Golongan darah pada kucing telah dipelajari sejak awal abad ke-20. Ingebrigtsen, pada tahun 1912, menggunakan teknik Epstein dan Ottenberg untuk mencari aglutinasi sel darah dan serum dari kucing yang berbeda.
Dia mengidentifikasi adanya aglutinasi kuat dalam satu atau dua kasus tetapi menyimpulkan bahwa mereka tidak mendefinisikan golongan darah. Ekspeksinya diulang pada 1915, tetapi sekali lagi tidak mengidentifikasi sistem golongan darah, meskipun penelitian ini melaporkan adanya reaksi transfusi kucing pertama kalinya.
Tidak sampai tahun 1950 dua tipe darah dipublikasikan. Dua tahun kemudian, Holmes mempostulatkan bahwa kucing bisa memiliki tiga jenis darah; Namun, ini tidak dikonfirmasi sampai 1981. Nomenklatur golongan darah A dan B pertama kali didefinisikan oleh Eyquem, Podliachouk dan Millot pada tahun 1962 (Barfield dan Adamantos, 2011).
Menurut Auer dan Bell, 1981 yang disitasi Knottenbelt, 2002, ada tiga macam golongan darah pada kucing, yaitu A, B, dan AB Frekuensi golongan darah A lebih dominan dibandingkan golongan darah B, sedangkan golongan darah AB sangat jarang sekali. Kucing golongan darah AB dapat dijumpai pada beberapa kucing Domestic Shorthair. Di Amerika Serikat, 95 % kucing domestik dan campuran mempunyai golongan darah tipe A.
Golongan darah tipe A adalah yang paling umum dan diperkirakan terjadi pada lebih dari 95% kucing Domestic shorthair (DSH) dan kucing Domestic longhair(DLH) di Amerika Serikat.
Tipe B terjadi dengan frekuensi yang bervariasi (<5–25%) pada Abyssinian, Birman, Himalayan, Scottish fold, Somali, Sphinx, Maine coon, Norwegian forest, dan Persian, sedangkan frekuensi tertinggi (25–50%) memiliki telah dilaporkan di British shorthair, Cornish Rex, Devon Rex, dan Turkish Van.
Persentase yang lebih tinggi dari kucing DSH / DLH di wilayah Pantai Barat Amerika Serikat, Eropa, Jepang, India, Turki, dan Australia dilaporkan bertipe B; laporan terbaru menemukan hingga 30% kucing DSH / DLH bertipe B di Inggris (Thrall et al., 2012).
Sekitar 50 % kucing ras berdarah murni termasuk ras Persia, Devon Rex, Sphynx, Abyssinian, Cornish Rex, Exotic Shorthair, Birman dan Somali mempunyai golongan darah B.
Cara Mendeteksi Golongan Darah pada Kucing
Pendeteksian golongan darah pada kucing dapat dilakukan di laboratorium komersial pada sampel whole blood dengan anti koagulan EDTA atau beberapa metode dapat digunakan dalam praktik klinis menggunakan card system antara lain RapidVet-H Feline, DMS Laboratories dan paper strip cartridge seperti DME VET A + B, Alvedia.
Penggunaan card system tergantung pada reaksi aglutinasi menggunakan antiserum anti-A untuk mendeteksi antigen tipe A dan Triticum vulgaris lectin untuk mendeteksi antigen tipe B. Paper strip cartridge menggunakan antibodi monoklonal untuk membedakan golongan darah dan, mampu membedakan golongan darah yang langka yaitu AB (Barfield dan Adamantos, 2011).
Golongan darah A pada kucing bersifat lebih dominan dari pada tipe B. Oleh karena itu bila salah satu orang tua kucing mempunyai golongan darah yang berbeda, kemungkinan besar anak-anak kucing mempunyai golongan darah A.
Seperti juga manusia, kucing juga mempunyai zat kekebalan (antibodi) alamiah terhadap golongan darah lain selain miliknya. Perkawinan kucing dengan golongan darah berbeda mempunyai resiko kematian anak kucing akibat adanya antibodi ini.
Writer: drh. Novendra Sitepu
Editor: Galih Primananda Mulyana
Daftar Pustaka
Barfield, D., & Adamantos, S. (2011). Feline blood transfusions. A pinker shade of pale. Journal of Feline Medicine and Surgery, 13(1), 11–23. https://doi.org/10.1016/j.jfms.2010.11.006
Thrall, M. A., Weiser, G., Allison, R. W., & Campbell, T. W. (2012). Veterinary Hematology and Clinical Chemistry (Second Edi). United States: Wiley-Blackwell.