Hewanians, sudahkah kamu tahu tentang gejala parasit darah yang sering terjadi pada anjing? parasit darah adalah salah satu penyakit mematikan. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini bisa membuat anjing kehilangan nyawa loh.
Parasit darah adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang merusak sel-sel darah di dalam tubuh. Jika parah, parasit ini bisa menyebabkan gangguan organ dalam anjing seperti hati, ginjal, dan sumsum tulang.
Salah satu penyebab parasit darah adalah kutu. Saat menggigit tubuh anjing, serangga kecil ini dapat menyebabkan infeksi parasit darah.
Selain itu, salah satu contoh lain dari parasit darah pada kehidupan kita yang biasanya terjadi adalah demam berdarah. Bedanya, jika pada manusia, demam berdarah terjadi karena gigitan nyamuk.
Sedangkan pada anjing, demam berdarah disebabkan oleh gigitan kutu. Bahkan satu gigitan saja dari serangga kecil ini dapat membuat anjing kesayangan kamu menderita DBD.
Di Indonesia, jenis parasit darah yang umumnya terjadi pada anjing adalah Ehrlichia sp, Anaplasma sp, dan Babesia sp.
Terdapat beberapa tahap infeksi parasit darah, yaitu infeksi akut (muncul gejala), infeksi subklinis (tidak ada gejala namun sakit), dan infeksi kronis (gejala ringan berbulan-bulan sampai akhirnya parah).
Tahap paling mengerikan dari penyakit ini adalah infeksi subklinis dan kronis. Artinya anjing tidak akan menunjukan gejala spesifik sampai pada akhirnya parasit darah sudah cukup banyak merusak sel-sel darah.
Apa Saja Gejala Parasit Darah yang Sering Terjadi Pada Anjing?
Gejala parasit darah yang sering terjadi pada anjing biasanya demam dan kurang nafsu makan. Selain dua hal ini, berikut ini gejala lain parasit darah pada anjing:
- Mimisan
- Pipis berwarna merah atau coklat gelap
- Buang air besar berdarah
- Mudah berdarah (spontaneous bleeding)
- Gusi pucat
- Berkurangnya berat badan
- Linglung atau sempoyongan saat berjalan
Bagaimana Cara Mendiagnosa Parasit Darah pada Anjing?
Pada tahap infeksi awal, parasit darah akan sulit terdiagnosa karena gejala penyakit yang minim, dan antibodi tubuh baru terbentuk 2-3 minggu setelah infeksi. Sehingga apabila dilakukan test akan menunjukan negatif palsu.
Meski begitu, dokter hewan akan menyarankan untuk dilakukan tes darah untuk melihat profil darah/hematologi dan juga biokimia darah. Yang paling umum terlihat dari tes hematologi adalah rendahnya trombosit (thrombocytopenia), rendahnya sel darah merah (anemia), dan rendahnya hemoglobin atau zat besi darah (hemoglobinemia).
Padai tes biokimia darah, akan tampak kenaikan globulin yang merupakan salah satu protein darah. Selain itu dapat dilakukan tes antibodi dengan menggunakan test kit, dan metode terbaru yang paling terpercaya seperti tes PCR parasit darah.
Tes PCR ini biasanya akan dikirim ke lab luar klinik dan akan mendapatkan hasil sekitar 1-2 minggu.
Bagaimana Cara Mengobati Parasit Darah Pada Anjing
Tindakan dan pengobatan parasit darah pada anjing tergantung dari gejala dan kondisi yang terjadi. Untuk anjing-anjing yang mengalami pendarahan aktif seperti mimisan, pendarahan dalam, pipis berdarah, dan buang air besar berdarah, biasanya dipelrukan transfusi darah jika tingkat anemianya parah.
Antibiotik khusus (doxycycline) digunakan untuk pengobatan parasit darah Ehrlichiosis dan Anaplasmosis.
Pengobatan menggunakan antibiotik ini diperlukan sampai 4 minggu untuk sembuh total. Walaupun anjing sudah tampak sehat, penting sekali untuk kamu agar tetap memberikan antibiotiknya sampai 4 minggu.
Hal ini untuk mencegah resistensi antibiotik dan penyakit terjadi kembali. Sedangkan, untuk parasit darah Babesiosis, biasanya membutuhkan treatment tersendiri. Sehingga dokter hewan biasa menyarankan untuk tes PCR dulu sebelum memulai pengobatannya.
Beberapa dokter hewan juga akan memberikan steroid apabila ada indikasi autoimmune yang sering disebabkan oleh infeksi parasit darah. Autoimmune yang terjadi yaitu tubuh menyerang sel darah merahnya sendiri, sehingga anjing mengalami anemia lagi.
Apakah Parasit Darah Pada Anjing Mematikan?
Jika terdeteksi dini, penyakit parasit darah merupakan penyakit yang memiliki tingkat kesembuhan tinggi.
Namun apabila telat terdeteksi, beberapa kasus parasit darah sudah menyerang organ dalam dan sumsum tulang, sehingga respon tubuh pada pengobatan akan sulit. Pada kondisi seperti ini, tidak sedikit terjadi kasus anjing yang perlu transfusi darah berkali-kali untuk menyelamatkan nyawanya.
Pertanyaan Terpenting: Bagaimana Cara mencegah Parasit Darah Pada Anjing?
Parasit darah bisa dicegah dengan pemberian obat kutu secara rutin. Banyak dokter hewan yang sudah tidak menyarankan suntik kutu lagi karena efek yang hanya bertahan 1 minggu dan juga berat untuk hati kalau diberikan jangka panjang.
Selain itu, mandi kutu rutin juga tidak akan efektif untuk mencegah parasit darah karena satu gigitan kutu saja bisa menularkan parasit darah,
Pencegahan parasit darah yang paling efektif adalah menggunakan obat tetes kutu yang diulang sebulan sekali, atau menggunakan obat terbaru berupa obat minum seperti Bravecto (diulang setiap 3 bulan), Nextgard (diulang sebulan sekali), dan Simparica (diulang sebulan sekali).
Kesimpulan
Itulah gejala parasit darah yang sering terjadi pada anjing serta informasi lainnya soal penyakit ini.
Buat kamu yang sedang mengalami gejala parasit darah pada anjing kesayangan, kamu bisa melakukan konsultasi dokter hewan online gratis di Hewania. Tersedia berbagai pilihan dokter hewan yang bisa kamu pilih loh.
Tunggu apalagi? Yuk konsultasikan kesehatan hewan peliharaan kesayangan kamu di Hewania.
Writer: drh. Talita Milani
Editor: Galih Primananda Mulyana
One comment
Fanie
June 12, 2022 at 01:54
Sangat mengedukasi, terimakasih dok 😊🙏