Hewanians, kucing memiliki beberapa kebiasaan yang tidak dimiliki oleh hewan lainnya, termasuk mendengkur. Apakah kamu sudah tahu alasan dibalik kenapa kucing mendengkur? Jika belum, yuk ketahui alasannya pada artikel di bawah ini!
Baca juga: 9 Alasan Kenapa Kucing Menjilati Kita. Apakah Tanda Kasih Sayang?
Kenapa Kucing Mendengkur?
Sejak usia dini, kita diajari bahwa saat kucing mendengkur, mereka memberi tahu kamu bahwa mereka sedang bahagia.
Sementara mendengkur dianggap sebagian kebiasaan yang naluriah, penelitian menunjukkan bahwa kucing dapat mendengkur karena berbagai alasan, termasuk menggunakan gemuruh lembut sebagai cara berkomunikasi dan sebagai bentuk menenangkan diri atau bahkan penyembuhan. Inilah sebabnya mengapa kucing sering mendengkur saat terluka, atau setelah peristiwa yang membuat mereka stres.
Ketika lahir di dunia sampai usia dua minggu, anak kucing dilahirkan dengan keadaan buta dan tuli. Namun, mereka mulai mendengkur setelah beberapa hari, terutama untuk memberi tahu ibu mereka di mana mereka berada, dan untuk menarik perhatian mereka pada waktu makan.
Perilaku ini berlanjut hingga dewasa, dimana mereka akan mulai mendengkur untuk menunjukan keinginannya makan di malam hari. Tapi ini hanyalah salah satu dari beberapa cara berbeda di mana dengkuran digunakan.
Kucing sering mendengkur saat manusia mengelusnya, yang mengarah ke hubungan antara mendengkur dan rasa senang. Perilaku kucing yang diamati menunjukkan bahwa mereka mungkin juga mencoba mendorong interaksi lebih lanjut, seolah-olah berkata “tolong terus belai aku”.
Sebuah studi tahun 2009 menemukan bahwa kucing dapat menyembunyikan tangisan di dalam dengkurannya yang memicu naluri pengasuhan pada pemiliknya, mirip dengan tangisan bayi manusia. Studi tersebut mengamati bahwa ketika mendengkur untuk meminta makanan, suara yang dibuat kucing “lebih mendesak dan kurang menyenangkan”, menunjukkan bahwa mereka dapat memanipulasi dengkuran mereka untuk mengomunikasikan hal yang berbeda.
Berikut ini beberapa alasan kenapa kucing mendengkur, yang dijelaskan lebih detail:
1. Merasa Bahagia
Salah satu alasan utama kucing mendengkur adalah sebagai tanda bahwa mereka merasa bahagia dan tenang. Ketika kucing merasa nyaman dan senang, mereka akan mulai mendengkur sebagai tanda kepuasan. Ini bisa terjadi ketika kucing dipeluk atau dielus oleh pemiliknya.
2. Menunjukkan Rasa Aman
Mendengkur juga bisa menjadi tanda bahwa kucing merasa aman dan nyaman di sekitar manusia. Kucing yang merasa aman akan cenderung lebih mudah mendekati manusia dan memperlihatkan rasa ketergantungannya. Mendengkur bisa menjadi tanda bahwa kucing merasa nyaman di sekitar manusia dan merasa terlindungi.
3. Meredakan Stres
Kucing yang mengalami stres atau kecemasan mungkin juga akan mendengkur sebagai cara untuk meredakan rasa cemasnya. Mendengkur dapat memberikan kucing rasa kenyamanan dan meredakan ketegangan pada tubuhnya. Kucing juga dapat mendengkur ketika merasa tidak enak badan atau sakit, sebagai cara untuk meredakan ketidaknyamanannya.
4. Menunjukkan Ketergantungan
Kucing yang sering mendengkur mungkin juga menunjukkan bahwa ia merasa ketergantungan pada pemiliknya. Kucing yang merasa tergantung pada manusia akan cenderung lebih sering mendekati pemiliknya dan memperlihatkan kebutuhannya dengan cara yang jelas. Mendengkur bisa menjadi salah satu cara untuk menunjukkan rasa ketergantungannya pada manusia.
5. Mengkomunikasikan Kebahagiaan
Terakhir, mendengkur juga bisa menjadi cara kucing untuk mengkomunikasikan kebahagiaannya pada manusia. Kucing seringkali memiliki kebiasaan mendengkur ketika mereka bermain atau bersenang-senang. Mendengkur bisa menjadi cara untuk menunjukkan rasa gembira dan senang pada manusia.
Kesimpulan
Itulah beberapa alasan kenapa kucing mendengkur. Masih punya pertanyaan tentang hal ini? Yuk tanyakan langsung pada dokter hewan di aplikasi Hewania! Aplikasi Hewania menyediakan berbagai pilihan dokter hewan yang bisa kamu pilih.
Tak hanya itu, kamu juga bisa membaca artikel kesehatan hewan lainnya pada aplikasi ini. Tunggu apalagi? Yuk download aplikasi Hewania sekarang juga!
Writer: Galih Primananda Mulyana