Ketahui Lebih Lanjut Gangguan Urinasi pada Kucing!

      Kesulitan buang air kecil tidak hanya manusia yang mengalaminya namun ternyata pada teman kecil berbulu anda juga bisa mengalami gangguan yang sama. Meskipun terkadang anda melihat kucing anda memiliki kehidupan yang menyenangkan hanya makan, tidur, grooming dan berulang lagi seterusnya namun ternyata mereka gampang sekali mengalami stres. Jika stres ini muncul maka gangguan yang sering terjadi adalah kesulitan buang air kencing atau disebut feline lower urinary tract disease (FLUTD). Saat kucing mengalami ini mereka akan menjadi lebih cranky pada anda, jadi sangat penting bagi anda untuk mengetahui seluk beluk gangguan urinasi pada kucing anda sehingga anda dapat membantu dan mencegah kesulitan buang air kecil ini pada teman kecil anda.

Baca Juga: Healthy and No More Skinny Cat! Simak 7 Tips Menggemukan Kucing

Mengenal FLUTD

    Feline lower urinary disease atau disingkat FLUTD merupakan kondisi dimana adanya gangguan yang mempengaruhi saluran perkemihan bagian bawah termasuk uretra hingga kandung kemih. FLUTD dapat menyerang kucing pada usia berapapun karena tergantung dari penyebab yang mendasari. FLUTD sendiri terdapat beberapa jenis dengan lokasi infeksi yang berbeda, yaitu :

 1. Urinary tract infection (UTI).

UTI atau biasa disebut infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang pada kucing. Infeksi saluran kemih ini disebabkan adanya infeksi bakteri pada uretra atau kandung kemih. Kucing yang rentan terinfeksi bakteri ini adalah kucing betina. Faktor resiko dari penyakit ini karena obesitas, perawatan yang buruk, akibat penyakit diabetes atau ginjal, bahkan perubahan anatomi pada kantung kemih dan uretra.

 2. Bladder stone (urolithiasis).

Gangguan batu pada kandung kemih biasanya dapat terjadi pada kucing dengan infeksi saluran kemih. Sedangkan adanya batu pada kandung kemih yang bukan karena infeksi saluran kemih muncul karena kombinasi antara diet pakan dan genetik. Kucing dengan bladder stone lebih beresiko mengalami obstruksi uretra atau tersumbatnya saluran keluar urin yang dapat menyebabkan kematian dalam beberapa jam. 

 3. Feline idiopathic cystitis (FIC) 

Kucing dengan FIC yang mengalami radang pada kandung kemih yang bukan disebabkan bakteri ataupun batu. Meskipun tidak disebabkan bakteri ataupun batu namun gangguan FIC juga sama parahnya seperti gangguan FLUTD yang lain dan juga menyebabkan obstruksi uretra pada kucing jantan.

 4. Tumor pada kandung kemih atau uretra

Tumor pada kandung kemih ataupun uretra merupakan salah satu penyebab FLUTD yang jarang terjadi, namun kondisi tersebut merupakan kondisi yang sangat serius. Pada tumor ini diperlukan pemeriksaan lengkap pada kucing anda.

 

Perilaku tidak biasa

      Saat kucing dalam perasaan bahagia mereka menggunakan litter box untuk buang air kecil maupun buang air besar. Namun saat kondisinya sedang tidak sehat, dan menunjukkan perilaku gangguan FLUTD berarti kucing anda sedang mengalami gangguan atau infeksi tersebut. Ciri- ciri dari gangguan FLUTD antara lain :

1. Merejan saat buang air kecil
2. Inkontinensia atau kesulitan mengontrol kapan waktu urin atau bukan
3. Menangis kesakitan serta berteriak saat buang air kecil
4. Sering menjilati area kelamin
5. Suka bolak- balik ke litter boxnya mencoba untuk buang air kecil
6. Penurunan nafsu makan 
7. Buang air kecil di luar litter box nya seperti pada pakaian, tempat tidur, atau karpet

     Kebanyakan kucing saat mengalami puncak stres akan menunjukkan gejala- gejala di atas. Pada awal stres mungkin kucing anda akan lebih banyak bersembunyi, merasa kurang kasih sayang, mengubah perilaku makan atau perilaku buang air kecil dan buang air besar pada litter boxnya. Namun beberapa kucing mungkin menunjukkan tanda- tanda stres saat buang air kecil namun tanpa gejala. Jika kucing anda mencoba buang air kecil namun tidak keluar urin sama sekali atau hanya beberapa tetes kecil sebaiknya segera anda konsultasikan dengan dokter hewan anda.

 

Penyebab FLUTD

      Beberapa penyebab dari FLUTD pada kucing antara lain :

• Perubahan anatomi tubuh
• Obesitas
• Jenis diet pakan
• Serta genetik

       Gejala- gejala di atas dapat menjadi penyebab infeksi saluran kemih. Selain itu stres juga menjadi penyebab FLUTD yang paling umum pada kucing. Seperti bau aroma tertentu, suara yang bising, bahkan perubahan letak furnitur, adanya kucing baru dirumah, kehilangan anggota keluarga. Sedangkan pada kucing betina juga dapat  kemungkinan terkena FIC akibat stres yang berlebihan.

 

Mencegah FLUTD

    FLUTD jika tidak segera diobati akan menyebabkan infeksi yang lebih parah pada kucing. Langkah- langkah yang dapat anda lakukan untuk mengobati FLUTD pada kucing anda adalah :

1. Menghilangkan stres, jika terdapat lebih dari satu kucing di rumah anda pastikan anda tidak membiarkan mereka berbagi tempat makan ataupun tempat minum serta litter box. 
2. Berikan pakan dengan sesuai kebutuhannya dan konsultasikan dengan dokter hewan anda.
3. Eliminasi konflik antar kucing di rumah anda dengan mengurangi populasi pejantan (anda dapat mencegah persaingan antar kucing dengan melakukan steril).
4. Pastikan anda memberikan air minum ad libitum (tidak terbatas) untuk kucing anda. Jangan biarkan mangkuk minumnya kosong.

     Jika anda merasa kucing anda mengalami gangguan FLUTD anda dapat segera mengkonsultasikannya dengan dokter hewan anda untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Dokter hewan anda mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah hingga urinalisis untuk menentukan infeksi atau penyakit apa yang sedang kucing anda alami.

Untuk menjaga kondisi kesehatan kucing anda, konsultasikan dengan dokter hewan di Hewania Vet Clinic karena klinik kami siap memberikan perawatan terbaik untuk hewan peliharaan kamu. Klinik Hewania menawarkan berbagai jenis layanan, mulai dari pemeriksaan rutin hingga perawatan spesialis.

 

Jadi, tunggu apalagi? Segera buat janji dengan Hewania Vet Clinic untuk merawat hewan peliharaan kamu dan pastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang terbaik.

 

Writer: drh. Ida Sukma Kuswardhani