dibayangkan. Oleh karena itu kamu butuh bntuan dokter hewan professional. Dokter hewan akan melakukan segala cara untuk menemukan penyebab penyakit anabul kamu, yang bertujuan untuk mengetahui pengobatan yang paling tepat.
Berikut ini beberapa kondisi yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada anjing. yuk simak selengkapnya.
1. Gangguan Immunitas
Kondisi yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada anjing yang pertama adalah gangguan imunitas.
Secara normal system imun bekerja membantu melindungi tubuh anabul dari agen penyakit yang masuk ke dalam tubuh,
Meski demikian ketika system imun tidak bekerja seperti yang diharapkan, tubuh akan berada dalam masalah besa dan dianggap asing oleh sistem imum dan menggerogotinya. Ini disebut sebagai penyakit autoimmune, dimana dapat menimbulkan masalah pada tubuh, termasuk masalah kulit.
Beberapa penyakit yang umum dijumpai:
Pempigus Compleks
Pempigus Kompleks terdiri dari pemphigus foliaceus, pemphigus erythematosus, pemphigus vulgaris dan pemphigus vegetans.
Pada anjing, yang paling sering dijumpai adalah pemphigus foliaceus (Gambar 1).
Pemphigus foliaceus umumnya memiliki ciri-ciri lesi pada wajah, daun telinga, kemudian meluas ke kaki. Bentuk umum lesi yang muncul seperti bersisik, kemerahan, kebotakan, dan berkerak, lesi umumnya simetris.
Apabila penyakit ini tidak di obati, maka lesi kulit dapat menyebar ke beberapa bagian tubuh lainnya, bahkan keseluruh tubuh. Ras anjing yang rentan menderita pemphigus foliaceus seperti Akitas, chow chows, cocker spainels, dachshunds, dan Labrador retrievers. Penyakit ini umumnya menyerang anjing dewasa (middle age).
Selain itu, ada pemphigus erythematosus yang disebut sebagai type mild dan jinak dari pemphigus foliaceus karena lesi kulit nya terdapat dikepala (hidung, wajah, dan telinga).
Gambar 2. Pemphigus erythematosus
Sementara phempigus vulgaris ditandai dengan adanya tukak pada mukosa mulut dan pada jaringan tubuh lainnya.
Gambar 3. Pemphigus vulgaris
Lupus Complex
Penyakit ini pada anabul tidak sama mengerikannya jika dibandingkan dengan penyakit ini pada manusia.
Penyakit Lupus jarang berkembang menjadi penyakit sistemik pada anjing. Genetic memiliki peran penting terhadap munculnya penyakit ini, beberapa ras anjing yang rentan seperti Collie, Shetland sheepdogs, German Shorthaired pointers, Siberian huskies, dan Brittany spaniels.
Ada 2 jenis Penyakit lupus yang umum yaitu, Discoid lupus erythematosus (DLE) dan Systemic lupus erythematosus (SLE).
Gambar 4. Telapak kaki pada anabul yang menderita DLE
Discoid lupus (DLE) merupakan salah satu kelainan autoimun yang menyebabkan masalah kulit yang sering dijumpai pada anjing.
Penyakit diawali perubahan kondisi pada kulit bagian moncong hidung (Gambar 3), meski begitu lesi kulit dapat menyebar ke area wajah seperti kelopak mata, bibir, telinga dan juga telapak kaki (Gambar 4). Paparan sinar UV yang berlebihan disebut sebagai salah satu faktor yang dapat memicu serta memperparah penyakit ini.
Sistemik lupus (SLE), sering dijumpai pada anabul yang rentan seperti Collie dan Shetland sheepdogs. Bedanya, SLE ini tidak hanya menimbulkan penyakit kulit pada anabul, tapi juga dapat menyebar ke seluruh tubuh, dan menyebabkan beberapa masalah seperti, radang sendi, demam, masalah ginjal, anemua, dan gejala saraf.
Vaskulitis
Vaskulitis merupakan peradangan pada pembuluh darah, umumnya vaskulitis dapat timbul akibat trauma, namun dalam hal ini vaskulitis yang dapat menimbulkan masalah kulit akibat respon imun berlebihan.
Salah satu pemicu akibat adanya infeksi atau reaksi vaksin. Ras anjing yang rentan mengalami penyakit ini adalah poodle, silky terrier, Yorkshire terriers, Pekingese, dan maltese. Tanda tanda vaskulitis yang dapat kamu amati seperti kemerahan, sisik, kebotakan, dan kerusakan kulit yang lebih parah (Gambar 5).
2. Alergi
kondisi yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada anjing adalah alergi. Tidak seperti manusia yang umumnya menunjukan gejala flu atau gatal gatal, pada anabul (khususnya anjing) alergi umumnya menunjukan masalah kulit atau pencernaan.
Jika mengalami alergi, anabul akan menunjukan gejala gatal-gatal yang amat parah, masalah pencernaan hingga diare atau sakit perut. Gatal-gatal yang parah sering kali menimbulkan luka akibat garukan sehingga memperparah kondisi kulit.
Sebagian besar penyebab umum alergi pada anabul adalah,
- flea alergi (gigitan kutu lompat),
- food alergi,
- inhalant atau contact alergi, dan
- alergi terhadap flora normal pada kulit (Bakteri dan jamur)
3. Gangguan Hormonal
Selanjutnya, kondisi yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada anjing adalah gangguan hormonal. Kesehatan kulit dan rambut dipengaruhi dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
Tubuh anjing memiliki beberapa kelenjar, dimana mengedarkan hormone melalui aliran darah. Kelenjar tersebut disebut sebagai sistem endokrin.
Penyebab umum masalah kulit adalah gagalnya organ endokrin mengeluarkan cukup hormone. Hal ini biasanya mennyebabkan beberapa masalah kulit dan rambut. Namun demikian, peneguhan diagnosa penyakit kulit haruslah tetap dikonsultasikan ke dokter hewan agar dapat menemukan penyebab masalah kulit pada anabul secara tepat.
Berikut ini beberapa gangguan hormon yang dapat menyebabkan masalah kulit :
- Hypothyroidsm, yaitu kekurangan hormone tiroid
- Cushing disease, adanya gangguan pada otak (hipotalamus) dan kelenjar adrenal sehingga produksi hormone kortison secara berlebihan
- Sex hormone imbalance, tidak seimbangnya kadar estrogen, progesterone dan testosterone pada anabul
- Seasonal Flank Alopecia, belum diketahui secara pasti penyebabnya, ada hubungannya dengan panjang hari (photoperiod)
4. Penyakit Bawan (herediter)
Kondisi yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada anjing yang terakhir adalah penyakit bawaan.
Anabul bisa = membawa masalah kulit sejak mereka lahir atau yang disebut sebagai congenital and inherited skin disorders.
Sebagaian besar dari kondisi-kondisi tersebut jarang terjadi pada anabul secara umumnya, hanya terjadai pada ras anjing tertentu. Beberapa kondisi ini dapat muncul sejak mereka lahir dan ada juga yang muncul beberapa bulan dan tahun setelah lahir.
Ada banyak sekali jenis atau kondisi masalah kulit kongenital yang mungkin kamu tidak menyadari bahwa anabul kamu mengalaminya.
Namun yang paling sering dijumpai adalah alergi bawaan sejak lahir yang dikenal penyakit Atopic dermatitis. Anabul penderita akan mengalami kegatalan yang amat parah, biasanya atopic ini muncul pada umur muda dan tua, infeksi sekunder sering memperparah kondisi kulit anabul seperi infeksi bakteri, jamur dan parasite.
Untuk mengetahui apakah anabul mengalami penyakit kulit bawaan adalah dengan konsultasikan ke dokter hewan kamu. Dokter hewan akan melakukan evaluasi ke anabul kamu dan melakukan beberapa metode pemeriksaan fisik maupun laboratorium.
Writer: drh. I Putu Gede Buda Darmawan
Editor: Galih Primananda Mulyana
Source:
Msdvetmanual.com
Bluepearlvet.com
Todaysveterinarynurse.com