Hewanians, sebagai pemilik hewan peliharaan, kamu kemungkinan besar akan menghadapi keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan saat itu juga.
Nah, salah satu keadaan darurat yang mungkin kamu hadapi adalah sesak nafas pada kucing. Memberikan pertolongan pertama yang tepat dapat menjadi faktor yang menentukan antara hidup dan mati kucing kamu.
CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) atau resusitasi jantung paru adalah salah satu tindakan pertolongan pertama yang penting untuk dilakukan pada kucing yang mengalami masalah kesehatan yang serius, termasuk sesak nafas yang parah.
CPR adalah tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan aliran darah dan oksigen ke organ vital ketika jantung dan/atau pernapasan berhenti. Pada manusia, CPR sering kali digunakan untuk mengatasi serangan jantung atau kecelakaan yang menyebabkan pingsan, dan juga dapat diterapkan pada hewan peliharaan, termasuk kucing.
Dalam artikel ini, Hewania akan membahas cara melakukan CPR pada kucing dengan benar. Namun, sebelum melakukan CPR pada kucing, penting untuk memastikan bahwa kucing kamu benar-benar membutuhkannya, dan tidak ada bahaya yang lebih besar jika CPR dilakukan.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter hewan atau petugas medis lainnya sebelum melakukan CPR. Yuk simak cara melakukan CPR pada kucing di bawah ini!
Langkah-Langkah Cara Melakukan CPR pada Kucing
Ada beberapa langkah dalam cara melakukan CPR pada kucing. Mulai dari memeriksa kondisi kucing terlebih dahulu, hingga memberikan tiga hingga lima nafas pada kucing.
Karena ini persoalan yang krusial, lakukan langkah-langkah ini dengan benar dan dalam bimbingan dokter hewan.
Berikut adalah langkah-langkah cara melakukn CPR pada kucing:
1. Periksa kondisi kucing:
Pastikan kucing tidak dalam bahaya dan jangan lakukan CPR jika masih ada bahaya yang lebih besar. Pastikan juga kucing tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti napas, detak jantung, dan gerakan tubuh.
2. Buatlah Jalan Nafas
Kucing mungkin memiliki benda asing di mulut atau tenggorokan, yang dapat menyebabkan sesak napas. Pastikan jalan nafas kucing terbuka dengan memeriksa mulut dan tenggorokan dan memindahkan benda yang menghalangi.
3. Periksa Detak Jantung
Letakkan tanganmu di atas jantung kucing dan dengarkan detak jantung. Mulailah dengan kompresi dada: Tempatkan kucing di atas sisi kanan, dan letakan telapak tangan kamu untuk memeriksa detak jantung.
4. Tarik Lidah Kucing
Tarik lidah kucing ke bagian depan mulut, lalu tutup mulut dan dengan lembut. Pastikan leher kucing lurus dan hembuskan udara pendek ke hidungnya—satu tarikan nafas setiap 4 hingga 5 detik.
5. Berikan Nafas Sedikit demi Sedikit
Berikan tiga hingga lima napas, lalu periksa detak jantung dan berikan nafas lagi. Jika ada detak jantung tetapi tidak ada pernapasan, lanjutkan pernapasan dengan kecepatan kira-kira 10 napas per menit. Jika tidak ada detak jantung, gunakan pernapasan buatan.
6. Baringkan Kucing
Baringkan kucing kamu miring di permukaan yang rata. Pegang dada kucing kamu dengan satu tangan dengan meletakkan ibu jari dan jari kamu di kedua sisi dadanya, di belakang sikunya, dan di atas jantungnya.
7. Berikan Remasan Cepat
Berikan remasan cepat untuk menekan dada hingga sepertiga dari ketebalan normalnya. Kompres dada 100-120 kali per menit, berikan dua napas untuk setiap 30 kompresi.
Apakah CPR Penting Dilakukan?
CPR penting dilakukan pada kucing ketika mengalami masalah kesehatan yang serius seperti sesak nafas parah, jantung berhenti, atau kecelakaan yang mengakibatkan pingsan.
CPR dapat membantu mempertahankan aliran darah dan oksigen ke organ vital seperti otak, hati, dan paru-paru. Tanpa CPR, kemungkinan kucing mengalami kerusakan organ yang tidak dapat diperbaiki bahkan setelah kondisinya stabil kembali.
Namun, sebelum melakukan CPR pada kucing, penting untuk memastikan bahwa kucing benar-benar membutuhkannya dan bahwa tidak ada bahaya yang lebih besar jika CPR dilakukan.
Konsultasikan dengan dokter hewan atau petugas medis lainnya sebelum melakukan CPR, terutama jika kamu tidak yakin apakah kucing memerlukannya.
Selain itu, CPR pada kucing mungkin tidak selalu berhasil, terutama jika sudah terlalu lama sejak jantung berhenti atau jika ada masalah kesehatan lain yang memperburuk kondisi kucing. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari bantuan medis profesional setelah melakukan CPR pada kucing.
Apakah Kucing Bisa Diselamatkan dengan CPR?
Ya, kucing bisa diselamatkan oleh CPR jika dilakukan dengan cepat dan benar. CPR dapat membantu mempertahankan aliran darah dan oksigen ke organ vital seperti otak, hati, dan paru-paru yang penting untuk kelangsungan hidup kucing.
Namun, efektivitas CPR pada kucing tergantung pada sejumlah faktor, seperti penyebab jantung berhenti dan lamanya jantung berhenti sebelum CPR dilakukan. CPR dapat lebih berhasil jika dilakukan segera setelah jantung berhenti atau sesegera mungkin setelah kondisi kucing memburuk.
Selain itu, meskipun CPR dapat membantu menyelamatkan kucing, tidak selalu berhasil dalam setiap kasus. Ada faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan CPR pada kucing, seperti kondisi kesehatan kucing sebelumnya, faktor lingkungan, dan kemampuan respon tubuh kucing terhadap tindakan CPR.
Oleh karena itu, penting untuk segera mencari bantuan medis profesional setelah melakukan CPR pada kucing untuk memastikan bahwa kucing mendapatkan perawatan medis yang tepat dan tepat waktu.
Kamu bisa melakukan konsultasi dokter hewan secara online pada aplikasi Hewania. Aplikasi Hewania menyediakan berbagai pilihan dokter hewan yang bisa kamu pilih.
Tunggu apalagi? Yuk download aplikasi Hewania juga!
Writer: Galih Primananda Mulyana