Belum lama ini, marak diberitakan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia. Apakah penyakit PMK itu? Penyakit ini disebabkan oleh virus dari famili Picornaviridae, genus Aphthovirus. Penyakit menyerang hewan berkuku belah (ungulata) seperti sapi, kambing, domba, kerbau, babi dan bahkan hewan liar seperti rusa.
Gejala yang muncul dari virus ini antara lain tapi tidak terbatas pada, demam, munculnya kelukaan pada area hidung, mulut, dan kuku, penurunan nafsu makan, kepincangan, radang ambing (mastitis), radang pada otot jantung (miokarditis) hingga kematian.
Yuk ketahui informasi soal penyakit PMKi bawah ini!
Apakah Penyakit PMK Menular pada Manusia?
Apakah virus ini menular ke manusia dan anjing dan kucing? Sejauh ini tidak ditemukan bukti adanya penularan pada manusia, bahkan ketika kita mengkonsumsi daging dan atau susu. Pada manusia juga terdapat penyakit dengan gejala klinis yang mirip, namun ini penyakit yang berbeda karena penyebab dari penyakit ini adalah Enterovirus.
Namun demikian, virus ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar karena virus ini dapat menyebabkan aborsi, infertilitas, kematian pada hewan muda, penurunan produksi dan kerusakan pada susu, hingga penurunan kualitas karkas.
Bagaimana Cara Mencegah Penularan Penyakit PMK?
Untuk hewanians yang memelihara hewan-hewan yang peka terhadap PMK, sangat disarankan untuk menjaga hygiene dan sanitasi kandang, melakukan pengecekan berkala, dan melakukan karantina hewan baru saat masuk. Perlu diingat bahwa virus ini dapat menular ke hewan peka melalui udara sehingga penularannya sangat cepat dan sebetulnya sangat disarankan untuk menghentikan lalu lintas ternak dari daerah yang sudah terdeteksi positif.
Penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung, kontak dengan benda mati, melalui konsumsi pakan yang sudah tercemar, inseminasi buatan. Desinfeksi kandang dapat dilakukan dengan beberapa desinfektan seperti sodium hypochlorite 3%, sodium chloride 1%, chlorine dioxide, atau sodium hydroxide 2%. Pemilihan desinfektan juga berpengaruh karena virus ini resisten dengan beberapa jenis desinfektan seperti fenol. Saat ini sedang diusahakan untuk pengadaan vaksin yang sesuai dengan serotype virus yang sesuai dengan wabah yang ada di Indonesia.
Tips Menjaga Kebersihan Daging untuk Mencegah Penularan Penyakit PMK
Meskipun virus ini tidak menular ke manusia, sangat penting juga bagi Hewanians untuk memperhatikan hygiene daging saat membeli daging. Berikut ini adalah tips yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan daging :
- Jangan mencuci daging terlebih dahulu sebelum diolah. Rebus terlebih dahulu dalam air mendidih selama tiga puluh menit,.
- Dinginkan daging terlebih dahulu, dengan cara meletakkan daging pada chiller minimal 24 jam dalam kondisi terbungkus rapat. Selanjutnya daging dapat disimpan pada freezer.
- Saat di pasar, pastikan untuk memilih jeroan yang sudah dicuci dan direbus dengan air mendidih selama tiga puluh menit sebelum disimpan di kulkas, atau mungkin diolah.
- Jangan langsung membuang kemasan penyimpanan daging. Rendam bekas kemasan dengan deterjen/ pemutih pakaian/ cuka dapur untuk mencegah cemaran virus atau mikroba lain ke lingkungan.
Sebagai informasi tambahan untuk Hewanians, jangan memberikan daging mentah kepada anjing dan kucing Hewanians. Pada tahun 2016, di Iran yang merupakan salah satu lokasi endemic untuk FMD, ditemukan kasus kematian pada lima anak anjing saat terjadi outbreak FMD pada hewan ternak di Iran. Kelima anak anjing ini dilaporkan telah diberikan karkas daging kambing yang mati saat outbreak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan lesi post-mortem di jaringan jantung dan juga hasil positif untuk RNA virus FMD melalui RT-PCR. Identifikasi juga diteruskan melalui FAO World Reference Laboratory for Foot and Mouth Disease (WRLFMD), UK, dengan hasil positif FMD.
Kesimpulan
Itulah beberapa informasi soal penyakit PMK, dari penularan hingga cara mencegahnya. Untuk mengetahui informasi lengkap soal penyakit PMK pada hewan, kamu bisa melakukan konsultasi dokter hewan di Hewania. Tersedia berbagai pilihan dokter hewan yang bisa kamu pilih.
Writer: drh. Sri Anjarsari
Editor: Galih Primananda Mulyana
Sumber :
- Food and Mouth Diseases, Aetiology Epidemiology Diagnosis Prevention and Control References
- Ditjen PKH Kementan RI
- Waters, et. Al. 2021. Foot and Mouth Disease Virus Infection in the Domestic Dog (Canis lupus familiaris). Iran