Paracetamol atau acetaminophen merupakan obat yang paling umum dikonsumsi manusia. Paracetamol digunakan sebagai obat penurun panas dan penghilang rasa sakit. Paracetamol yang mudah didapakan, dijual bebas di apotek dan bahkan warung-warung kecil, serta harganya yang murah seringkali menjadi pilihan utama para pet owner untuk diberikan pada kucing peliharaannya yang terlihat sakit. Namun tahu kah pawrents, bahwa paracetamol yang umum pada manusia justru sangat berbahaya bagi hewan peliharaan terutama kucing? Yuk, simak penjelasannya!
Baca Juga: Trik Ampuh Mengubah kebiasaan anjing “picky eater” jadi lahap makan!
Paracetamol pada kucing
Paracetamol adalah obat penurun panas dan antinyeri yang umum digunakan pada manusia. Meskipun umum digunakan pada manusia, namun paracetamol ternyata bersifat racun pada hewan terutama kucing. Kucing memiliki enzim glucoronyl transferase dalam jumlah yang sedikit. Enzim tersebut berperan dalam memetabolisme paracetamol dengan menjembatani ikatan paracetamol dengan asam glukoronat untuk diubah menjadi bentuk yang tidak beracun dan dibuang melalui urin. Kurangnya jumlah enzim tersebut pada kucing menyebabkan paracetamol beredar dan tertahan di dalam pembuluh darah kucing sehingga kucing mengalami methemoglobinemia. Dalam jumlah yang sedikit paracetamol bahkan dapat menyebabkan kematian pada seekor kucing. Dosis toksik paracetamol pada kucing yaitu 10 mg/kg berat badan, namun tetap perlu diingat ya pawrents bahwa sebetulnya tidak ada dosis paracetamol yang benar-benar aman untuk kucing.
Bagaimana tanda-tanda kucing keracunan paracetamol?
Tanda-tanda keracunan paracetamol pada kucing dapat terlihat 1-4 jam setelah kucing mengkonsumsi obat tersebut. Paracetamol akan diserap oleh tubuh dan beredar di dalam pembuluh darah. Paracetamol dalam darah menyebabkan methemoglobinemia karena kemampuan sel darah merah dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh mengalami penurunan. Kondisi tersebut terlihat dari adanya perubahan warna pada membran mukosa seperti gusi, jaringan sekitar mata, telapak kaki, dan kulit menjadi cyanosis atau kebiruan. Selain itu, paracetamol juga dapat menyebabkan kerusakan hati pada kucing yang muncul setelah 1 minggu, depresi, lesu, napas cepat dan terengah-engah, peningkatan denyut jantung, panting, nyeri pada perut, muntah, dan mengeluarkan air liur berlebih. Pada beberapa kucing juga memperlihatkan kebengkakan pada area wajah, telapak kaki, dan kaki depan beberapa jam setelah mengkonsumsi obat tersebut. Pada saat dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan lanjutan, kucing yang keracunan paracetamol akan memperlihatkan warna coklat pada darahnya karena methemoglobin darah yang tidak dapat membawa oksigen ke jaringan tubuh. Kondisi keracunan paracetamol pada kucing yang tidak ditangani dengan segera dan semakin banyak jumlah paracetamol yang dikonsumsi oleh kucing dapat menyebabkan kematian.
Bagaimana penanganan yang tepat jika kucing keracunan paracetamol?
Penanganan yang tepat pada kasus keracunan paracetamol di kucing yaitu dengan segera membawa kucing tersebut ke klinik hewan terdekat. Apabila gejala keracunan paracetamol pada kucing muncul beberapa jam setelah mengkonsuminya, maka kucing akan dirangsang untuk muntah sebagai penanganan awal untuk mengeluarkan paracetamol yang baru saja masuk. Setelah itu, kucing akan diberikan karbon aktif untuk mengurangi penyerapan paracetamol oleh saluran pencernaan. Kucing yang keracunan paracetamol perlu dirawat inap dan diberikan terapi cairan infus, serta diberikan antidota atau obat penawar racun paracetamol tersebut. Antidota pada kasus keracunan paracetamol yaitu N-acetylcysteine yang diberikan berdasarkan pengawasan dari dokter hewan. Selain itu, obat-obatan seperti liver protectant (pelindung hati) dan vitamin c akan diberikan. Kucing yang keracunan paracetamol akan kesulitan menyalurkan oksigen dalam darah ke seluruh tubuh dan mengalami anemia sehingga pemberian oksigen dan transfusi darah juga perlu dilakukan.
Meskipun keracunan paracetamol dapat diobati apabila segera ditangani, namun tetap perlu diingat bahwa pemberian paracetamol pada kucing tetap berbahaya. Jadi, jangan asal memberikan hewan peliharaan anda obat-obatan manusia terutama tanpa disertai resep dan pengawasan dari dokter hewan. Bawalah hewan peliharaan anda ke klinik hewan terdekat jika sakit agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Untuk menjaga kondisi kesehatan anabulmu konsultasikan langsung dengan dokter hewan terpercaya di Hewania Vet Clinic, karena klinik kami siap memberikan perawatan terbaik untuk hewan peliharaan kamu. Klinik Hewania menawarkan berbagai jenis layanan, mulai dari pemeriksaan rutin hingga perawatan spesialis.
Jadi, tunggu apalagi? Segera buat janji dengan Hewania Vet Clinic untuk merawat hewan peliharaan kamu dan pastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang terbaik.
Writer: drh. Nurfira Febriani