Memelihara monyet sebagai hewan peliharaan memang semakin populer, terutama di kalangan penggemar binatang eksotis. Namun, pemilik monyet harus memahami bahwa selain menjadi teman yang menggemaskan, monyet juga dapat membawa berbagai penyakit yang berpotensi menular ke manusia, yang dikenal dengan istilah zoonosis. Penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat berpindah dari hewan ke manusia, dan monyet peliharaan dapat menjadi perantara dalam penularan berbagai jenis penyakit tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa penyakit yang dapat ditularkan oleh monyet peliharaan kepada manusia, serta cara pencegahannya.
Gejala Penyakit pada Monyet yang Dapat Menular ke Manusia
Beberapa penyakit yang ditularkan dari monyet ke manusia bisa menunjukkan gejala yang sangat mirip dengan infeksi virus atau bakteri lainnya, sehingga terkadang sulit untuk dideteksi tanpa pemeriksaan lebih lanjut. Beberapa gejala yang perlu diperhatikan pada monyet peliharaan yang mungkin terinfeksi penyakit zoonosis meliputi:
- Demam tinggi – Ini adalah salah satu gejala utama dari banyak penyakit yang dapat ditularkan oleh monyet ke manusia, seperti virus herpes atau malaria monyet.
- Muntah dan diare – Beberapa penyakit, seperti Salmonella, dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada manusia dan monyet.
- Luka atau lesi kulit – Infeksi kulit seperti Monkeypox atau herpes dapat menyebabkan munculnya luka atau ruam di kulit monyet yang dapat menular ke manusia.
- Gangguan pernapasan – Penyakit seperti Tuberkulosis atau virus pernapasan lainnya bisa menyebabkan gangguan pernapasan pada monyet dan dapat menular ke manusia.
- Kelelahan atau kehilangan nafsu makan – Beberapa penyakit menyebabkan monyet kehilangan energi dan nafsu makannya, yang juga bisa menjadi indikator adanya infeksi.
Baca Juga: Mengetahui Perbedaan Monyet dan Kera. Yuk Simak!
Penyebab dan Cara Penyebaran Penyakit dari Monyet ke Manusia
Beberapa penyakit zoonosis yang sering ditemukan pada monyet peliharaan di antaranya adalah:
- Monkeypox (Cacar Monyet) – Penyakit ini disebabkan oleh virus Orthopoxvirus yang menyerang monyet dan dapat menular ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau luka pada monyet yang terinfeksi. Virus ini menyebabkan ruam kulit dan demam pada manusia.
- Herpes Simian – Herpes pada monyet ini dapat menular ke manusia jika terjadi kontak langsung dengan cairan tubuh monyet yang terinfeksi, seperti air liur atau darah. Pada manusia, infeksi dapat menyebabkan luka parah pada kulit dan organ internal.
- Tuberkulosis (TB) – Monyet, terutama yang tinggal di kebun binatang atau sebagai peliharaan, bisa terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menular ke manusia melalui udara, ketika monyet yang terinfeksi batuk atau bersin.
- Salmonella – Bakteri Salmonella dapat ditemukan dalam kotoran monyet dan dapat menular ke manusia melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi atau kontak dengan kotoran monyet.
- Malaria Monyet – Meskipun lebih umum pada monyet liar, infeksi Plasmodium (parasite penyebab malaria) juga dapat menular ke manusia melalui gigitan nyamuk yang telah terinfeksi oleh darah monyet.
Penyakit ini umumnya menyebar melalui kontak langsung dengan monyet yang terinfeksi atau dengan benda yang terkontaminasi, seperti kandang atau peralatan perawatan hewan.
Diagnosis Penyakit pada Monyet dan Manusia
Dokter hewan dan dokter manusia akan bekerja sama untuk mendiagnosis penyakit zoonosis pada monyet dan pemiliknya. Beberapa langkah diagnosis yang biasa dilakukan antara lain:
- Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik – Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan monyet peliharaan dan gejala-gejala yang dirasakan oleh pemilik. Pemeriksaan fisik pada monyet bertujuan untuk mengidentifikasi tanda-tanda infeksi, seperti demam, ruam, atau luka.
- Tes Laboratorium – Tes darah atau cairan tubuh dari monyet dapat dilakukan untuk mendeteksi virus atau bakteri penyebab penyakit. Misalnya, untuk Monkeypox atau herpes, tes PCR digunakan untuk mendeteksi DNA virus.
- Tes Serologi – Tes ini bertujuan untuk mendeteksi antibodi pada tubuh manusia, yang menunjukkan bahwa seseorang telah terpapar dengan patogen tertentu, seperti Salmonella atau Tuberkulosis.
- Rontgen – Pada manusia, jika dicurigai terinfeksi Tuberkulosis, rontgen dada bisa membantu melihat adanya kelainan pada paru-paru akibat infeksi.
Pengobatan Penyakit Zoonosis dari Monyet ke Manusia
Pengobatan terhadap penyakit yang ditularkan oleh monyet ke manusia sangat bergantung pada jenis penyakitnya. Beberapa pengobatan umum yang dilakukan meliputi:
- Antibiotik dan Antiviral – Penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus seperti Salmonella atau Monkeypox biasanya memerlukan pengobatan dengan antibiotik atau obat antivirus tertentu.
- Vaksinasi – Beberapa penyakit, seperti Herpes Simian dan Tuberkulosis, dapat dicegah melalui vaksinasi pada monyet peliharaan, serta pengobatan yang tepat bagi manusia.
- Perawatan Simtomatik – Demam dan gejala lain sering kali dapat diatasi dengan perawatan suportif seperti obat penurun demam, cairan untuk dehidrasi, dan istirahat yang cukup.
Pencegahan Penyakit Zoonosis dari Monyet Peliharaan
Pencegahan adalah langkah utama untuk melindungi diri dari penyakit yang dapat ditularkan oleh monyet peliharaan. Beberapa cara untuk mencegah infeksi zoonosis antara lain:
- Karantina dan Pemeriksaan Rutin – Monyet peliharaan harus diperiksa secara rutin oleh dokter hewan untuk memastikan mereka bebas dari penyakit menular. Karantina awal setelah pembelian juga sangat dianjurkan.
- Vaksinasi – Pastikan monyet peliharaan Anda menerima vaksinasi yang sesuai untuk melindungi mereka dari penyakit seperti Herpes Simian dan Tuberkulosis.
- Hindari Kontak Langsung – Batasi kontak langsung dengan monyet, terutama jika mereka menunjukkan gejala sakit. Gunakan sarung tangan atau masker jika harus merawat monyet yang sakit.
- Kebersihan dan Sanitasi – Rutin membersihkan kandang dan peralatan monyet serta mencuci tangan setelah berinteraksi dengan mereka sangat penting untuk mencegah penularan penyakit.
Dengan pemahaman yang baik tentang penyakit yang dapat ditularkan monyet peliharaan, serta langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat menikmati kebersamaan dengan monyet peliharaan sambil menjaga kesehatan Anda dan keluarga. Jika Anda merasa khawatir mengenai kesehatan monyet atau gejala yang muncul, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk penanganan yang tepat.
Baca Juga:Penyakit Cacar Monyet: Gejala hingga Cara Mencegahnya
Pastikan kamu memberikan yang terbaik bagi hewan kesayangan kamu. Salah satu hal penting yang harus dilakukan adalah dengan membawa hewan peliharaan kamu ke klinik hewan secara rutin untuk memeriksakan kesehatannya.
Di klinik hewan, dokter hewan akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan peliharaan kamu untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Dokter hewan juga dapat memberikan saran dan rekomendasi tentang perawatan yang tepat bagi hewan peliharaan kamu.
Jangan biarkan hewan peliharaan kamu menderita karena tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Segera buat janji dengan klinik hewan dan bawa hewan peliharaan kamu untuk diperiksa.
Jika kamu mencari tempat yang tepat untuk merawat hewan peliharaan kamu, Klinik Hewania adalah pilihan yang tepat untuk kamu!
Klinik Hewania menyediakan berbagai pilihan dokter hewan yang berkualitas, siap memberikan perawatan terbaik untuk hewan peliharaan kamu. Klinik Hewania menawarkan berbagai jenis layanan, mulai dari pemeriksaan rutin hingga perawatan spesialis.
Jadi, tunggu apalagi? Segera buat janji dengan Klinik Hewania untuk merawat hewan peliharaan kamu dan pastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang terbaik
Writer: drh. Talita Fauziah Milani