Jika dibandingkan dengan anjing ataupun kucing, perawatan hamster memang bisa dikatakan lebih mudah. Meski begitu, kamu harus waspada terhadap 3 jenis penyakit yang sering menyerang hamster ini.
Apa saja penyakit yang sering menyerang hamster? Yuk simak pembahasannya di bawah ini, Hewanians!
Jika dibandingkan dengan anjing ataupun kucing, perawatan hamster memang bisa dikatakan lebih mudah. Meski begitu, kamu harus waspada terhadap 3 jenis penyakit yang sering menyerang hamster ini.
Apa saja penyakit yang sering menyerang hamster? Yuk simak pembahasannya di bawah ini, Hewanians!
Ciri-ciri Hamster Sakit
Sebelum mengenal jenis penyakit yang sering menyerang hamster, ada baiknya kamu mengetahui ciri-ciri hamster sakit. Pada hamster yang sakit, biasanya mereka menunjukan kebiasaan yang tidak normal.
Kebiasaan hamster yang sakit biasanya mereka sering menyendiri, meringkuk sepanjang hari, terlihat berat saat bernafas, hingga malas untuk bergerak dan berjelajah. Selain kebiasaannya, fisik dari hamster yang sakit juga akan mengalami perubahan seperti rambutnya yang menjadi kasar serta berat badan turun.
Selain itu, hamster yang sakit juga biasanya mempunyai poop dan urin yang berbeda dari biasanya. Perbedaan kotoran ini biasanya ditunjukan dalam warna, konsistensi, bau, dan volume yang berubah.
Jika hamster kamu mengalami perubahaan seperti di atas, sebaiknya langsung dibawa ke dokter hewan. Ada baiknya kamu membawa sampel poop hamster (kurang lebih 2 gram) di dalam kontainer plastik.
Dengan sampel ini, dokter hewan bisa memeriksa kemungkinan adanya parasit cacing atau protozoa saluran cerna. Beberapa klinik bahkan bisa membuat kultur bakteri untuk melihat apa ada infeksi bakteri di saluran cerna hamstermu.
Jenis Penyakit yang Sering Menyerang Hamster
Seperti makhluk hidup lainnya, hamster juga terkadang mengalami sakit. Ada berbagai Jenis penyakit yang umumnya menyerang hamster, berikut ini daftarnya:
1. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri dapat menyebabkan penyakit Wet Tail pada hamster.
Wet Tail merupakan salah satu penyakit yang sangat umum terjadi pada hamster yang berusia di bawah 12 minggu. Penyakit ini dapat menyebabkan diare berair berbau busuk, dehidrasi parah, ketidaknyamanan dan bahkan kematian.
Sesuai dengan namanya, ekor hamster yang mengalami penyakit ini akan terlihat selalu basah. Ekor basah ini disebabkan oleh kotoran mencret yang dibuang hamster.
2. Infeksi Virus
Selain bakteri, hamster juga rentan terkena infeksi virus HaPv (Hamster polyomavirus), Virus yang ditemukan sejak tahun 1967 ini bisa tumor limfoma atau tumor kulit pada hamster. Gejala yang muncul adalah adanya massa di kulit atau bagian perut yang bisa dipalpasi.
3. Infestasi Parasit
Pada poop hamster, terdapat banyak sekali protozoa. Tak hanya hamster sakit, protozoa ini juga ditemukan pada feses hamster yang sehat.
Selain itu, parasit lain seperti tungau Demodex sp juga seringkali hidup di bulu hamster. Tungau ini dapat menyebabkan penyakit kulit pada hamster. Gejala yang muncul biasanya adalah kebotakan, gatal, dan kemerahan di bagian punggung, tangan, dan wajah hamster.
Cara Mengatasi Hamster yang Sakit
Agar sakit yang dialami tidak menjadi semakin parah, kamu perlu membawa hamster ke klinik dokter hewan.
Saat kamu membawa hamster ke klinik, dokter hewan akan memeriksa bagian anus dan kelaminnya untuk melihat sisa-sisa kotoran dan pipisnya. Dokter hewan juga akan memeriksa ekskresi atau cairan dari kedua lubang in.
Selain itu, dokter hewan juga akan memeriksa bagian fisik lain dari hamster seperti rambut dan kulit. Untuk rambut, dokter hewan akan memeriksa apakah ada kebotakan di suatu sisi. Kebotakan ini biasanya berasal dari luka bertengkar, trauma, ataupun karena parasit.
Untuk rongga mulut, dokter hewan akan memeriksa apakah ada gigi yang tumbuh abnormal atau kantung pipi yang sakit. Selain itu. telinga dan mata hamstermu juga akan diperiksa kesehatannya. Apakah ada cairan berbau yang keluar dari telinga dan matanya? Apakah ada peradangan?
Untuk alat gerak, kaki hamster makan diperiksa. Ada beberapa bagian dalam kaki yang juga akan diperiska seperti kuku yang terlalu panjang, atau kuku yang patah. Selain itu, dokter hewan juga akan memegang perut hamstermu untuk memeriksa adanya massa atau tidak.
Untuk diagnosa definitif pada kasus penyakit kulit, dokter hewan akan mengambil sampel kulit dan memeriksanya di bawah mikroskop. Setelah mendapatkan diagnosa, dokter hewan akan meresepkan obat kulit dan shampoo khusus untuk hamstermu.
Jika hamstermu tidak merespon pengobatan untuk demodekosis, kemungkinan besar hamstermu mengidap penyakit lain dan butuh pemeriksaan lebih lanjut.
Itulah informasi soal jenis penyakit yang sering menyerang hamster. Buat kamu yang ingin memeriksakan kesehatan hamster kamu secara lebih detail, kamu bisa melakukan konsultasi online dengan dokter hewan disini.
Selain itu, kamu juga bisa membaca berbagai informasi menarik tentang kesehatan hewan di blog Hewania.
Yuk jaga kesehatan hamster kamu melalui konsultasi online dengan dokter hewan di Hewania!
Writer: drh. Carene Naomi
Editor: Galih Primananda Mulyana