Kucing atau anjingmu beberapa hari ini tidak pup atau suah BAB? Waspada konstipasi, lho!
Konstipasi pada hewan peliharaan memang sering terjadi, terutama pada kucing. Biasanya, hewan yang mengalami konstipasi akan kesakitan saat mau buang air besar, bahkan sampai tidak pup sama sekali.
Jika diperiksa, usus besar mereka akan terlihat dan terasa penuh. Kebayang kan, tidak nyamannya perut ini saat tidak bisa BAB? Mereka juga merasakan hal yang sama!
Yuk, kenali gejala konstipasi pada hewan peliharaan supaya tidak berakibat fatal!
Apa Itu Konstipasi pada Hewan Peliharaan?
Konstipasi adalah BAB yang infrekuen atau sulit yang ditandai dengan feses yang kering dan keras. Artinya, konstipasi akan membuat kucing susah BAB.
Tak hanya kucing, hewan peliharaan lain seperti anjing juga akan merasakan hal yang sama! Namun masalah sulit BAB seringnya menimpa kucing.
Jika semakin lama didiamkan, feses di usus besar akan semakin susah untuk keluar. Kalau sudah begini, obstipasi (konstipasi yang sudah benar-benar tidak bisa keluar) bisa terjadi. Parahnya lagi, konstipasi dan obstipasi bisa menyebabkan megacolon.
Gawatnya, usus hewan bisa menjadi sangat besar dan perlu tindakan operasi. Wah, ternyata tidak main-main ya masalah konstipasi ini!
Penyebab Konstipasi pada Hewan Peliharaan
Sebelum mengetahui penyebab konstipasi, Hewanians perlu tahu dulu bagaimana kerja saluran pencernaan hewan peliharaan.
Setelah makan, makanan akan dicerna di dalam saluran cerna. Mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, hingga usus. Di usus, makanan sudah dicerna sedemikian rupa sampai jadi material feses yang nantinya akan dibuang saat BAB.
Material feses di dalam usus besar kemudian akan digerakan oleh gerak peristaltik. Gelombang peristaltik bergerak secara intermiten sepanjang hari untuk menggerakan material ini.
Berkurang atau menghilangnya gelombang peristaltik bisa menyebabkan konstipasi. Begitu pula sebaliknya. Peningkatan dari aktivitas gelombang peristaltik dapat menjadi faktor predisposisi (pemancing) terhadap konstipasi.
Kunci paling penting untuk menjaga fungsi usus memang dari faktor makanan. Kalau Hewanians memiliki kucing yang tua, kucing obesitas, dan kucing dengan penyakit ginjal, konstipasi jadi lebih mungkin terjadi, lho. Tetap waspada, ya!
Dari Kurang Minum Sampai Litter Box Kotor Bisa Jadi Penyebabnya
Ada berbagai penyebab kucing susah BAB atau konstipasi pada hewan peliharaan. Konstipasi kronis bisa terjadi akibat berbagai faktor, yaitu:
Faktor intraluminal
Obstruksi intraluminal adalah penyebab konstipasi yang paling sering terjadi.
Hal ini terjadi akibat ketidakmampuan usus untuk menggerakan material cerna yang berkualitas buruk. Benda-benda keras (rambut, tulang, pasir) yang dimakan dan digabung dengan materi feses sekunder salah satunya.
Selain itu, kurangnya asupan air minum harian dan ketidakmauan untuk BAB akibat stress, litter box kotor, sakit, atau tumor juga sering menyebabkan konstipasi pada kucing.
Faktor Ekstraluminal
Obstruksi ekstraluminal bisa terjadi akibat kompresi/tekanan pada usus besar atau rektum dari pintu tulang pelvis yang mengecil (misalnya karena patah tulang di bagian tersebut, kelenjar limfe nodus sub lumbar yang membesar, kelenjar prostat yang membesar, atau karena striktura usus).
Cara Mengobati Konstipasi pada Hewan Peliharaan
Lalu, bagaimana cara mengatasi kucing susah BAB? Konstipasi seringkali diatasi dengan perubahan diet.
Jika perlu, dokter hewan akan melakukan enema atau pengeluaran feses manual dengan tindakan bias total. Seperti pada manusia, hewan yang mengalami konstipasi harus banyak minum. Konstipasi ringan bisa diatasi dengan pergantian diet tinggi serat dan air minum harus selalu ada.
Beberapa obat rektal diberikan oleh dokter hewan untuk kasus konstipasi ringan. Selain itu, bisa juga diberikan laksatif secara oral. Jika enema tidak berhasil juga, dokter hewan akan mengekstraksi feses secara manual dibawah pengaruh bius total.
Jika kamu masih bingung mengenai konstipasi, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter hewan secara online di Hewania. Tersedia berbagai pilihan dokter yang bisa kamu pilih. Selain itu, kamu juga bisa mengatur jadwal dengan fleksibel.
Tunggu apalagi? Yuk, jaga kesehatan hewan kesayanganmu di Hewania!
Writer: drh. Carene Naomi
Editor: Galih Primananda Mulyana
Sumber:
Constipation and Obstipation in Small Animals By Alice Defarges , DVM, DACVIM, University of Guelph, Ontario Veterinary College