Hewanians, apakah saat anak kucing kamu mengalami diare? Meskipun sesekali mengalami diare tampak tidak masalah, hal ini bisa menandakan penyakit lain yang lebih serius. Yuk baca selengkapnya untuk mengetahui apa penyebab anak kucing mencret dan kapan kamu harus ke dokter hewan.
Baca juga: 5 Penyebab Kucing Mencret dan Cara Mengatasinya
6 Penyebab Anak Kucing Mencret
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan anak kucing mencret atau mengalami diare, di antaranya adalah:
- Penyakit: Infeksi saluran pencernaan, infeksi parasit, atau penyakit hati dapat menyebabkan diare pada anak kucing.
- Stres: Perubahan lingkungan atau perawatan yang tidak teratur dapat menyebabkan stres pada anak kucing, yang kemudian dapat menyebabkan diare.
- Makanan yang tidak cocok: Jika anak kucing kamu baru saja memulai diet baru atau mengonsumsi makanan yang tidak terbiasa, ini dapat menyebabkan diare.
- Penyalahgunaan obat: Jika anak kucing kamu menderita diare setelah minum obat, segera hubungi dokter hewan untuk meminta nasihat.
- Penyakit lain: Beberapa penyakit yang tidak terkait dengan saluran pencernaan, seperti penyakit hati atau ginjal, juga dapat menyebabkan diare pada anak kucing.
- Infeksi bakteri dan virus: Salah satu virus jahat yang biasanya menyebabkan diare pada anak kucing adalah panleukopenia (feline distemper). Virus ini bisa mengganggu pencernaan dan menyebabkan masalah seperti diare, muntah, dan bahkan kematian.
Jika anak kucing kamu mengalami diare yang terus-menerus atau diare yang disertai dengan gejala lain, seperti dehidrasi, kehilangan nafsu makan, atau kelemahan, segera bawa ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dilansir dari Dailypaws, susu sapi juga menjadi salah satu penyebab paling sering yang membuat kucing mencret. Banyak orang berpendapat jika susu sapi bisa memberikan nutrisi yang sama dengan induk kucing. Namun hal ini ternyata salah.
Sebaliknya, anak kucing tidak bisa mencerna susu sapi dan hal ini dapat membuat mereka diare.
Baca juga: 4 Penyebab Diare pada Kucing dan Tips Menyembuhkannya di Rumah
Warna Tinja Anak Kucing yang Dianggap Normal dan Tidak Normal
Warna kotoran anak kucing dapat berubah tergantung pola makannya. Apa pun yang berwarna cokelat muda hingga cokelat tua adalah normal. Namun, kotoran yang berwarna merah, hitam, atau hijau haruslah kamu perhatikan. Selain itu, jika kamu melihat munculnya darah di tinja anak kucing kamu, ini merupakan masalah yang serius. Segera hubungi dokter hewan kamu jika warna kotoran kucing kamu berubah atau saat kamu melihat darah.
Baca juga: Pertolongan Pertama Saat Kucing Kamu Diare
Tanda-tanda Anak Kucing Mencret
Beberapa tkamu yang dapat menunjukkan bahwa anak kucing kamu mengalami diare adalah:
- Tinja yang cair atau encer: Jika tinja anak kucing kamu lebih cair dari biasanya atau terlihat encer, ini dapat menkamukan diare.
- Tinja yang lebih sering keluar: Jika anak kucing kamu mengeluarkan tinja lebih sering dari biasanya, ini dapat menkamukan diare.
- Tinja yang berwarna atau berbau tidak normal: Jika tinja anak kucing kamu berwarna atau berbau tidak normal, ini dapat menkamukan adanya masalah kesehatan.
- Kehilangan nafsu makan: Jika anak kucing kamu tidak mau makan atau minum, ini dapat menkamukan adanya masalah kesehatan, termasuk diare.
- Dehidrasi: Jika anak kucing kamu kelihatan cepat lelah atau tidak memiliki banyak cairan di dalam tubuhnya, ini dapat menkamukan dehidrasi akibat diare yang terus-menerus.
Jika kamu melihat salah satu tkamu ini pada anak kucing kamu atau jika kamu merasa khawatir tentang kesehatan anak kucing kamu, segera bawa ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kamu bisa melakukan konsultasi dokter hewan secara online di Hewania. Aplikasi Hewania menyediakan konsultasi dokter hewan online dengan berbagai macam pilihan dokter hewan yang bisa kamu pilih. Selain itu, kamu juga bisa membaca artikel kesehatan hewan lainnya pada aplikasi ini.
Tunggu apalagi? Yuk download aplikasi Hewania sekarang juga!
Writer: Galih Primananda Mulyana