Berbagai jenis ras kucing cukup rentan terhadap gangguan skin cancer. Apa itu skin cancer? Skin cancer atau tumor pada kulit adalah pertumbuhan sel bagian tubuh yang tidak normal dan pembelahannya tidak sesuai dengan informasi yang dikirim tubuh. Skin cancer ditemukan benjolan atau lesi yang mengeluarkan cairan dan dapat ditemukan pada bagian kepala, kaki, leher, ataupun tubuh kucing. Kanker dapat bersifat ganas ataupun yang bersifat jinak. Pada skin cancer yang ganas berarti pertumbuhan selnya menyebar dengan cepat hingga ke bagian tubuh yang lain, sedangkan skin cancer jinak berarti pertumbuhannya masif dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain (hanya terpusat pada satu bagian saja). Berikut adalah penjelasan mengenai skin cancer pada kucing.
Baca Juga: Tidak Selalu Positif, Ini Efek Kucing Disteril!
4 tipe skin cancer pada kucing
Berikut adalah 4 jenis skin cance ryang sering ditemukan pada kucing :
1. Tumor sel basal
Disebut tumor sel basal karena timbulnya tumor terjadi pada lapisan sel basal yaitu lapisan dibagian bawah atau dasar epidermis. Tumor jenis ini keras dan mudah digenggam serta dapat bergeser saat digerakkan dengan jari, dengan ukuran bervariasi. Tumor ini termasuk jenis tumor jinak dan tidak menyebar sehingga tindakan operasi dapat mengangkat tumor ini secara total. Pada kucing tumor ini ditemukan pada bagian kepala, leher, bahu dan dapat dibagian tubuh yang lain juga. Tenang saja, tumor ini lebih menyerang pada kucing senior, ras persia dan himalayan.
2. Tumor sel mast
Tumor jenis ini rentan terjadi pada kucing ras siam dan kucing senior. Pada tubuh kucing, tumor ini berbatas tegas, dan dapat digerakkan dengan jari, selain itu biasanya berwarna merah muda. Tumor sel mast sering temui pada bagian kepala, leher dan kaki.
3. Squamous cell carcinoma
Tumor jenis ini cukup menipu, karena bentuknya seperti keropeng kulit setelah luka atau penebalan bagian kulit dengan diikuti cairan yang keluar, darah dan adanya ulcerasi. Tumor jenis ini sering terjadi pada kucing berbulu terang, dan lesi biasanya muncul di wajah, hidung dan telinga kucing. Tumor ini muncul akibat paparan matahari dengan intensitas tinggi sehingga muncul dengan bentuk seperti keropeng. Saat kucing terdiagnosa jenis tumor ini biasanya mereka sangat sering menjilati atau menggaruk area keropeng karena rasa gatal yang ditimbulkan, padahal tumor jenis ini dapat menyebar ke seluruh kulit, dan tindakan pembedahan pun juga akan sulit dilakukan.
4. Fibrosarcoma
Merupakan jenis tumor jaringan ikat yang artinya dapat muncul diseluruh bagian tubuh kucing karena seluruh lapisan tubuh kucing terdapat jaringan ikat. Lokasi yang biasanya terkena yaitu bagian tubuh lokasi pasca vaksin dan lokasi tempat injeksi obat-obatan, seperti antara tulang belikat, dan batang kaki belakang. Jenis tumor ini sangat keras dan agresif menyebar ke bagian tubuh yang lain sehingga tindakan pembedahan akan sulit dihilangkan.
Gejala skin cancer pada kucing
Skin cancer muncul tergantung dari jenis skin cancer itu sendiri. Berikut adalah gejala skin cancer pada kucing :
- Terdapat benjolan
- Luka atau lesi dengan darah dan mengeluarkan cairan berbau
- Area yang terkena menjadi berubah warna
- Keropeng tebal di telinga atau hidung
- Luka tidak sembuh-sembuh
Apa penyebab skin cancer?
Penyebab terjadinya skin cancer pada kucing adalah :
- paparan sinar matahari. Pada kucing dengan bulu tipis, bulu panjang berwarna putih bahkan kucing tanpa bulu seperti sphinx sangat rentan terhadap sengatan cahaya matahari.
- Selain karena cahaya matahari, faktor generik juga menjadi penyebab timbulnya skin cancer pada kucing. Beberapa ras yang cenderung menjadi predisposisi skin cancer yaitu ras siam sebagai predisposisi tumor sel mast, kucing himalayan dan persia sebagai predisposisi tumor sel basal.
- Iritasi kulit juga bisa menjadi salah satu penyebab skin cancer pada kucing. Saat ada rasa gatal maka kucing akan menjilati, menggaruk, menggigiti, ataupun mencakar hingga menimbulkan iritasi dan diperparah dengan paparan sinar matahari.
- Begitu pula kucing dengan trauma, seperti kucing yang dipukul hingga terluka dan mengganggu regenerasi selnya, kemudian timbul luka dapat meningkatkan resiko terkena skin cancer pada area yang tidak kunjung sembuh tersebut.
Pengobatan skin cancer
Pemeriksaan yang biasanya dilakukan oleh dokter hewan dengan melakukan biopsi, sitologi sel untuk mengetahui perkembangan atau pembelahan sel-sel yang abnormal. Kemudian biasanya juga dapat dilakukan radiografi untuk mengetahui luasan cancer menyebar.
Pengobatan yang akan menjadi pilihan tentu tergantung dari jenis tumor yang ada. Dapat dilakukan pembedahan ataupun kemoterapi oleh dokter hewan anda.
Pencegahan skin cancer
Genetik berperan penting terhadap terjadinya skin cancer pada kucing. Yang dapat anda lakukan adalah mengurangi resikonya. Seperti membatasi paparan matahari langsung terutama pada kucing dengan bulu warna putih dan kucing bulu pendek dapat mengurangi timbulnya squamous cell tumor.
Pada jenis kucing sphinx dapat diberikan sunblock pet friendly yang dapat melindungi ekstra serta memberikan kelembaban untuk jenis kucing tersebut.
Untuk konsultasi terkait keluhan kondisi kucing anda, konsultasikan langsung dengan dokter hewan terpercaya dengan donwload Aplikasi Hewania atau melalui Website Hewania sekarang! Konsultasi Online
Writer: drh. Ida Sukma Kuswardhani