bt_bb_section_bottom_section_coverage_image

Kucing Susah buang Air kecil? Waspada Kencing Batu!

April 5, 2023by HEWANIA0

Siapa nih yang kucingnya udah beberapa kali bolak-balik klinik karena ngga bisa buang air kecil?

 Salah satu kasus yang paling sering ditemui oleh Dokter Hewan adalah kucing yang susah buang air kecil. Kasus kesulitan buang air kecil pada kucing disebut juga sebagai Feline Lower Urinary Tract Diseases (FLUTD).

FLUTD terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:

  1. Feline idiopathic cystitis,
  2. Infeksi bakteri saluran urinari,
  3. Penyumbatan pada uretra, serta
  4. Urolithiasis.

Kasus ini 90% ditemukan pada kucing jantan. Hal ini disebabkan karena saluran perkemihan (uretra) dari kucing jantan lebih panjang dan lebih sempit, sehingga kemungkinan terjadinya penyumbatan juga lebih tinggi.

 Baca Juga: Bolehkah Kucing Dewasa Makan Makanan Kitten? Ini Aturannya!

Terdapat dua penyebab FLUTD yang umum ditemukan adalah yaitu:

1. Birahi

Ketika kucing telah memasuki usia dewasa kelamin, birahi merupakan hal yang wajar dan rutin akan terjadi. Namun, ketika telah memasuki periode birahi dan tidak disertai dengan terjadinya proses kawin atau mating, dapat menyebabkan adanya penyumbatan pada saluran perkemihan. Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa kucing jantan memiliki persentase lebih tinggi dalam mengalami kasus FLUTD,

2. Pakan

Pakan yang tinggi protein dan mineral dapat memicu terjadinya FLUTD. Penumpukan mineral dapat terjadi di kandung kemih dan membentuk kristal. Kristal ini dapat melukai dinding kandung kemih dan menyebabkan pendarahan, serta jika tertumpuk dalam waktu yang lama dapat menimbulkan obstruksi atau penyumbatan pada saluran perkemihan.

Selain kedua hal di atas, masih terdapat banyak penyebab yang dapat memicu terjadinya FLUTD, seperti adanya infeksi bakteri dari lingkungan yang tidak memadai, dsb.

 

Penanganan kasus ini bergantung pada jenis FLUTD yang dialami oleh kucing tersebut. Penanganan paling umum yaitu pemasangan kateter hingga tindakan operasi untuk mengeluarkan batu dari saluran perkemihan. Namun, kasus FLUTD sangat sering berulang. Sehingga manajemen yang tepat seperti pemberian pakan dan minum, faktor lingkungan, dan stres, perlu untuk terus dijaga. Tidak jarang juga ada kucing yang perlu meminum obat maupun suplemen seumur hidup. Kasus yang berulang ini dapat menjadi semakin parah dengan adanya infeksi bakteri yang biasa ditandai dengan adanya akumulasi nanah di seluruh saluran perkemihan hingga penis, penebalan dinding kandung kemih, dan pembentukan jaringan ikat.

 

Tapi kenapa ini bisa terjadi??

Kasus FLUTD yang berulang dan disertai dengan manajemen pemeliharaan yang buruk dapat berubah menjadi parah. Perlukaan yang disebabkan oleh kristal maupun batu di dalam kandung kemih dapat menyebabkan terbentuknya jaringan ikat dan penebalan pada dinding. Hal ini akan menurunkan kinerja dari kandung kemih tersebut. Pemasangan kateter berulang kali atau dalam waktu yang lama juga dapat menyebabkan penyempitan pada saluran kemih atau uretra. Kondisi ini biasa disertai dengan adanya peningkatan kelembaban di sekitar saluran dan paparan berlebih terhadap lingkungan luar, sehingga infeksi bakteri dapat dengan mudah terjadi.

Seluruh hal di atas dapat mempengaruhi seluruh sistem perkemihan termasuk ginjal, sehingga pada kasus berulang sangat sering akan didapatkan adanya penurunan fungsi ginjal, adanya batu pada ginjal, hingga sepsis. Penyakit ini biasa juga disebut sebagai Feline Upper Urinary Tract Diseases (FUUTD).

 

Lalu bagaimana cara agar hal ini tidak terjadi?

  1. Manajemen lingkungan.

Manajemen lingkungan seperti menjaga kebersihan anabul, litter box, hingga kandangnya sangat perlu dilakukan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa hewan yang mengalami kasus gangguan perkemihan akan memiliki paparan terhadap lingkungan luar lebih banyak, sehingga kebersihan penting untuk dijaga untuk meminimalisir mikroorganisme seperti bakteri agar tidak masuk ke dalam tubuh,

  1. Manajemen pakan

Pakan yang baik terhadap hewan yang telah mengalami kasus perkemihan yaitu pakan terapi. Pakan terapi telah memiliki keseimbangan gizi yang cocok untuk hewan-hewan tersebut. Pakan ini telah dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan lingkungan yang baik bagi kandung kemih agar tidak terjadi pembentukan kristal,

 

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut untuk kucing pet pawrents baik yang sudah memiliki riwayat FLUTD maupun belum, boleh dikonsultasikan langsung dengan Dokter Hewan di Hewania yaa! Konsultasi Online

 

Sources:

https://e-journal.unair.ac.id/JAVEST/article/download/33396/21071

https://www.petmd.com/cat/conditions/urinary/feline_idiopathic_lower_urinary_tract_disease#recoveryandmanagement

 https://vitek-fkh.uwks.ac.id/index.php/jv/article/download/95/125/ 

Writer: drh. Nur Afzah Zainuddin

Leave a Reply

hewania
appstore
playstore
Hewania HQ

PT Hewania Solusi Digital

Boulevard Elang Laut Blok D 50, Jl. Pantai Indah Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara 14470
+62 812 3000 9607
Anda Dokter Hewan?

Mari Berkolaborasi Mengedukasi Masyarakat Indonesia tentang Kesehatan Hewan!

Daftar Sekarang!