Hewanians, obesitas merupakan salah satu penyakit yang biasa terjadi pada kucing. Tahukah kamu berapa berat badan kucing yang termasuk obesitas?
Saat kucing kamu terlihat gemuk, mungkin kamu akan senang karena mereka terlihat lebih menggemaskan. Namun, hati-hati, bisa saja kucing kamu sedang mengalami obesitas.
Obesitas merupakan salah satu penyakit yang dapat mengganggu kegiatan kucing kamu.
Dengan berat badan yang berlebihan, anabul akan mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti menaiki tangga ataupun melakukan grooming tubuh sendiri.
Tak hanya itu, obesitas juga dapat membuat kucing rentan terkena berbagai penyakit seperti kanker, diabetes melitus, penyakit jantung, dan hipertensi.
Dengan banyaknya efek negatif dari obesitas, tentu kamu perlu mewaspadai penyakit ini. Lalu, berapa sebenarnya berat badan kucing yang termasuk obesitas? Yuk ketahui informasinya dibawah ini.
Berapa Berat Badan Kucing yang Termasuk Obesitas?
Salah satu yang dapat terlihat dengan jelas saat kucing obesitas adalah berat badannya yang sangat besar. Sayangnya, berat badan yang besar ini bukan hanya jaminan untuk memastikan jika kucing kamu sedang mengalami obesitas.
Meski begitu, berat badan bisa dijadikan sebagai patokan pertama. Lalu berapa berat badan kucing yang termasuk obesitas? Menurut petmd, seekor kucing bisa dianggap obesitas jika beratnya lebih 10-20% besar dari berat badan ideal nya.
Selain itu, kelebihan lemak lebih dari 20% di atas berat badan ideal juga bisa dikategorikan sebagai obesitas pada kucing.
Di negara maju (seperti Amerika Serikat), obesitas pada kucing merupakan penyakit yang sangat umum, bahkan bisa terjadi hingga 63%. Di Amerika Utara saja, sekitar 25-35 persen dari populasi kucing umum ditemukan menderita obesitas
Kebanyakan kucing yang kelebihan berat badan cenderung memiliki akumulasi lemak yang berlebihan. Kondisi ini merupakan yang paling mudah untuk kita lihat dari kucing yang kegemukan.
Bagaimana Cara Mengetahui Kucing yang Obesitas?
Selain dengan mengetahui kategori berat badan kucing yang termasuk obesitas, kamu juga bisa mengetahui hal ini dengan merasakan tulang rusuk pada kucing. Selain mudah, hal ini juga bisa kamu lakukan sendiri di rumah.
Jika kamu merasakan tulang rusuk kucing berada tepat di belakang tulang belikat saat menyentuh, maka bisa jadi kucing kamu obesitas. Metode ini juga baik untuk mengukur kemajuan penurunan berat badan pada kucing.
Tanda-tanda Kucing Kamu Mengalami Obesitas
Selain kenaikan berat badan dan tulang rusuk yang tidak terasa saat dipegang, kucing yang mengalami obesitas juga menunjukan tanda-tanda seperti:
- Kesulitan melompat atau menaiki tangga
- Lebih banyak duduk dan berbaring. Mereka juga seolah tidak ingin bangun dan bergerak
- Hilangnya lingkar pinggang yang terlihat
- Ketidakmampuan kamu untuk merasakan tulang rusuk atau tulang pinggul
- Bulu yang terlihat lebih kotor, berantakan, dan tidak terawat
- Lebih jarang buang air besar dan/atau lebih banyak buang gas
Serahkan Masalah Kucing Obesitas Pada Dokter Hewan
Itulah informasi soal berapa berat badan kucing yang termasuk obesitas beserta cara lain untuk mengetahui kucing yang kegemukan.
Untuk memastikan bahwa kucing kamu mengalami obesitas, berat badan saja tidak bisa dijadikan patokan. Kamu perlu melakukan pemeriksaan ke dokter hewan.
Dokter hewan mendiagnosis obesitas pada kucing dengan menilai berat badan dalam kombinasi dengan grafik penilaian kondisi tubuh. Sebagian besar praktik kedokteran hewan menggunakan sistem penilaian kondisi tubuh pada skala 1-5 (3 normal) atau 1-9 (5 normal).
Semua grafik menggunakan metode penilaian yang sebanding dan menyertakan instruksi untuk melihat dan merasakan tempat tertentu pada kucing.
Alasan berat badan saja tidak dapat digunakan untuk mendiagnosis obesitas adalah karena dua kucing dengan berat yang sama mungkin memiliki jumlah lemak yang sangat berbeda di atas kerangka mereka.
Kamu bisa memeriksakan kondisi obesitas pada kucing kamu dengan melakukan konsultasi dokter hewan online di Hewania. Tersedia berbagai pilihan dokter hewan yang bisa kamu pilih. Selain itu, kamu juga bisa mengatur jadwal konsultasi dengan fleksibel.
Tunggu apalagi? Yuk jaga kesehatan kucing kesayanganmu lewat konsultasi dokter hewan di Hewania!
Writer: Galih Primananda Mulyana
