Mungkin anda sering mendengar mengenai suntikan tetanus yang biasanya diberikan secara berkala untuk mencegah terinfeksi tetanus akibat goresan logam, luka kotor atau luka gigitan pada kulit. Ternyata tetanus tidak hanya menyerang manusia namun bisa menyerang pada anjing. Tetanus pada anjing bisa sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kematian. Salah satu ciri dari tetanus adalah rahang yang mengunci rapat atau disebut sebagai lockjaw. Berikut sedikit penjelasannya.
Baca Juga: Apakah Kucing Menyusui Boleh Minum Obat Cacing? Ini Jawabannya!
Apa itu tetanus?
Tetanus merupakan kondisi medis yang disebabkan oleh neurotoksin dari bakteri Clostridium tetani. Akibat dari infeksi ini mempengaruhi sistem saraf, sumsum tulang belakang, dan otak sehingga menyebabkan hipereksitabilitas dan kejang pada otot.
Bagaimana anjing bisa terkena tetanus?
Tetanus disebabkan oleh neurotoksin yang disebut tetanospasmin yang disekresikan oleh bakteri Clostridium tetani. Neurotoksin ini mempengaruhi sistem saraf anjing sehingga menyebabkan kekakuan yang menyakitkan, kelumpuhan pada otot rahang, leher dan otot bagian tubuh lainnya. Racun ini mengikat sistem saraf lokal kemudian menjalar hingga sistem saraf pusat dan mengganggu pelepasan glisin serta asam amino yang berfungsi dalam hambatan neurotransmitter. Hasil dari racun tersebut anjing mengalami aktivitas otot yang menyakitkan seperti kejang, dan kaku otot. Pada kasus yang lebih parah anjing sampai tidak dapat bernafas karena terjadi kelumpuhan otot pernapasan.
Bakteri tetanus sendiri bersifat anaerobik, artinya bakteri jenis tersebut hanya dapat tumbuh dan hidup pada kondisi yang tidak terdapat oksigen sama sekali, contohnya pada luka gigitan atau luka tusukan yang sangat dalam. Selain itu bakteri tetanus sendiri hidup didalam tanah, jadi akan sangat mudah anjing akan terkena tetanus apabila terkena luka tusukan yang terkontaminasi kotoran hingga akhirnya menjadi luka tetanus. Selain luka tusukan, tetanus juga dapat terjadi saat tertusuk paku berkarat, hingga perkelahian antar anjing hingga berguling- guling di tanah yang terdapat bakteri Clostridium tetani.
Yang perlu anda waspadai adalah spora dari Clostridium tetani ini dapat bertahan selama bertahun- tahun didalam tanah terutama pada kotoran dan debu. Tanda- tanda atau gejala jika anjing anda terkena tetanus akan muncul dan berkembang pada 5 hingga 10 hari setelah luka awal terbentuk. Namun pada beberapa kasus tanda- tanda paling cepat berselang 3 hari setelah paparan pertama atau bahkan tanda- tanda paling lama muncul setelah 3 minggu terpapar.
Apa saja gejala klinisnya?
Pada anjing gejala klinisnya muncul saat anjing anda dicurigai terkena tetanus yaitu terdapat dua bentuk :
- Bentuk lokal. Pada kondisi atau bentuk lokal ini lebih sering terjadi pada hewan peliharaan anda. Anjing akan mengalami kaku otot pada tungkai atau otot yang paling dekat dengan luka. Selain kaku otot anjing juga akan mengalami tremor pada otot. Jika dibiarkan tetanus akan berkembang menjadi tetanus umum.
- Bentuk umum. Pada kondisi umum ini tetanus mempengaruhi bagian tubuh yang luas atau gangguan akan menyebar hingga ke seluruh area tubuh. Cirinya saat anjing terkena tetanus bentuk umum kakinya saat berjalan kaku, tidak mampu menekuk kakinya untuk berdiri.
Selain kaku pada kaki gejala lain tetanus bentuk umum pada anjing biasanya terlihat dari wajah dan bagian tubuh yang lainnya, yaitu :
- Kesulitan berkedip
- Pupil mata menyempit
- Mata cekung
- Sensitif terhadap cahaya
- Telinga tegak
- Risus sardonicus (ekspresi senyum tertahan atau disebut senyum sinis)
- Rahang mengunci erat atau kelumpuhan pada otot rahang (lockjaw)
- Ekor kaku
- Keempat kaki mengalami kekakuan otot atau disebut sikap kuda- kuda
- Kesulitan menelan dan air liur berlebihan
- Kejang
- Kejang otot
- Tidak mampu berjalan atau kaku saat berjalan
- Kesulitan bernapas
Selain gejala di atas biasanya anjing juga akan mengalami demam bukan karena infeksi bakteri namun panas akibat reaksi kontraksi otot yang konstan.
Bagaimana pengobatannya?
Jika pengobatan dilakukan saat kondisi masih awal penyakit mungkin antitoksin tetanus dapat mengurangi tingkat keparahan pasien nya. Karena antitoksin akan mengikat toksin yang ada di sirkulasi sehingga tidak dapat menempel pada saraf. Selain antitoksin, antibiotik juga diperlukan untuk mencegah infeksi dilepaskan kembali. Dokter hewan anda tentu akan mendiskusikannya serta mencari treatment terbaik. Selain itu pemasangan cairan infus melalui intravena untuk membantu mencegah dehidrasi serta mencegah luka untuk tertekan. Selain itu diperlukan untuk membersihkan luka dengan perlahan agar tidak tertekan. Anda tidak perlu khawatir karena dokter hewan anda akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui dosis pemberian yang tepat serta antitoksin dan obat lain yang tepat untuk anjing anda.
Apa pencegahan yang tepat untuk terhindar dari tetanus?
Cara yang paling tepat adalah segera mencuci luka anda dengan air mengalir secara menyeluruh untuk menghilangkan spora dari bakteri Clostridium tetani. Kemudian segera konsultasikan dengan dokter hewan anda untuk mendapatkan penanganan lanjutan yang tepat.
Anda bisa konsultasikan langsung dengan Dokter Hewan di Hewania Vet Clinic karena kami siap memberikan perawatan terbaik untuk hewan peliharaan kamu. Klinik Hewania menawarkan berbagai jenis layanan, mulai dari pemeriksaan rutin hingga perawatan spesialis.
Jadi, tunggu apalagi? Segera buat janji dengan Hewania Vet Clinic untuk merawat hewan peliharaan kamu dan pastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang terbaik.
Writer: drh. Ida Sukma Kuswardhani