Akhir- akhir ini dunia sosial media dihebohkan dengan adanya kasus rabies yang menyerang pada seorang anak perempuan kecil. Bahkan setelah kejadian tersebut banyak pet owner yang mulai memberikan vaksinasi rabies untuk hewan kesayangannya baik anjing maupun kucing. Namun tahukah anda jika rabies terutama di Indonesia merupakan kasus yang sudah diperangi oleh stakeholder selama 100 tahun lebih semenjak rabies pertama kali masuk di Indonesia. Dari total 34 provinsi di Indonesia ternyata baru 7 provinsi yang sudah bebas oleh rabies sedangkan 26 provinsi lainnya masih menjadi endemik rabies. Provinsi yang dinyatakan bebas antara lain, provinsi jawa timur, DIY, provinsi jawa tengah, provinsi kepulauan bangka belitung, provinsi kepulauan riau, dan provinsi papua.
Namun ternyata terjadi KLB (kejadian luar biasa) rabies di kabupaten sikka dan kabupaten timor tengah selatan, nusa tenggara timur. Bukan hanya di Indonesia namun rabies merupakan virus yang sangat mematikan dan membunuh hampir 60.000 orang diseluruh dunia, menurut CDC. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran dan keresahan bagi anda dan keluarga anda. Bahkan sebagai pemilik hewan kesayangan anda tentu juga perlu mempelajari tanda- tanda rabies pada anjing. Selain anjing ternyata kucing juga merupakan karnivora yang tidak dibebaskan dari bahaya rabies.
Baca Juga: 6 Alasan Kenapa Anjing Tidur Dibawah Ranjang? Ini Alasannya!
Bagaimana anjing bisa terkena rabies?
Rabies merupakan salah satu penyakit virus yang paling mematikan yang menyerang mamalia termasuk anjing dan mamalia termasuk anjing dan manusia. Virus rabies ditemukan di seluruh dunia, termasuk Amerika Utara, Amerika Tengah dan Selatan, Asia, Afrika, Timur Tengah, dan beberapa bagian Eropa. Virus ini disekresikan di dalam air liur.
Rabies atau virus rabies paling banyak dan umum ditemukan pada satwa liar seperti kelelawar, sigung, rubah, dan rakun. Saat populasi manusia bertambah namun pembukaan lahan untuk pemukiman belum maksimal resiko paparan rabies terhadap anjing dan manusia meningkat. Rabies ditularkan dari hewan berdarah panas ke hewan terinfeksi lainnya melalui gigitan, ataupun goresan. Rabies mempengaruhi sistem saraf anjing, termasuk sumsum tulang belakang dan otak.
Banyak cara virus rabies menular ke hewan yang sehat. Namun yang paling umum adalah melalui gigitan dari hewan yang terinfeksi rabies. Karena hewan yang terinfeksi rabies akan mengeluarkan virus dalam jumlah yang besar melalui air liurnya. Tidak hanya melalui gigitan rabies juga bisa ditularkan jika air liur hewan yang terinfeksi bersentuhan dengan luka goresan, luka terbuka, atau area seperti mulut, hidung, bahkan mata.
Bagaimana rabies menular ke manusia?
Rabies pada manusia ditularkan melalui gigitan hewan yang terkena rabies, meskipun kontaminasi luka terbuka atau selaput lendir dari air liur hewan rabies pun dapat berpotensi menyebabkan paparan.
Banyak masyarakat yang mencari vaksinasi rabies setelah mendapatkan paparan. Pengobatan yang sesegera mungkin akan sangat efektif jika dimulai cepat. Jika birus ini sudah mencapai sistem saraf, maka tidak ada obatnya. Perawatan medis pun tidak cukup membantu untuk menyelamatkan jiwa.
Cara terbaik untuk melindungi diri anda dan teman berbulu kesayangan anda adalah melakukan vaksinasi terhadap diri anda serta anjing peliharaan anda!
Apa gejala rabies pada anjing?
Begitu anjing digigit hewan rabies maka infeksi rabies berkembang secara bertahap.
- Tahap Rodromal : anjing akan menunjukkan perubahan perilaku dan kepribadian dengan gelisah, cemas dan takut. Anjing yang biasanya ramah bisa menjadi agresif. Selain itu muncul gejala cemas, menarik diri atau menjauh dari manusia dan hewan lain, menjilat luka bekas gigitan, muncul hipersensitivitas ternadap cahaya, suara dan sentuhan, demam, sering menggonggong. Tanda- tanda tersebut muncul 2-3 hari pertama.
- Tahap Furious : pada tahap ini anjing akan mulai menunjukkan tanda- tanda suka menggeram, gelisah, dan mudah tersinggung serta menunjukkan kepekaan terhadap cahaya dan suara. Mereka akan mulai berkeliaran dan menyerang manusia atau hewan sehat lainnya. Kejang dan gangguan disorientasi akan mulai mengikuti. Tahap ini akan berlangsung dan bertahan dari 1-7 hari.
- Tahap Paralytic : tahap ini dapat berkembang setelah tahap prodromal atau tahap furious dan biasanya akan berkembang 2-4 hari setelah gejala pertama. Tahapan ini ditandai dengan kelumpuhan tenggorokan dan otot rahang sehingga menyebabkan mulut berbusa. Gejala lain yang muncul yaitu sesak napas, tersedak, lemas, gagal napas dan akhirnya kematian.
Inkubasi virus atau waktu yang diperlukan intuk muncul tanda- tanda dapat bercariasi dari sepluh hari hingga satu tahun. Biasanya berlangsung 2-8 minggu meskipun tanda- tanda belum terlihat. Penularan virus paling cepat dapat terjadi 10 hari sebelum tanda atau gejala muncul. Air liur yang terinfeksi akan berjalan melalui saraf dan sumsum tulang belakang menuju otak. Begitu otak terinfeksi maka virus akan berkembang biak dan menyebar ke kelenjar ludah dan saat itulah gejalanya muncul. Waktu yang diperlukan untuk munculnya gejala tergantung pada tingkat keparahan gigitan, jumlah virus yang disuntikkan dan lokasi infeksi. Semakin dekat lokasi infeksi dengan sumsum tulang belakang atau otak maka semakin cepat infeksi menuju sistem saraf dan akan mulai menunjukkan efek yang parah. Jika anjing anda digigit atau dicakar hewan lain yang terinfeksi maka sebaiknya segera temui dokter hewan anda untuk menyelamatkan teman berbulu anda.
Sayangnya rabies pada anjing tidak dapat disembuhkan atau tidak ada obatnya sehingga langkah terbaik adalah dengan rutin melakukan vaksinasi rabies untuk anjing anda agar terhindar dari infeksi virus ini. Lakukan vaksin dan booster vaksin secara rutin untuk membantu memperkuat kekebalan tubuh anjing anda dan mengurangi kemungkinan berkembangnya rabies. Meskipun sudah divaksin jika anjing diduga terkena rabies maka anjing tersebut perlu menjalani observasi 7-10 hari. Sedangkan pada anjing yang tidak divaksinasi dan digigit atau terkena hewan lain yang mengalami rabies harus dikarantina selama 6 bulan. Selain itu pastikan anda mendapatkan informasi selengkap- lengkapnya mengenai riwayat hewan tersebut. Begitu pula anjing yang sudah tergigit juga akan dilakukan karantina untuk menghadapi euthanasia.
Pencegahan rabies
Langkah pertama yaitu pastikan anda memvaksinasi rabies anjing peliharaan anda dan lakukan booster secara rutin dengan dokter hewan anda. Selain itu, minimalkan paparan rabies dengan :
- Jangan biarkan anjing anda diluar berkeliaran tanpa tali
- Minimkan interaksi dengan hewan yang tidak mereka dan anda kenal terutama saat di hutan atau alam lepas
- Jangan pelihara hewan liar sebagai hewan peliharaan
- Hindari kontak langsung dengan hewan liar
- Beri makan anjing anda di dalam rumah
- Kandangkan hewan peliharaan anda
Rabies merupakan infeksi virus yang mematikan dan tidak ada obatnya, dan vaksinasi merupakan salah satu langkah pencegahan yang paling efektif. Dan jangan lupakan untuk rutin melakukan booster vaksin dan jaga anjing anda dari resiko- resiko yang bisa menimbulkan rabies.
Jika kondisi kesehatan anjing mekhawatirkan anda bisa membawanya ke Hewania Vet Clinic untuk mendapatkan pertolongan pertama, segera buat janji dengan klinik hewan dan bawa hewan peliharaan kamu untuk diperiksa.
Jika kamu mencari tempat yang tepat untuk merawat hewan peliharaan kamu, Klinik Hewania adalah pilihan yang tepat untuk kamu!
Jadi, tunggu apalagi? Segera buat janji dengan Hewania Vet Clinic untuk merawat hewan peliharaan kamu dan pastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang terbaik.
Writer: drh. Ida Sukma Kuswardhani