bt_bb_section_bottom_section_coverage_image

Metabolic Bone Disease pada Kura-kura: Penyebab, Gejala, dan Pencegahan

November 18, 2024by HEWANIA

      Metabolic Bone Disease (MBD) adalah salah satu masalah kesehatan serius yang sering terjadi pada kura-kura, terutama kura-kura yang dipelihara di penangkaran. Penyakit ini berhubungan dengan kekurangan kalsium dan ketidakseimbangan metabolisme yang dapat menyebabkan deformasi tulang serta masalah kesehatan lainnya. Artikel ini akan menjelaskan penyebab, gejala, diagnosa, serta cara mencegah dan menangani MBD pada kura-kura.

Gejala Metabolic Bone Disease

Gejala MBD pada kura-kura biasanya berkembang secara perlahan, sehingga pemilik sering kali tidak menyadari sampai kondisinya memburuk. Beberapa gejala yang dapat muncul antara lain:

  1. Lemas dan sulit bergerak: Kura-kura yang terkena MBD sering kali terlihat tidak aktif, lemah, dan sulit berjalan atau berenang.
  2. Deformasi tempurung: Tempurung kura-kura dapat menjadi lunak, tidak simetris, atau bahkan melengkung.
  3. Pembengkakan pada kaki dan rahang: Ketidakseimbangan mineral dapat menyebabkan pembengkakan pada tulang anggota gerak dan rahang.
  4. Pertumbuhan yang lambat: Kura-kura yang masih muda dengan MBD akan mengalami gangguan pertumbuhan, termasuk ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan kura-kura sehat sebayanya.
  5. Kesulitan makan: Rahang yang lemah akibat kekurangan kalsium dapat membuat kura-kura sulit mengunyah atau menelan makanan.
  6. Paralisis: Dalam kasus yang parah, MBD dapat menyebabkan kelumpuhan pada bagian kaki atau seluruh tubuh kura-kura.

Penyebab dan Cara Penularan

Metabolic Bone Disease disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kalsium, fosfor, dan vitamin D3 di dalam tubuh kura-kura. Penyebab utama dari ketidakseimbangan ini adalah:

  1. Kurangnya asupan kalsium: Kura-kura membutuhkan asupan kalsium yang cukup untuk menjaga kekuatan tulang dan tempurungnya. Diet yang kurang kalsium atau makanan yang mengandung terlalu banyak fosfor dapat menyebabkan ketidakseimbangan ini.
  2. Kurangnya paparan sinar UVB: Vitamin D3, yang sangat penting untuk penyerapan kalsium, hanya bisa disintesis oleh tubuh kura-kura jika mereka terpapar sinar UVB. Tanpa paparan sinar matahari atau lampu UVB buatan, kura-kura tidak bisa menyerap kalsium dengan baik.
  3. Pemberian makan yang tidak sesuai: Pemberian makan yang tidak seimbang, seperti hanya memberi makan daging atau pelet tanpa tambahan sayuran dan sumber kalsium, dapat memicu MBD.

MBD tidak menular antar hewan, tetapi lebih disebabkan oleh faktor lingkungan dan diet yang tidak memadai.

Baca Juga: Dehidrasi pada Kura-kura: Gejala dan Solusi Perawatan

Diagnosis oleh Dokter Hewan

Dokter hewan akan melakukan serangkaian tes untuk mendiagnosis MBD pada kura-kura. Beberapa metode yang umum digunakan adalah:

  1. Pemeriksaan fisik: Dokter hewan akan memeriksa kelembutan tempurung, pembengkakan tulang, serta kelemahan otot.
  2. Tes darah: Pemeriksaan kadar kalsium, fosfor, dan vitamin D3 dalam darah akan membantu menentukan apakah terjadi ketidakseimbangan.
  3. Rontgen (X-ray): Melalui rontgen, dokter dapat melihat kekuatan tulang dan deformasi yang mungkin terjadi akibat MBD.
  4. Tes kotoran (fecal test): Pemeriksaan ini untuk memastikan tidak ada parasit atau masalah kesehatan lain yang mempengaruhi penyerapan nutrisi kura-kura.

Pengobatan dan Penanganan

Pengobatan MBD tergantung pada tingkat keparahan penyakit. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

  1. Suplemen kalsium: Dokter akan meresepkan suplemen kalsium untuk membantu mengembalikan keseimbangan mineral dalam tubuh kura-kura.
  2. Lampu UVB: Menyediakan pencahayaan UVB yang memadai sangat penting untuk membantu sintesis vitamin D3 dan penyerapan kalsium.
  3. Perubahan diet: Pemberian diet yang seimbang dengan asupan kalsium yang cukup, seperti memberikan sayuran hijau yang kaya kalsium, serta memperhatikan rasio fosfor dan kalsium dalam makanan.
  4. Pengobatan tambahan: Pada kasus parah, dokter mungkin memberikan suntikan kalsium atau vitamin D3 secara langsung.

Pencegahan

Pencegahan MBD pada kura-kura dapat dilakukan dengan beberapa cara:

  1. Diet yang seimbang: Pastikan kura-kura mendapatkan makanan yang kaya kalsium, seperti sayuran hijau dan suplemen kalsium.
  2. Paparan sinar UVB yang cukup: Selalu pastikan kura-kura mendapatkan paparan sinar matahari langsung atau menggunakan lampu UVB buatan.
  3. Pemantauan kesehatan secara rutin: Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter hewan untuk memantau kondisi tulang dan keseimbangan nutrisi kura-kura.

Dengan pemahaman dan perawatan yang tepat, MBD pada kura-kura dapat dicegah dan ditangani dengan baik.

Baca Juga: Kapan Bayi Kelinci Bisa Dimandikan?

Pastikan kamu memberikan yang terbaik bagi hewan kesayangan kamu. Salah satu hal penting yang harus dilakukan adalah dengan membawa hewan peliharaan kamu ke klinik hewan secara rutin untuk memeriksakan kesehatannya.

Di klinik hewan, dokter hewan akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan peliharaan kamu untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Dokter hewan juga dapat memberikan saran dan rekomendasi tentang perawatan yang tepat bagi hewan peliharaan kamu.

Jangan biarkan hewan peliharaan kamu menderita karena tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Segera buat janji dengan klinik hewan dan bawa hewan peliharaan kamu untuk diperiksa.

Jika kamu mencari tempat yang tepat untuk merawat hewan peliharaan kamu, Klinik Hewania adalah pilihan yang tepat untuk kamu!

Klinik Hewania menyediakan berbagai pilihan dokter hewan yang berkualitas, siap memberikan perawatan terbaik untuk hewan peliharaan kamu. Klinik Hewania menawarkan berbagai jenis layanan, mulai dari pemeriksaan rutin hingga perawatan spesialis.

Jadi, tunggu apalagi? Segera buat janji dengan Klinik Hewania untuk merawat hewan peliharaan kamu dan pastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang terbaik

Writer: drh. Talita Fauziah Milani

hewania
appstore
playstore
Hewania Head Office

PT Hewania Solusi Digital

Boulevard Elang Laut Blok D 50, Jl. Pantai Indah Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara 14470
+62 812 3000 9607
Anda Dokter Hewan?

Mari Berkolaborasi Mengedukasi Masyarakat Indonesia tentang Kesehatan Hewan!

Daftar Sekarang!