Baru-baru ini Indonesia sedang digemparkan dengan beredarnya video seorang anak yang tertular rabies setelah digigit oleh anjing tetangganya. Sebetulnya apa sih rabies itu? Bagaimana cara mencegah penularan rabies pada hewan? Yuk, simak penjelasannya.
Baca Juga: Rekomendasi Makanan untuk Kucing yang Telah Disteril
Apa itu Rabies?
Rabies atau penyakit anjing gila merupakan penyakit yang disebabkan oleh Lyssavirus yang menyerang otak dan susunan syaraf pusat. Penyakit ini ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi virus rabies yang masuk melalui luka terbuka atau selaput membran pada mata, hidung, atau pun mulut. Oleh sebab itu, infeksi virus ini berkaitan dengan luka gigitan, karena pada saat kita digigit hewan akan menyebabkan luka terbuka yang secara langsung berkontak dengan air liur hewan tersebut. Hewan utama yang dapat menularkan rabies diantaranya adalah anjing, kucing, kelelawar, dan kera. Penyakit rabies bersifat zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, dan sebaliknya penyakit ini juga dapat ditularkan dari manusia ke hewan.
Bagaimana gejala penyakir rabies?
Gejala penyakit rabies pada hewan awalnya ditandai dengan demam, tidak nafsu makan, dan muntah. Setelah beberapa hari pasca infeksi, hewan akan mengalami disfungsi serebral, disfungsi syaraf cranial, kelemahan, paralisis, kejang, kesulitan bernapas dan menelan, air liur berlebih, serta lebih agresif. Selain itu, hewan yang terinfeksi virus rabies akan menunjukkan perilaku yang abnormal seperti halusinasi, hidrofobia (takut air), fotofobia (takut cahaya), dan insomnia. Masa inkubasi atau waktu dari paparan virus hingga menunjukkan gejala rabies pada hewan berkisar 3-8 minggu, sementara pada manusia berkisar 2-8 minggu. Namun, gejala tersebut dapat lebih cepat muncul tergantung seberapa dekat lokasi gigitan/cakaran dengan otak seperti pada dada, leher, dan kepala, tipe virus rabies, serta imunitas tubuh. Infeksi virus rabies bersifat fatal karena sejauh ini masih belum ditemukan obat yang spesifik sehingga terapi hanya berupa suportif atau berdasarkan gejala yang muncul serta tingkat kematiannya yang tinggi.
Bagaimana Diagnosanya sehingga Kita bisa tahu hewan tersebut terkena rabies?
Diagnosa virus rabies dilakukan berdasarkan gejala klinis yang muncul dan history kejadiannya. Adapun diagnosa spesifik dilakukan setelah hewan tersebut mati, yaitu dengan melakukan direct fluorescent antibody (DFA) test yang dapat memperlihatkan adanya antigen virus rabies pada sampel jaringan otak hewan yang sudah mati tersebut.
Apa yang harus dilakukan ketika kita tergigit hewan rabies?
Penanganan pertama yang dapat dilakukan ketika tergigit hewan yang diduga terkena rabies adalah sebagai berikut:
- Segera mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit.
- Gunakan antiseptik pada luka menggunakan kain/perban.
- Konsumsi obat pereda nyeri.
- Periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat, dan apabila dipastikan hewan yang menggigit positif rabies, maka kamu akan diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) atau Serum Anti Rabies (SAR).
Bagaimana cara mencegah penularan penyakit rabies?
Penularan penyakit rabies dapat dicegah, diantaranya dengan:
- Mengontrol hewan peliharaan agar tidak berkeliaran terlalu jauh dari rumah.
- Melakukan streilisasi hewan peliharaan untuk menekan jumlah hewan terlantar akibat overpopulasi.
- Menghindari hewan liar yang memperlihatkan gejala penyakit rabies dan tidak berusaha menangkap hewan tersebut sendirian tanpa peralatan yang aman serta didampingi dengan ahlinya, serta
- Melakukan vaksinasi rabies rutin hewan peliharaan setiap 1 tahun sekali, dimulai pada usia 12 minggu.
Jadi, tunggu apalagi? Segera buat janji dengan dokter hewan terdekat anda untuk melakukan vaksinasi rabies rutin dan periksakan hewan kesayangan anda apabila sakit agar mendapat penanganan dan perawatan yang tepat.
Untuk menjaga kondisi kesehatan anabul rutin periksakan dengan Dokter Hewan terpercaya! Vaksinkan anabul mu di Hewania Vet Clinic karena kami siap memberikan perawatan terbaik untuk hewan peliharaan kamu. Klinik Hewania menawarkan berbagai jenis layanan, mulai dari pemeriksaan rutin hingga perawatan spesialis.
Jadi, tunggu apalagi? Segera buat janji dengan Hewania Vet Clinic untuk merawat hewan peliharaan kamu dan pastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang terbaik.
Writer: drh. Nurfira Febriani