Hewanians, mengenal tanda-tanda keguguran pada kucing adalah hal yang perlu diperhatikan oleh pemilik hewan peliharaan. Kucing adalah makhluk yang sangat sensitif dan rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah keguguran.
Dalam artikel ini, Hewania akan menjelaskan beberapa tanda yang dapat menjadi petunjuk bahwa kucing kamu mungkin mengalami keguguran. Mengetahui tanda-tanda ini adalah langkah pertama dalam memberikan perawatan yang tepat dan mendukung kesehatan reproduksi kucing kesayangan kamu.
Yuk ketahui tanda-tanda keguguran pada kucing pada artikel di bawah ini!
Baca Juga: Berapa Kali Kucing Bisa Hamil? Ini Faktanya
Apa Itu Keguguran pada Kucing?
Abortus, atau keguguran pada kucing adalah keadaan di mana kucing betina kehilangan janin atau anak kucing yang dikandungnya sebelum mencapai masa kelahiran yang normal. Keguguran dapat terjadi pada berbagai tahap kehamilan, mulai dari awal hingga akhir kehamilan.
Penyebab keguguran pada kucing dapat sangat bervariasi, termasuk infeksi, penyakit, stres, atau masalah genetik. Keguguran dapat mengakibatkan berbagai komplikasi bagi kucing betina dan dapat memerlukan perhatian medis jika tanda-tanda keguguran muncul.
Ketika pemilik kucing mencurigai adanya tanda-tanda keguguran, sangat penting untuk segera menghubungi seorang dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai. Keguguran dapat berisiko bagi kesehatan kucing betina, dan penanganan yang cepat dan tepat dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.
Baca Juga: Kenapa Kucing Hamil Tidur Terus? Apakah Normal?
Tanda-tanda Keguguran pada Kucing
Tanda-tanda keguguran pada kucing mungkin kecil jika kehamilannya terjadi pada beberapa minggu pertama. Namun secara umum, beberapa tanda seperti:
- Keluarnya darah
- Hilangnya janin yang sebelumnya terlihat pada USG atau dirasakan melalui palpas
- Perut mengejan
- Ketidaknyamanan
- Depresi
- Dehidrasi
- Demam
Bagaimana Cara Mengatasi Keguguran pada Kucing?
Perawatan kucing setelah keguguran akan bergantung pada apakah ia perlu distabilkan dan penyebab kegugurannya.
Jika ada janin yang tertinggal, dokter hewan mungkin akan memberikan obat yang menyebabkan kontraksi pada mereka untuk membantu menghilangkan sisa jaringan.
Jika terjadi infeksi, dokter hewan mungkin akan meresepkan antibiotik spektrum luas sambil menunggu identifikasi bakteri penyebab infeksi.
Untuk parasit, dokter hewan akan meresepkan terapi parasit yang sesuai. Ini biasanya diberikan secara oral dalam bentuk pasta, gel, atau tablet.
Jika penyebab utamanya adalah cedera, dokter hewan mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri atau obat antiinflamasi untuk membantu kucing pulih lebih cepat. Terakhir, dalam beberapa kasus, dokter hewan mungkin menyarankan untuk mensteril kucing untuk mencegah kehamilan di masa depan.
Sterilisasi terutama akan dilakukan jika keguguran disebabkan oleh cacat bawaan, kelainan hormonal yang tidak dapat diperbaiki dengan mudah pada kehamilan selanjutnya, atau setelah beberapa kali keguguran.
Catatan: Artikel di atas adalah untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran medis mengenai kesehatan hewan peliharaan. Selalu konsultasikan pada dokter hewan perihal kesehatan hewan kesayangan kamu. Kamu bisa melakukan konsultasi dokter hewan dengan dokter hewan berpengalaman dan resmi secara online disini!