Kucing termasuk hewan yang rentan terkena masalah kulit, termasuk infeksi. Infeksi kulit pada kucing disebabkan oleh berbagai macam kondisi seperti alergi, parasit eksternal, hingga cedera fisik.
Selain itu, faktor lain seperti gender, usia, gaya hidup, lingkungan, hingga ras juga dapat mempengaruhi kondisi infeksi kulit pada kucing.
Untuk mengobati masalah ini, dokter hewan harus mengetahui terlebih dahulu soal jenis infeksi kulit serta kondisi kesehatan lain yang mungkin jadi penyebabnya.
Makin penasaran dengan salah satu penyakit yang paling umum terjadi pada kucing ini? Yuk, baca artikel dibawah ini sampai habis, Hewanians!
Baca juga: Cara Mengatasi Kulit Kering Pada Kucing. Yuk Ketahui!
Apa Penyebab Infeksi Kulit pada Kucing?
Infeksi kulit pada kucing dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
- Trauma
- Parasit (seperti kutu, kurap, dan kudis)
- Infeksi bakteri sekunder
- Gaya hidup kucing
- Jenis kelamin
- Ras-ras kucing tertentu
Iinfeksi kulit juga rentan terjadi pada kucing yang sering beraktivitas di luar ruangan. Hal ini terjadi karena kucing outdoor lebih rentan terkena gigitan parasit eksternal dan juga resiko cedera fisik dan abses akibat berkelahi dengan kucing lain.
Selain itu, kucing dengan jenis kelamin jantan juga akan lebih rentan terkena penyakit kulit. Hal ini karena mereka memiliki perilaku yang lebih agresif ketimbang kucing betina dan sangat mungkin berkelahi dengan kucing lain.
Tanda-tanda Infeksi Kulit pada Kucing
Salah satu tanda yang paling umum terjadi pada kucing yang mengalami infeksi kulit adalah menjilat dan menggaruk tubuh secara berlebihan. Terkadang, aktivitas bisa terjadi pada satu bagian tubuh maupun seluruh tubuh kucing.
Berikut tanda-tanda infeksi kulit pada kucing yang paling umum:
- Munculnya lesi kulit
- Benjol pada kulit
- Ruam
- Kulit kemerahan dan meradang
- Kulit keropeng
- Menjilat dan menggaruk tubuh secara berlebihan
Pada ras kucing berbulu panjang, gejala bulu yang kusut juga akan muncul. Bulu-bulu yang kusut ini biasanya akan terbentuk pada area tubuh yang sering digaruk kucing. Jika gejala-gejala diatas sudah muncul, sebaiknya periksakan kucing kamu segera ke dokter hewan.
Baca juga: Penyakit Kulit Pada Kucing Beserta Gambar. Yuk Ketahui!
Jenis Infeksi Kulit pada Kucing
Pada dasaranya, infeksi kulit pada kucing dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu infeksi bakteri dan infeksi jamur. Berikut penjelasan lengkapnya:
Infeksi Bakteri (Pioderma)
Pyoderma, atau secara literal berarti “nanah di kulit”, adalah infeksi kulit pada kucing yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi ini sebenarnya bukanlah masalah yang umum terjadi pada kucing.
Menurut MSD vet manual, pyoderma dapat disebabkan oleh berbagai penyakit utama seperti alergi, parasit eksternal seperti pinjal atau caplak, serta jerawat pada dagu. Selain itu, penyakit apapun yang menyebabkan gatal-gatal serta trauma dapat memicu terjadinya pioderma pada kucng.
Penyakit-penyakit tadi dapat mengakibatkan peradangan pada kulit serta memungkinkan bakteri yang tadinya normal, menjadi berkembang biak lebih banyak pada tubuh kucing hingga akhirnya menyebabkan infeksi.
Pioderma sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu pioderma superfisial dan pioderma dalam.
Pada pioderma superfisial, bagian kulit yang terpengaruh adalah lapisan paling atas dan menyebabkan keluarnya nanah serta peradangan di permukaan kulit.
Kemudian, pada pioderma dalam, bagian kulit yang terserang adalah lapisan dalamnya serta menyebabkan lesi kulit. Adanya lesi ini dapat menyebabkan rasa sakit pada kucing kesayangan kamu.
Dua tanda paling khas dari pioderma adalah munculnya nanah dan lesi kulit. Soal jumlah nanah yang keluar, hal ini akan tergantung pada tingkat keparahan infeksi serta area mana yang terinfeksi.
Kemudian, bagian kulit yang terkena pioderma juga biasanya akan mengalami peradangan serta kemerahan. Jika disentuh, area ini bakal terasa menyakitkan, terutama untuk kasus pioderma dalam.
Rasa gatal yang tak tertahankan juga biasanya muncul dan mengakibatkan kucing akan menggaruk serta menjilat tubuhnya secara berlebihan.
Pengobatan pioderma pada kucing dapat dilakukan melalui pemberian obat antibakter, baik dengan cara sistemik (oral) maupun topikal (dioles). Cara topikal dapat dilakukan pada kasus pioderma superfisial yang tidak terlalu parah.
Namun, jika kasus pioderma superfisial ini parah, maka diperlukan pengobatan antibakteri dengan cara sistemik. Selain itu, cara sistemik juga perlu dilakukan pada kasus pioderma dalam.
Selain itu, pemakaian kerah elizabethan pada kucing juga diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Hal ini digunakan untuk emncegah kucing menggaruk dan menjilati lesi kulitnya, serta mencegah penyebaran infeski ke bagian tubuh lain.
Buat kamu yang masih penasaran dengan informasi soal pioderma pada kucing, baca artikel lengkapnya disini.
Infeksi Jamur
Ketimbang infeksi bakter, infeksi jamur adalah penyakit kulit yang lebih umum menyerang kucing. Salah satu infeksi jamur yang paling umum terjadi adalah ringworm atau kurap.
Kurap merupakan infeksi kulit yang sangat menular pada hewan lain. Tak hanya itu, kurap juga merupakan zoonosis, penyakit yang bisa menular dari kucing ke manusia.
Lalu, apa gejala paling umum dari kurap? Kurap dapat menyebabkan kerontokan pada bulu kucing, dengan kulit dibawahnya terlihat berkerak dan bersisik. Sebagian besar kasus kurap juga menyebabkan ruam yang melingkar menyerupai cincin – inilah mengapa penyakit ini disebut dengan ringworm – pada area tubuh yang terinfeksi.
Selain itu, kulit yang meradang serta kemerahan juga sering ditemukan pada kucing yang terkena kurap.
Dalam pengobatan kurap, penting sekali untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya terlebih dahulu. Hal ini untuk mencegah kurap pada kucing kambuh di masa depan.
Kemudian, pengobatan kurap pada kucing akan membutuhkan pemakaian obat antijamur. Obat oles seperti krim, salep, maupun sampo kemungkinan besar akan direkomendasikan oleh dokter hewan.
Jika pengobatan ini dilakukan dengan baik, kurap pada kucing dapat sembuh dalam beberapa minggu.
Baca juga: Waspada Kurap Pada Kucing. Bisa Sebabkan Bulu Rontok!
Kesimpulan
Infeksi kulit pada kucing adalah masalah yang umum menyerang kucing. Oleh karena itu, kamu wajib waspada dan selalu memeriksakan kesehatan kucing kesayanganmu ke dokter hewan.
Untuk melakukan hal ini, kamu bisa melakukan konsultasi dokter hewan online di Hewania. Tersedia berbagai pilihan dokter hewan yang bisa kamu pilih. Selain itu, kamu juga bisa mengatur jadwal secara fleksibel.
Tunggu apalagi? Yuk daftar sekarang dan jaga kesehatan hewan kesayanganmu di Hewania!
Writer: Galih Primananda Mulyana.