Kesehatan gigi kucing merupakan hal yang sering kali terlupakan oleh pemilik hewan peliharaan. Namun, penyakit gigi pada kucing dapat menjadi masalah serius yang memengaruhi kesehatan dan kenyamanan mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang penyakit gigi pada kucing, mengenali gejalanya, dan memberikan tips untuk mencegahnya.
Penyakit gigi pada kucing dapat mencakup berbagai kondisi, seperti plak, karang gigi, gingivitis, penyakit periodontal, abses gigi, dan stomatitis. Plak adalah lapisan lengket yang terbentuk di gigi dan jika tidak dihilangkan, dapat mengeras menjadi karang gigi. Gingivitis adalah peradangan pada gusi, sedangkan penyakit periodontal melibatkan kerusakan pada jaringan pendukung gigi. Abses gigi adalah infeksi pada akar gigi, sementara stomatitis adalah peradangan parah pada rongga mulut kucing.
Yuk ketahui jenis penyakit gigi pada kucing di bawah ini seperti dilansir dari International Cat Care!
4 Jenis Penyakit Gigi Kucing
1. Plak
Jenis penyakit gigi kucing yang pertama adalah plak. Plak pada gigi kucing adalah lapisan lengket yang terbentuk di permukaan gigi akibat penumpukan sisa makanan, bakteri, dan air liur. Plak terdiri dari campuran bakteri, partikel makanan, dan lendir yang melekat pada gigi. Awalnya, plak berwarna bening atau tak terlihat, tetapi seiring waktu, jika tidak dihilangkan, plak dapat mengeras dan membentuk karang gigi.
Plak pada gigi kucing merupakan tempat ideal bagi bakteri untuk berkembang biak. Bakteri dalam plak tersebut dapat merusak gigi dan menyebabkan masalah kesehatan mulut, seperti inflamasi gusi, gingivitis, penyakit periodontal, abses gigi, dan bahkan infeksi pada organ tubuh lainnya jika bakteri menyebar melalui aliran darah.
Penting untuk menghilangkan plak secara teratur dengan menyikat gigi kucing menggunakan sikat gigi dan pasta gigi khusus untuk kucing.
2. Tartar
Penyakit gigi kucing selanjutnya adalah tartar. Tartar pada kucing, yang juga dikenal sebagai karang gigi, adalah lapisan keras yang terbentuk ketika plak gigi mengeras di permukaan gigi kucing. Ketika plak tidak dihilangkan secara teratur, mineral-mineral dari air liur akan mengendap dan mengeras, membentuk lapisan keras yang disebut tartar atau karang gigi.
Tartar biasanya memiliki warna kuning, cokelat, atau keabu-abuan dan melekat kuat pada gigi kucing. Perbedaan utama antara plak dan tartar adalah bahwa tartar lebih keras dan tidak bisa dihilangkan dengan menyikat gigi biasa. Tartar juga dapat terbentuk di bawah garis gusi, menyebabkan iritasi dan masalah kesehatan mulut yang lebih serius, seperti penyakit periodontal.
Tartar dapat menyebabkan masalah seperti radang gusi, penyakit periodontal, abses gigi, dan bahkan kerusakan permanen pada gigi kucing. Oleh karena itu, penting untuk menghindari penumpukan tartar dengan menjaga kebersihan mulut kucing. Jika tartar sudah terbentuk, pembersihan gigi profesional oleh dokter hewan biasanya diperlukan untuk menghilangkannya.
Pencegahan tartar melibatkan rutinitas perawatan gigi yang teratur, termasuk menyikat gigi kucing menggunakan sikat gigi dan pasta gigi khusus untuk kucing, memberikan makanan kering yang membantu membersihkan gigi, dan memberikan mainan atau produk perawatan gigi yang dapat membantu mengurangi penumpukan tartar.
3. Gingivitis
Gingivitis pada kucing adalah kondisi peradangan pada gusi yang disebabkan oleh penumpukan plak dan tartar di sekitar garis gusi. Tanda-tanda gingivitis pada kucing meliputi gusi yang merah, bengkak, dan mudah berdarah. Kucing dengan gingivitis mungkin mengalai nyeri atau ketidaknyamanan saat makan, dan mereka mungkin mengurangi nafsu makan atau menunjukkan perubahan perilaku makan.
Gingivitis yang tidak diobati dapat berkembang menjadi penyakit periodontal yang lebih serius, yang melibatkan kerusakan pada jaringan pendukung gigi, termasuk gusi, tulang, dan ligamen. Ini bisa menyebabkan gigi menjadi longgar, infeksi, abses gigi, dan bahkan kehilangan gigi.
Pencegahan dan pengobatan gingivitis melibatkan menjaga kebersihan mulut kucing dengan rutin menyikat gigi menggunakan sikat gigi dan pasta gigi khusus untuk kucing. Pembersihan gigi profesional oleh dokter hewan juga dapat diperlukan untuk menghilangkan plak dan tartar yang terbentuk. Penting juga untuk memberikan makanan yang sehat dan menghindari makanan yang mempromosikan penumpukan plak.
4. Abses Gigi
Abses gigi pada kucing adalah infeksi yang terjadi di sekitar akar gigi. Abses gigi umumnya disebabkan oleh gigi yang rusak, patah, atau terinfeksi. Ketika gigi mengalami kerusakan, bakteri dapat masuk ke dalam jaringan gusi atau akar gigi dan menyebabkan infeksi.
Abses gigi pada kucing bisa sangat menyakitkan dan menyebabkan ketidaknyamanan pada hewan peliharaan Anda. Gejalanya dapat meliputi bengkak pada area sekitar gigi yang terkena, nyeri saat mengunyah atau makan, keluar air liur yang berlebihan, bau napas yang tidak sedap, dan mungkin juga perubahan perilaku seperti penolakan makan.
Kesimpulan
Itulah beberapa jenis penyakit gigi kucing. Jika kamu mengalami penyakit gigi kucing di atas, serahkan pada dokter hewan. Kamu bisa melakukan konsultasi dokter hewan secara online lewat aplikasi Hewania. Aplikasi Hewania menyediakan berbagai fitur dan layanan yang membantu kamu merawat hewan peliharaan secara lebih baik.
Mulai dari penjadwalan kunjungan ke dokter hewan, memberikan saran tentang diet dan nutrisi yang tepat, hingga artikel kesehatan-kesehatan menarik yang membantu menjaga kesehatan hewan peliharaan kamu.
Jadi, tunggu apa lagi? Jadilah bagian dari komunitas Hewania dan nikmati kemudahan dalam merawat hewan peliharaan kamu dengan aplikasi yang tepat.
Unduh sekarang di Google Play atau App Store dan bergabunglah dengan ribuan pemilik hewan peliharaan yang merasa puas dengan aplikasi Hewania.
Jangan biarkan kesehatan hewan peliharaanmu terabaikan, mulailah merawat mereka dengan lebih baik hari ini!