Hewanians, buat kalian yang punya anjing dan kucing pasti senang kalau mereka gemuk dan sehat. Namun ternyata ada satu penyakit yang sering sekali menyerang anabul terutama anjing dan kucing jantan yang gemuk, yaitu penyakit saluran kencing yang bisa menyebabkan mereka tidak bisa pipis yang berujung pada gagal ginjal, bahkan kolapse. Gejala-gejala penyakitnya sering kali sudah ditunjukan oleh mereka, namun banyak owner yang tidak sadar akan hal tersebut. Yuk kita pelajari lebih lanjut!
Apa Itu Penyakit Saluran Kencing dan Kenapa Berbahaya Sekali Terutama di Anjing dan Kucing Jantan?
Saluran kencing terdiri dari ginjal, ureter, kantong urine, dan uretra. Urin dihasilkan di ginjal lalu disalurkan oleh ureter ke kantong urine untuk ditampung, sebelum dikeluarkan lewat uretra keluar tubuh.
Penyakit pada saluran kencing bisa terjadi pada seluruh organ di saluran kencing. Adanya kristal, batu, atau plug yang terbentuk dari nanah atau darah beku di saluran kencing bisa menyebabkan penyumbatan sehingga urin tidak bisa keluar dari tubuh.
Pada anjing dan kucing jantan, sumbatan ini umumnya terjadi di uretra dikarenakan lebar uretra yang lebih sempit dibanding anjing dan kucing betina. Saat terjadi sumbatan, kencing yang mengandung zat-zat beracun yang seharusnya dikeluarkan dari tubuh akan tertahan di kantong urine, dan apabila dalam waktu 24 jam tidak ditangani maka zat-zat beracun tersebut akan menumpuk di darah dan malah dialirkan ke seluruh tubuh. Kondisi ini akan menyebabkan kerja ginjal kewalahan sehingga terjadi gagal ginjal akut, aritmia, dan kolapse.
Apa Saja Gejalanya?
Sebelum terbentuk sumbatan pada saluran kencing,anjing dan kucing akan menunjukan tanda-tanda peradangan atau infeksi pada saluran kencingnya. Tanda-tanda ini meliputi:
- Frekuensi pipis lebih sering dari biasanya
- Warna pipis berbeda dari sebelumnya, kadang mengandung tetesan darah, berwarna seperti embun, atau berbau tajam berbeda dari biasanya
- Anjing dan kucing yang toilet-trained tiba-tiba pipis sembarangan di tempat yang bukan biasanya
- Aliran kencing tampak sedikit-sedikit dan tidak lancar
- Anjing dan kucing tampak merejan saat kencing dengan sedikit atau tidak sama sekali keluar kencing
- Anjing dan kucing sering grooming bagian selangkangannya lebih dari biasanya
- Anjing dan terutama kucing menjadi lebih agresif tidak seperti biasanya
- Terutama kucing tampak mengeong kesakitan saat kencing
Apa Penyebab Gangguan Saluran Kencing Ini?
Penyebab dari penyakit saluran kencing pada anjing dan kucing bermacam-macam, mulai dari peradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri, sumbatan karena batu kencing, kelainan anatomi saluran kencing, bahkan sampai tumor. Namun uniknya pada kucing ada juga kasus yang dinamakan idiopathic FLUTD, hal ini apabila penyebab dari FLUTD tidak bisa ditemukan dan ini hanya terjadi pada kucing.
Pemeriksaan Apa yang Dibutuhkan Anabul Kamu untuk Mendapat Diagnosa Gangguan Saluran Kencing?
Apabila kamu menyadari anjing dan kucing kamu menunjukan tanda-tanda di atas, segera bawa ke dokter hewan untuk dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan diperlukan untuk menentukan penanganan apa yang dibutuhkan oleh anabul kamu dan juga obat-obatannya. Berikut beberapa pemeriksaan yang biasa dilakukan oleh dokter hewan kamu untuk menentukan diagnosis gangguan saluran kencing:
- Dokter hewan kamu akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu untuk memeriksa kondisi vital anabul kamu.
- Analisis urine di lab akan diperlukan untuk melihat keberadaan kristal urine atau bakteri atau keduanya.
- Apabila dicurigai ada sumbatan, maka dokter hewan kamu akan melakukan XRAY dan USG untuk melihat kondisi organ-organ saluran kencing dan menentukan lokasi sumbatan serta perkiraan jumlah batu apabila ada.
- Pemeriksaan darah untuk pengecekan fungsi ginjal juga perlu dilakukan untuk menentukan obat-obatan yang perlu diberikan. Pada kasus gangguan saluran kencing yang disertai gagal ginjal, treatment intensif untuk membantu kerja ginjal di klinik akan diperlukan.
Apakah Gangguan Ini Bisa Diobati?
Penanganan gangguan saluran kencing pada anabul akan bergantung pada penyebab dan kondisi anabul saat diperiksa. Penanganan gangguan saluran kencing ini meliputi pemberian obat-obatan seperti antibiotik untuk kasus yang disebabkan oleh infeksi bakteri, namun apabila ada penyumbatan saluran kencing karena terbentuk batu di saluran urine maka kateterisasi saluran kencing dan operasi pengangkatan batu perlu untuk dilakukan. Setelah treatment, pemberian makanan khusus biasanya akan disarankan oleh dokter hewan kamu untuk mencegah batu terbentuk kembali.
Apa Ada Cara Pencegahannya?
Selain penyakit ini merupakan penyakit yang berbahaya dan apabila tidak ditangani bisa mengancam nyawa, pengobatan dan penanganannya pun lumayan memakan biaya. Jadi memang lebih baik untuk mencegah penyakit ini terjadi di kucing jantan kamu. Ini 5 tips yang bisa kamu lakukan:
- Hati-hati dalam memilih pakan untuk anjing dan kucing kamu, pakan yang mengandung mineral seperti kalsium, magnesium, dan fosfor yang terlalu tinggi bisa berpengaruh dalam pembentukan kristal urine yang lama kelamaan bisa membentuk batu. Pastikan kucing kamu memakan makanan yang nutrisinya seimbang untuk mencegah hal ini terjadi.
- Pastikan anjing dan kucing kamu minum air teratur. Anabul terutama kucing suka minum dari mangkuk yang berisi air yang bersih dan diganti secara rutin. Apabila dia tidak suka minum air, coba berbagai cara untuk meningkatkan water intake anabul kamu seperti menaruh es batu di bowlnya, campur dengan sedikit air kaldu ayam tanpa garam atau rempah lainnya, atau campur makanannya sedikit dengan air.
- Bersihkan litter box kucing kamu 2x sehari dan ganti pasirnya minimal 1x seminggu.
- Dan apabila kucing kamu terlalu gemuk, konsultasikan dengan dokter hewan untuk menurunkan berat badan kucing kamu, serta ajak dia exercise ringan setiap harinya.
Writer: drh Talita Milani
Editor: Galih Primananda Mulyana