Apakah anda pernah mencium mulut kucing anda namun ternyata mulutnya sangat berbau menyengat? Saat anda mencoba membuka mulutnya ternyata mereka tiba- tiba menjadi sangat agresif dan keberatan untuk membuka mulutnya? Kesehatan mulut dan gigi merupakan hal yang penting untuk kucing anda. Jika gigi tidak dibersihkan atau disikat secara rutin dapat menjadi area berkembangnya gangguan pada gusi seperti gingivitis. Gingivitis merupakan salah satu permasalahan serius gigi yang mempengaruhi kondisi tubuh kucing. Jika tidak diobati dapat berakibat fatal bahkan menyebabkan kematian. Berikut sedikit penjelasan mengenai gingivitis pada kucing.
Apakah yang dimaksud dengan gingivitis?
Gingivitis merupakan radang pada gusi yang menyebabkan gusi sakit, merah dan bengkak. Gingivitis pada kucing terjadi akibat adanya tumpukan sisa makanan yang menempel pada sela-sela gigi dan menumpuk dibawah gusi membentuk plak. Semakin banyak sisa makanan maka plak akan semakin tebal dan menekan gusi hingga menyebabkan pembengkakan dan peradangan serta nyeri.
Baca Juga: 5 Cara Menghentikan Kucing Menggigit Kamu. Simak Disini!
Apa saja gejala gingivitis pada kucing?
Berikut adalah gejala yang muncul saat kucing anda mengalami gingivitis :
- Gusi merah dan meradang menyebabkan rasa nyeri pada gusi sehingga kucing akan merasa tidak nyaman saat mulutnya dibuka.
- Rasa nyeri pasti akan muncul dan diikuti respon sakit terutama saat kucing makan. Kucing dengan gingivitis biasanya akan mengunyah dengan satu sisi bagian gusi yang tidak terkena gingivitis atau bahkan mereka akan melakukan mogok makan. Penurunan nafsu makan jika tidak segera ditangani maka akan merembet ke gejala penyakit lainnya
- Bau mulut juga merupakan salah satu tanda bahwa kucing anda mengalami gingivitis. Baunya mungkin akan sangat busuk.
- Mulut mereka akan berliur terus menerus hingga menetes dan akan diikuti dengan kesulitan mengambil makanan.
- Saat anda cek kebagian deretan giginya akan terlihat banyak sekali karang gigi.
Apakah penyebab dari gingivitis pada kucing ?
Gingivitis pada kucing kuga disebabkan oleh beberapa hal. Berikut adalah penyebab gingivitis pada kucing :
- Perawatan gigi yang buruk. Saat anda jarang menyikat gigi kucing anda kemudian sering memberinya makanan basah maka bisa menjadi penyebab gingivitis.
- Plak pada gigi. Saat kucing anda memiliki plak yang tebal juga akan lebih beresiko terkena gingivitis.
- Ras. Kucing persia dan kucing chinchilla lebih memiliki resiko tinggi gingivitis karena ukuran dan bentuk mulut.
- Usia. Kucing dengan usia yang lebih tua semakin tinggi terjadi penumpukan plak pada giginya. Sehingga resiko mengalami gingivitis lebih tinggi.
- Gangguan autoimun dan adanya infeksi virus seperti FeLV atau feline leukemia virus.
- Komposisi gigi yang padat atau banyak gigi susu yang belum tanggal dan saling menumpuk satu sama lain juga berpotensi menyebabkan gingivitis.
Setelah anda mengetahui penyebab dari gingivitis pada kucing, maka anda dapat mencegah gangguan tersebut muncul di kucing anda dan mulai rutin membersihkan giginya. Pembersihan gigi secara rutin mampu mencegah adanya infeksi bakteri pada gusi. Anda dapat menggunakan sikat gigi dan pasta gigi khusus untuk kucing anda. Pembersihan gigi mungkin di awal tidak semulus yang anda bayangkan, kucing anda mungkin akan banyak memberontak dan menunjukkan penolakan saat anda melakukan menggosok giginya. Namun jika anda melakukannya secara rutin maka mereka akan mulai terbiasa. Pembersihan yang rutin dan konsisten dapat menjaga bau mulut kucing anda tetap segar dan menghindarkannya dari penyakit.
Jika kucing anda sudah terlanjur mengalami gangguan ini maka anda dapat membawanya ke dokter hewan anda untuk memastikan kondisinya apakah ada penyakit lain yang melatarbelakangi seperti infeksi virus atau autoimun yang menjadi penyebab timbulnya gingivitis. Jika tidak biasanya dokter akan melakukan scalling atau pembersihan gigi kucing anda dengan dibawah anestesi. Biasanya untuk memastikan lebih jauh dokter hewan anda akan melakukan dental x- ray untuk melihat apakah ada peradangan lain di bawah gusi atau tidak.
Jika ternyata ditemukan kepadatan gigi yang tidak normal atau dimana gigi susu tidak lepas sendiri padahal kucing anda sudah dewasa maka dokter hewan mungkin akan memutuskan untuk melakukan ekstraksi atau pengangkatan gigi susu pada kucing anda. Namun jika ada penyakit lain yang melatarbelakangi mungkin mereka membutuhkan perawatan di klinik hewan hingga kondisinya membaik dan siap untuk pulang.
Pastikan kamu memberikan yang terbaik bagi hewan kesayangan kamu. Salah satu hal penting yang harus dilakukan adalah dengan membawa hewan peliharaan kamu ke klinik hewan secara rutin untuk memeriksakan kesehatannya.
Klinik Hewania menyediakan berbagai pilihan dokter hewan yang berkualitas, siap memberikan perawatan terbaik untuk hewan peliharaan kamu. Klinik Hewania menawarkan berbagai jenis layanan, mulai dari pemeriksaan rutin hingga perawatan spesialis.
Jadi, tunggu apalagi? Segera buat janji dengan Klinik Hewania untuk merawat hewan peliharaan kamu dan pastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang terbaik.
Writer: drh. Ida Sukma Kuswardhani