Mengetahui gejala rabies pada anjing adalah hal yang penting untuk melindungi kesehatan dan keselamatan kita serta hewan peliharaan kita.
Dilansir dari Detik, pada bulan Mei 2023, tercatat tiga orang meninggal dunia setelah digigit anjing yang terinfeksi rabies di wilayah daratan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kejadian ini menimpa korban-korban yang berasal dari tiga kabupaten yang berbeda, yaitu Ende, Sikka, dan Manggarai Timur.
Rabies merupakan penyakit yang serius dan mematikan yang dapat menular dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran. Gejala rabies pada anjing dapat menjadi petunjuk awal adanya penyakit ini.
Mengenali gejala-gejala tersebut dapat memungkinkan tindakan cepat dan penanganan yang sesuai. Dalam paragraf ini, kami akan membahas beberapa gejala umum yang perlu diperhatikan, sehingga kamu dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan melindungi kesehatan kamu dan hewan peliharaan kamu.
Yuk ketahu beberapa i gejala rabies pada anjing di bawah ini seperti dilansir dari Veterinary Emergency Group!
6 Gejala Rabies pada Anjing
1. Gaya Berjalan yang Aneh
Cara berjalan yang tiba-tiba aneh seringkali menjadi salah satu gejala rabies pada anjing. Namun, ada kemungkinan bahwa gejala ini dapat disalah artikan sebagai masalah kesehatan lain, jadi penting untuk memperhatikan dengan seksama anjing kamu jika tiba-tiba ia terlihat bergoyang saat berjalan.
Meskipun gaya berjalan yang aneh bisa dihubungkan dengan banyak masalah kesehatan lain, terutama jika hewan peliharaan kamu tidak diawasi dan berinteraksi dengan hewan yang tidak divaksinasi, baik itu hewan peliharaan domestik maupun non-domestik, maka rabies harus dipertimbangkan sebagai kemungkinan.
2. Tidak Bisa Minum atau Bahkan Takut dengan Air
Pada anjing yang terinfeksi rabies, dapat terjadi perilaku menghindari air. Anjing tersebut mungkin tampak enggan atau takut untuk berinteraksi dengan air, bahkan menolak untuk minum sama sekali.
Hal ini disebabkan oleh kelumpuhan otot tenggorokan yang terjadi akibat infeksi rabies, sehingga anjing mengalami kesulitan atau bahkan tidak bisa menelan. Penghindaran air menjadi tanda jelas adanya rabies.
Jika ada anjing yang menolak atau tidak mampu minum air, serta menunjukkan gejala lain yang terdaftar di atas, sangat penting untuk segera melakukan tes rabies. Namun, jika anjing kamu menolak minum air tanpa menunjukkan gejala lain yang terdaftar, tetaplah penting untuk mengujinya, meskipun kemungkinan ada kondisi kesehatan lain yang mempengaruhinya
3. Kelebihan Air Liur
Kelebihan air liur sebagai gejala tunggal tidak selalu terkait dengan rabies.
Namun, jika air liur berlebihan terjadi bersamaan dengan gejala lain yang terdaftar di atas atau jika jumlah air liur yang dihasilkan sangat berlebihan, kemungkinan besar itu merupakan tanda rabies.
Jika anjing kamu mengalami kelebihan air liur, apa pun penyebabnya, sebaiknya segera membawanya ke dokter hewan darurat untuk diperiksa.
4. Kejang
Seperti banyak gejala lain dalam daftar ini, kejang sendiri belum tentu menunjukkan adanya rabies.
Namun, jika kejang terjadi bersamaan dengan gejala lain yang terdaftar di sini, atau kejang terjadi pada anjing yang tidak divaksinasi rabies, perlu selalu diperhatikan.
Jika anjing kamu mengalami kejang yang baru muncul atau semakin parah, atau jika ia mengalami kejang dan tidak divaksinasi rabies, segera bawa anjing kamu ke dokter hewan darurat. Dokter hewan darurat akan melakukan pemeriksaan darah dan tes lainnya, dan akan dapat menyingkirkan kemungkinan penyebab kejang lainnya tergantung pada kondisi anjing kamu.
5. Kelumpuhan
Kelumpuhan merupakan gejala pada tahap akhir rabies yang, ketika dikombinasikan dengan gejala lain yang tercantum dalam daftar ini, menunjukkan adanya rabies secara konsisten.
Penyakit ini menyebabkan kelumpuhan otot yang progresif. Biasanya dimulai dengan kelumpuhan pada tenggorokan, namun seiring berjalannya waktu, kelumpuhan ini akan menyebar ke seluruh tubuh. Kelumpuhan merupakan gejala yang serius, terlepas dari penyebabnya.
Namun, pada anjing yang tidak divaksinasi rabies, hal ini menjadi tanda yang sangat mengkhawatirkan dan tidak boleh dianggap remeh. Jika anjing kamu menunjukkan tanda-tanda kelumpuhan, segera periksakan ke dokter hewan darurat.
6. Perubahan Perilaku
Salah satu gejala rabies pada anjing adalah perubahan perilaku.
Setiap perubahan perilaku pada anjing yang terkena rabies harus diperlakukan sebagai gejala. Jika anjing kamu terkena rabies dan tiba-tiba menjadi agresif, penakut, pergilah ke dokter hewan sesegera mungkin untuk mendapatkan diagnosis guna mendapatkan rekomendasi lebih lanjut.
Perubahan perilaku pada anjing yang terkena rabies bisa sangat berbahaya. Perubahan ini dapat menyebabkan anjing kamu menjadi agresif dan mencoba menggigit. Jika anjing terkena rabies dan menggigit hewan lain atau manusia, infeksi rabies dapat dengan mudah ditularkan dari anjing yang terinfeksi ke target.
Konsultasikan dengan Dokter Hewan Segera Jika Kamu Melihat Gejala Diatas
Itulah beberapa gejala rabies pada anjing. Jika kamu menemukan gejala-gejala ini pada anjing kamu, atau jika kamu berhadapan dengan hewan yang menunjukkan tanda-tanda rabies ini, jangan menunda untuk mengambil tindakan.
Semakin cepat kamu merespons terhadap paparan rabies, semakin kecil kemungkinan kamu terinfeksi penyakit tersebut. Jika hewan peliharaan kamu menunjukkan gejala rabies, kemungkinan sudah terlambat untuk memberikan bantuan.
Kebanyakan anjing yang mengalami gejala rabies perlu segera disuntik mati untuk mencegah penyebaran penyakit yang sangat berbahaya ini.
Kamu bisa melakukan konsultasi dokter hewan secara online lewat aplikasi Hewania. Aplikasi Hewania menyediakan berbagai fitur dan layanan yang membantu kamu merawat hewan peliharaan secara lebih baik.
Mulai dari penjadwalan kunjungan ke dokter hewan, memberikan saran tentang diet dan nutrisi yang tepat, hingga artikel kesehatan-kesehatan menarik yang membantu menjaga kesehatan hewan peliharaan kamu.
Jadi, tunggu apa lagi? Jadilah bagian dari komunitas Hewania dan nikmati kemudahan dalam merawat hewan peliharaan kamu dengan aplikasi yang tepat.