bt_bb_section_bottom_section_coverage_image

Semua yang perlu diketahui tentang Cacar Sapi atau Lumpy Skin Disease!

August 22, 2023by HEWANIA0

Tau ga sih hewanians ternyata sapi juga bisa terkena cacar seperti manusia, namun berbeda penyebabnya. Cacar sapi ini biasanya disebut Lumpy Skin Disease atau LSD. Seperti apa ya bentuk penyakit ini? Apakah dapat menular ke manusia? Yuk simak penjelasan lebih lengkapnya hewanians.

Apa itu Lumpy Skin Disease

Salah satu penyakit yang menyerang  hewan ternak, umumnya menyerang sapi dan kerbau yang sangat berbahaya dan bersifat tidak zoonosis atau tidak menular ke manusia. . Ciri khas penyakit ini ditandai dengan adanya nodul-nodul kecil yang menyerupai jaringan parut di seluruh tubuh sapi.

Baca Juga: Ternyata jika kandungan protein tinggi pada pakan Anjing berbahaya! Simak Artikelnya

Karakteristik Cacar Sapi/LSD

Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. LSD pertama kali dilaporkan di Zambia, Afrika pada tahun 1929 dan terus menyebar di benua Afrika, Eropa dan Asia. Pada tahun 2019, LSD dilaporkan di China dan India lalu setahun setelahnya dilaporkan di Nepal, Myanmar dan Vietnam. Pada tahun 2021, LSD telah dilaporkan di Thailand, Kamboja dan Malaysia.

Masa inkubasi LSD berkisar antara 1-4 minggu. Walaupun mortalitas penyakit ini dibawah 10%, namun morbiditas yang sering dilaporkan adalah sekitar 45%. Di lingkungan, virus LSD sangat stabil dalam waktu lama pada suhu kamar terutama pada kulit keropeng kering. Pada kulit yang mengalami nekrotik, virus pada nodul dapat bertahan hingga 33 hari atau lebih, dan di dalam kulit yang dikeringkan dapat bertahan hingga 18 hari. Walaupun begitu, virus  LSD ini peka terhadap sinar matahari dan deterjen.

Selain itu, virus LSD sensitif terhadap suhu 55•C selama 2 jam atau 65•C selama 30 menit dan dapat bertahan selama 10 tahun pada nodul bila disimpan pada suhu -80•C, dalam biakan jaringan dapat bertahan selama 6 bulan pada suhu 4•C. Virus ini juga diketahui peka terhadap pH basa atau asam, namun virus ini stabil pada pH 6,6-8.6 pada suhu 37•C. Berdasarkan sifat kimiawinya virus LSD ini akan inaktif terhadap alkohol, formalin, dan deterjen. Oleh sebab itu pemakaian desinfektan yang tepat diperlukan untuk mendekontaminasi pekerja maupun lingkungan saat pengambilan sampel di lapang maupun saat bekerja di laboratorium dan dalam penanganan pengolahan limbah. 

 

Gejala Klinis dan Cara Penularan Lumpy Skin Disease

Gejala klinis LSD dipengaruhi oleh umur, ras dan status imun ternak. Tanda klinis utama LSD adalah lesi kulit berupa nodul berukuran 1-7 cm yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, ekor dan ambing. Pada kasus berat nodul-nodul ini dapat ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh. Munculnya nodul ini biasanya diawali dengan demam hingga lebih dari 40.5oC. Nodul pada kulit tersebut jika dibiarkan akan menjadi lesi nekrotik dan ulseratif. Tanda klinis lainnya yaitu lemah, adanya leleran hidung dan mata, pembengkakan limfonodus subscapula dan prefemoralis, serta dapat terjadi oedema pada kaki. Selain itu, LSD juga dapat meyebabkan abortus, penurunan produksi susu pada sapi perah, infertilitas dan demam berkepanjangan.

Mekanisme atau cara  penularan virus LSD bisa melalui dua cara yaitu yang pertama mekanisme penularan melalui vektor dan mekanisme penularan tanpa melalui vektor. Penularan virus LSD melalui vektor ditularkan oleh serangga penghisap darah seperti lalat kandang (Stomoxys calcitrans), lalat rumah (Musca domestica), nyamuk (Aedes aegypti), dan caplak (dari spesies Riphicephalus dan Amblyomma). Selain mekanisme penularan melalui vektor, virus LSD ini diekskresikan melalui semen atau sperma. Virus LSD dapat bertahan dalam semen beku selama 42 hari dan 18 hari di dalam semen segar yang masih terdapat dalam skrotum. Penularan melalui karkas, produk ternak atau fomit (muntahan), jalur intrauterine, transportasi ternak, dan infeksi dari kulit yang memiliki luka terbuka merupakan contoh penularan virus LSD tanpa melalui vektor.

 

Diagnosa, Pencegahan dan Pengobatan LSD

Diagnosa LSD diawali dengan pengamatan gejala klinis dan didukung dengan data historis lokasi kejadian. Diagnosa LSD hanya dapat dikonfirmasi melalui pemeriksaan laboratorium. Uji laboratorium yang umum digunakan untuk konfirmasi kasus LSD adalah Polymerase Chain Reaction (PCR). Uji lain yang dapat digunakan untuk deteksi LSD adalah isolasi virus, uji serologis yaitu Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA), Indirect Fluorescent Antibody Test (IFAT), Indirect Immunofluorescence Test (IIFT), Virus Neutralization Test (VNT), Serum Neutralization Test (SNT), dan uji Imunohistochemistry (IHC). Pada pemeriksaan post mortem ditemukan nodul-nodul pada otot, membran mukosa mulut, hidung, saluran pencernaan, paru-paru, hingga pada testis dan vesika urinaria. Sampel terbaik yang digunakan untuk uji adalah sampel dari lesi kulit. Selain itu, sampel lain yang dapat digunakan yaitu sampel darah (whole blood), swab hidung dan air liur.

Sedangkan pengobatan untuk LSD hingga saat ini bersifat symptomatik untuk mengobati gejala klinis yang muncul dan suportif untuk memperbaiki kondisi tubuh ternak terinfeksi. Pencegahan secara spesifik dilakukan dengan vaksinasi. Sebagian besar vaksin LSD adalah  live attenuated, namun juga tersedia dalam bentuk inaktif. Vaksinasi untuk daerah bebas LSD seperti Indonesia tidak dilakukan. Kewaspadaan erterhadap penyakit LSD di Indonesia perlu ditingkatkan dengan memperkuat sistem surveilans deteksi dini penyakit, memperketat pemeriksaan lalu lintas hewan, dan meningkatkan kapasitas pengujian dan diagnosis penyakit LSD.

 

Nah itu tadi sedikit sharing mengenai serba serbi cacar sapi atau LSD. Jika hewanians menemukan hal yang janggal tentang hewan-hewan di sekitar kamu atau peliharaan kamu jangan sungkan untuk langsung chat dan konsultasi melalui Website Hewania atau aplikasi Hewania ya.

Writer: drh. Diba Mahargia 

Leave a Reply

hewania
appstore
playstore
Hewania Head Office

PT Hewania Solusi Digital

Boulevard Elang Laut Blok D 50, Jl. Pantai Indah Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara 14470
+62 812 3000 9607
Anda Dokter Hewan?

Mari Berkolaborasi Mengedukasi Masyarakat Indonesia tentang Kesehatan Hewan!

Daftar Sekarang!