Penyakit zoonosis pada anjing adalah permasalahan serius yang perlu diperhatikan oleh pemilik hewan peliharaan. Zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, dan anjing memiliki potensi untuk menjadi pembawa penyakit tersebut.
Dalam artikel ini, Hewania akan membahas lebih lanjut tentang apa itu penyakit zoonosis pada anjing, beberapa contoh penyakit yang dapat ditularkan. Yuk simak disini!
Apa Itu Zoonosis?
Dilansir dari VCA Hospital, penyakit zoonosis atau zoonosis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan infeksi atau penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Penyakit zoonosis dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit, dan fungi. Infeksi ini dapat terjadi melalui berbagai cara, termasuk kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, makanan atau air yang terkontaminasi, gigitan serangga vektor seperti nyamuk atau kutu, serta kontak dengan lingkungan yang tercemar oleh zoonosis.
4 Jenis Penyakit Zoonosis pada Anjing
Terdapat beberapa penyakit zoonosis pada anjing yang paling umum, yaitu:
Rabies
Rabies adalah salah satu penyakit virus paling mematikan yang menyerang mamalia, termasuk anjing dan manusia. Ini adalah penyakit mematikan yang disebabkan oleh infeksi virus rabies. Virus rabies ditemukan di seluruh dunia, termasuk Amerika Utara, Amerika Tengah dan Selatan, Asia, Afrika, Timur Tengah, dan beberapa wilayah Eropa.
Gejala rabies pada anjing dapat mencakup perubahan perilaku dan gejala fisik yang progresif:
- Perilaku agresif
- Tidak mampu menelan
- Paralisis
- Perubahan suara
- Fobia terhadap cahaya atau suara
- Hilang nafsu makan
- Mencoba menggigit tanpa alasan
Salmonellosis
Salmonellosis pada anjing adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella. Bakteri Salmonella dapat menginfeksi sistem pencernaan anjing dan menyebabkan berbagai gejala yang termasuk diare, muntah, demam, kehilangan nafsu makan, dan gejala gastrointestinal lainnya.
Anjing dapat terinfeksi dengan Salmonella melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh bakteri ini. Mereka juga dapat terinfeksi melalui kontak dengan hewan atau lingkungan yang terkontaminasi. Selain itu, Salmonella juga dapat ditularkan dari anjing yang terinfeksi ke manusia, sehingga penting untuk menjaga kebersihan saat merawat anjing yang sakit.
Leptospirosis
Leptospirosis pada anjing adalah penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh spesies bakteri Leptospira. Penyakit ini dapat mengenai anjing dan juga dapat ditularkan kepada manusia dan hewan lainnya. Leptospirosis biasanya ditularkan melalui kontak dengan urine hewan yang terinfeksi, atau melalui air atau tanah yang terkontaminasi oleh urine tersebut.
Gejala leptospirosis pada anjing dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Beberapa gejala yang mungkin muncul termasuk demam, muntah, diare, kehilangan nafsu makan, nyeri otot, lemah, dan pembengkakan pada area perut atau sendi. Infeksi yang lebih parah dapat menyebabkan gangguan hati atau ginjal yang serius.
Penyakit Lyme
Lyme disease, atau penyakit Lyme, pada anjing adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi yang ditularkan melalui gigitan kutu tertentu yang terinfeksi bakteri tersebut. Penyakit ini juga dapat mempengaruhi manusia.
Gejala Lyme disease pada anjing dapat bervariasi, dan tidak semua anjing yang terinfeksi akan menunjukkan gejala seperti demam, lemas, nyeri sandi, hingga anoreksia.
Catatan: Artikel di atas adalah untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran medis mengenai kesehatan hewan peliharaan. Selalu konsultasikan pada dokter hewan perihal kesehatan hewan kesayangan kamu. Kamu bisa melakukan konsultasi dokter hewan dengan dokter hewan berpengalaman dan resmi secara online disini!