bt_bb_section_bottom_section_coverage_image

Mengapa Warna Anak Kucing Tidak Sama dengan Induknya?

Hewanians, anak kucing merupakan salah satu hewan paling banyak disukai orang. Tubuhnya yang mungil serta kelakuannya yang menggemaskan membuat banyak orang suka dengan anak kucing. 

Tapi, anak kucing punya banyak sekali misteri yang sampai sekarang masih sulit untuk dipecahkan. Termasuk alasan mengapa warna anak kucing tidak sama dengan induknya. 

Saat kamu menunggu kelahiran seekor anak kucing, mungkin kamu akan menebak warnanya terlebih dahulu. Ibarat bayi manusia, tebakan ini didasari dari warna dari induk kucing. Jika induk kucing berwarna oren, mungkin kamu akan menebak anak kucing akan memiliki warna yang sama.

Sayangnya, ternyata anak kucing yang baru lahir punya warna yang berbeda. Lalu, mengapa warna anak kucing tidak sama dengan induknya? Apakah ada alasannya?

Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari tentang:

  • Mengapa warna anak kucing tidak sama dengan induknya
  • Tipe-tipe warna pada seekor kucing

Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!

Baca juga: Anak Kucing Sakit Mata? Ini Cara Mengobatinya!

Mengapa Warna Anak Kucing Tidak Sama dengan Induknya?

Ilustrasi tiga anak kucing
Sumber: unsplash.com

Anak kucing memiliki warna yang terkadang membingungkan. 

Terkadang, meskipun kedua induknya memiliki warna hitam, namun anak kucing yang lahir justru punya warna abu-abu. Atau bahkan, meskipun induk kucing memiliki induk berbulu pendek, namun anak kucing yang lahir justru punya bulu yang panjang.

Apa alasannya? Mengapa warna anak kucing tidak sama dengan induknya? Ada dua alasan yang paling umum dari kejadian ini:

  • Gen
  • Tipe warna

Heteropaternal superfecundation

Induk kucing biasanya melahirkan 3 sampai 5 induk kucing. Bahkan, mereka terkadang bisa melahirkan sampai 19 anak kucing dalam satu kali lahiran. Uniknya, dalam satu induk, anak kucing punya warna berbeda dengan anak kucing lainnya.

Menurut Popular Science, hal ini bisa disebabkan oleh fenomena bernama heteropaternal superfecundation. Seekor kucing betina bisa dihamili oleh lebih dari satu jantan dalam periode ovulasi tunggal.

Fenomena ini seperti kembar fraternal – dimana anak kucing yang berbeda secara genetik dapat menempati rahim induk bersama –. Heteropaternal superfecundation tak hanya terjadi pada kucing saja loh, tapi juga mamalia lain seperti anjing, sapi, atau bahkan manusia (dalam kasus yang jarang).

Faktanya, seekor induk kucing yang sedang birahi tidak jarang akan kawin dengan banyak sekali jantan. Dari perkawinan ini, tidak mengherankan jika anak kucing akan punya warna bulu yang berbeda. 

Jika dilihat dari kacamata evolusi, sebenarnya hal ini menguntungkan pada kucing. Hal ini karena induk kucing bisa bereproduksi dengan banyak kucing jantan. 

Gen

Ilustrasi gen yang jadi alasan Mengapa Warna Anak Kucing Tidak Sama dengan Induknya
Sumber: unsplash.com

Gen adalah bagian kecil dari DNA yang terletak pada struktur seperti benang yang disebut kromosom yang terdiri dari DNA dan datang dalam pasangan yang cocok, satu dari ibu dan yang lainnya dari ayah. 

Kromosom hadir di setiap sel dalam tubuh. Setiap gen memiliki lokasi tetap (lokus) pada kromosomnya yang membantu menentukan sifat tertentu, misalnya, panjang bulu, warna mata, dan warna rambut.

Setiap lokasi dapat berisi gen yang berbeda, dan tidak ada batasan tetap untuk jumlah gen alternatif yang dapat menempati lokus. Tetapi setiap kucing hanya akan memiliki dua gen sekaligus.

Banyak gen yang dapat mempengaruhi warna dan pola bulu yang dimunculkan anak kucing (fenotipe), yang mungkin dominan atau resesif.

Gen dominan akan mendominasi varian yang berbeda pada gen yang sama, dan gen resesif adalah gen yang dapat ditutupi oleh gen dominan. 

Misalnya, seekor kucing mungkin berkulit hitam tetapi membawa gen resesif biru (Bb). Jika kucing itu dikawinkan dengan kucing lain yang juga membawa gen resesif biru dan keturunannya mewarisi kedua salinan, anak kucing itu akan menjadi biru (bb).

Ingat, anak kucing memiliki dua salinan dari setiap gen, satu dari induknya dan satu lagi dari ayahnya. 

Baca juga: 4 Tips Memilih Anak Kucing yang Sehat. Yuk Simak!

Mengenal Dua Jenis Warna Dasar pada Kucing

Ilustrasi warna yang jadi alasan Mengapa Warna Anak Kucing Tidak Sama dengan Induknya
Sumber: unsplash.com

Meski kucing punya banyak sekali kombinasi warna, sebenarnya mereka hanya memiliki dua pigmen yang menentukan warna bulu mereka. Dua pigmen tersebut adalah melanin (hitam) dan pheomelanin (merah).

Lalu bagaimana dengan putih? Putih sendiri tidak termasuk warna, tapi justru sebuah kekurangan warna. Warna bulu lainnya dari anak kucing  adalah variasi dari kedua pigmen ini karena mutasi genetik atau gen pengubah.

Anak kucing mewarisi warna bulunya dari induk dan ayahnya. Jika  kucing betina yang mewarisi gen merah dari satu induk dan gen hitam dari ayahnya, maka anak kucing dapat menampilkan kedua warnanya di saat yang sama. Pola seperti ini dikenal sebagai kulit penyu  (tortoiseshell), atau jika kucing juga memiliki gen bercak putih sering disebut dengan blacu (calico).

Kesimpulan

Itulah jawaban dari pertanyaan mengapa warna anak kucing tidak sama dengan induknya. Setelah membaca artikel ini, tentu kamu tidak akan bingung lagi dengan fenomena kenapa anak kucing kamu punya warna yang berbeda.

Baca artikel kesehatan hewan yang menarik lainnya di Blog Hewania. Selain itu, kamu juga bisa melakukan konsultasi dokter hewan secara online disini. Tersedia berbagai pilihan dokter hewan yang bisa kamu pilih.

Leave a Reply

hewania
appstore
playstore
Hewania Head Office

PT Hewania Solusi Digital

Boulevard Elang Laut Blok D 50, Jl. Pantai Indah Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara 14470
+62 812 3000 9607
Anda Dokter Hewan?

Mari Berkolaborasi Mengedukasi Masyarakat Indonesia tentang Kesehatan Hewan!

Daftar Sekarang!