Hewanians, tahukah kamu kalau demam pada kucing juga bisa menunjukan gejala? Sama seperti pada manusia, kamu bisa mendeteksi demam pada kucing dengan memeriksa suhunya.
Menurut VCA Hospital, suhu tubuh pada kucing yang sedang demam berkisar lebih dari di atas 39.7°C. Sedangkan suhu tubuh kucing yang normal ada di antara 38.1°C dan 39.2°C.
Meski suhu bisa menandakan kucing kamu sedang demam, tapi hal ini bukan satu-satunya loh. Ada beberapa tanda-tanda demam pada kucing yang bisa kamu ketahui. Yuk kenali penyebab, tanda-tanda, hingga cara mengobati demam pada kucing pada artikel di bawah ini!
Baca juga: Kejang-kejang pada Kucing: Ini Gejala dan Cara Mengobatinya
Penyebab Demam pada Kucing
Sebelum mengatasi demam pada kucing, ada baiknya kamu mengetahui dulu penyebab-penyebabnya terlebih dahulu.
Peningkatan suhu pada tubuh kucing sendiri sering disebut hyperthermia. Demam pada kucing sendiri termasuk pada hyperthermia yang spesifik. Apa saja yang menyebabkan kondisi ini?
- Infeksi bakteri, virus, ataupun jamur
- Tumor
- Cedera
- Penyakit seperti lupus
Meski begitu, ternyata demam bisa terjadi tanpa alasan yang jelas loh Hewanians. Kondisi ini disebut dengan fever of unknown origin (FUO).
Tanda-tanda Demam pada Kucing
Saat demam, kucing juga bisa menunjukan beberapa tanda-tanda tertentu seperti:
- Nafsu makan hilang
- Depresi
- Tidak ada energi
- Tidak mau minum
- Sering bersembunyi
- Bernafas dengan cepat
Selain itu, kucing kamu juga akan menunjukan tanda-tanda yang lebih spesifik seperti batuk, muntah, ataupun diare.
Tips Mengukur Suhu Kucing dengan Tepat
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, satu-satunya cara untuk mengetahui kucing sedang demam adalah dengan mengukur suhunya. Bagaimana caranya? Kamu bisa menggunakan termometer rektal pediatrik, yang merupakan metode paling akurat untuk mengukur kucing.
Berikut beberapa tips untuk mengukur suhu kucing dengan aman dan tepat:
- Sebelum mulai, siapkanlah perlengkapan yang diperlukan seperti:
- Termometer
- Pelumas untuk termometer
- Handuk kertas untuk termometer
- Makanan untuk kucing
- Kocok termometer agar air raksa berada di bawah garis 96º
- Lapisi ujung termometer dengan pelumas
- Mintalah seseorang untuk menahan kucing kamu dengan bagian belakang menghadap kamu. Jika kamu sedang sendirian, gendong tubuh kucing kamu dengan satu tangan.
- Setelah itu, angkat perlahan kucing kamu dan masukan termometer secara perlahan ke dalam anus. Putar dengan perlahan termometer dari sisi ke sisi untuk membuat otot kucing rileks. Kemudian, masukan termometer sekitar satu inci ke dalam rektum, namun jangan dipaksakan ya!
- Jika kamu menggunakan termometer digital, lepaskan setelah kamu mendengar bunyi bip. Jika kamu menggunakan termometer kaca, tahan selama sekitar dua menit.
- Jika sudah selesai, lepaskan dan bersihkan termometer dengan alkohol. Bacalah suhunya.
- Jika kucing kamu tidak muntah, berikanlah mereka hadiah makanan.
Baca juga: Distemper pada Anjing: Penyakit Virus Mematikan yang Sering Dikira Flu Ringan pada Anjing
Cara Merawat Kucing yang Demam
Ketika kucing kamu demam selama lebih dari sehari (24 jam), segera konsultasikan hal ini dengan dokter hewan. Nantinya, dokter hewan akan melakukan serangkain tes untuk menentukan sumber demam dan mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan selanjutnya.
Kamu bisa melakukan konsultasi dokter hewan secara online di aplikasi Hewania. Aplikasi hewania menyediakan berbagai solusi kesehatan hewan dalam satu genggaman. Selain konsultasi dokter hewan, kamu juga bisa membaca artikel kesehatan hewan lainnya pada aplikasi ini.
Tunggu apalagi? Yuk download aplikasi Hewania!
Writer: Galih Primananda Mulyana